REVOLUTION : Melepaskan Jeratan Komunisme dan Kapitalisme



Oleh: Noor Fazia Khansa (Mahasiswi UMN AW FKIP Matematika)

.
Dalam gemuruhnya perpolitikan negri ini dengan sibuk melakukan kampanye,, ternyata terselip boomingnya kampanye nobar Gerakan 30 September / Partai Komunis Indonesia ( G30 S / PKI ). Untuk memperkenalkan kekejaman dan kesadisan partai tersebut kepada kaula muda agar generasi Indonesia tidak mengadopsi pemikiran – pemikiran partai komunis tersebut
.
Partai Komunis terdiri dari orang – orang yang mengadopsi paham – paham komunis. Paham komunis adalah paham yang didasarkan pada akidah materialisme. Akidah ini menyatakan bahwa manusia, alam semesta, dan kehidupan ini semuanya berasal dari materi ( benda ). Seperti paham komunis yang dianut oleh seorang tokoh kosmolog asal Belgia, bernama Abbe Georges Lemaitre yang mengemukaan “ Teori Big Bang “. Menurutnya, seluruh alam semesta terjadi akibat dentuman besar yang terjadi di luar angkasa. Atau teori yang lebih fenomenal adalah “ Teori Darwin”, teori ini dikemukakan oleh seorang tokoh yang bernama Charles Robert Darwin yang berasal dari Inggris. Menurutnya, manusia berevolusi dari kera.
Dengan demikian, paham komunis menganggap bahwa materi adalah sesuatu yang azali. Ia tidak diciptakan oleh Tuhan, tetapi ada dengan sendirinya. Komunis menempatkan materi sebagai tolak ukur segala sesuatu. Sesuatu yang real adalah sesuatu yang bersifat materi atau fisikal. Sesuatu yang immaterial atau nonmaterial dianggap sebagai sesuatu yang tidak real. Tuhan, misalnya, bukanlah sesuatu yang real, karena keberadaannya secara material dan fisikal tidak dapat dibuktikan.

Karna itu, paham komunis dikenal sebagai ideologi anti Tuhan atau anti agama. Inilah sebabnya aturan kehidupan para pengemban ideologi komunis berasal dari manusia, dan negaralah yang memiliki kuasa penuh atas aturan yang diterapkan atas masyarakatnya serta tidak ada negosiasi atau kebebasan bagi rakyatnya. Hal ini terjadi pada Negara Uni Soviet dulunya. Maka jelaslah, apabila ideologi ini diemban pada kaum muslimin ataupun nonmuslim akan membawa kesengsaraan juga kenistaan. Terlebih lagi Islam adalah agama yang meyakini keberadaan Allah SWT sebagai sang Pencipta dan sang Pengatur, maka ideologi ini jelas bertentangan dengan Islam.
.
Lantas bagaimana dengan Kapitalis? Sejatinya Kapitalis dengan Komunis seperti dua sejoli. Sama – sama merusak dan memberikan kesengsaraan serta kenistaan bagi manusia, paham kapitalis adalah paham yang merusak fitrahnya manusia sebab paham Kapitalis menyongsong kebebasan mutlak pada pengembannya yang didasari oleh akidah Sekularisme ( pemisahan Agama dari kehidupan ), pengemban paham Kapitalis ini mengakui bahwa manusia, alam semesta, dan kehidupan berasal atau diciptakan dari Tuhan. Namun keberadaan Tuhan hanya sebagai Sang Pencipta saja, bukan sebagai Sang Pengatur. Sehingga keberadaan Tuhan dalam kehidupan sehari – hari hanya symbol semata.

Setiap aturan yang dijalankannya berasal dari manusia dan Tuhan sama sekali tidak memiliki Peran dalam mengatur kehidupan manusia. Pengemban Ideologi Kapitalis ini banyak sekali dijumpai, misalnya seseorang yang rajin dalam ibadah seperti sholat, zakat, puasa, shodaqoh hingga naik haji, namun dalam hal ekonomi dia menggunakan ekonomi ribawi yang sudah jelas keharamannya. Dan ini tertera dalam QS. Al Baqarah : 275 “ Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan Riba”. Atau contoh lain, seorang muslimah yang menutup auratnya saat sedang sholat ataupun saat pergi ke pengajian, namun selepas dari sholat dan kajian itu ia kembali mengumbar auratnya.

Penampakan seperti ini jelas bahwa Tuhan hanya disertakan dalam perkara kerohanian saja. Belum habis sampai disini, idiologi kapitalis kemudian melahirkan konsepsi dan aturan kehidupan dalam bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan, militer dan lainnya yang dijalankan sesuai akal dan kehendak manusia semata, hingga berdampak buruk bagi manusia seperti lahirnya para pemimpin koruptor, pemimpim yang dzalim, penista agama, dll. Dan atas dasar Hak Asasi Manusia ( HAM ) orang – orang seperti itu bebas untuk bertindak. Maka kesengsaraan dan kehinaan akan melekat pada masyarakat yang masih membiarkan idiologi ini berkembang di dunia.
.
It’s Time for Revolutions
.
Ketika Komunis dan Kapitalis tak layak dijadikan sebagai pedoman dalam menerapkan peraturan dan hanya membawa kesengsaraan juga kenistaan bagi pengembanya maka sudah saatnya untuk lepas dari jeratan maut komunis dan kapitalis. Masyarakat butuh sebuah perubahan yang mendasar. Perubahan yang menghantarkan masyarakat menuju gerbang kesejahteraan serta kemuliaan. Dan yang mampu untuk memberikan kesejahteraan dan kemuliaan kepada manusia hanya Islam.

Islam sangat berbeda dengan ideologi komunis dan ideologi kapitalis, Islam memandang bahwa manusia, alam semesta dan kehidupan berasal atau diciptakan oleh Allah SWT dan hanya Aturan Allah yang patut dijalankan. Tak ubah seperti pencipta robot, yang mengetahui kelemahan, kelebihan, baik atau buruknya bagi robot tersebut adalah yang menciptakan robot itu. Demikianlah dengan manusia, yang mengetahui baik dan buruknya sesuatu untuk manusia adalah Allah SWT sebagai sang Pencipta. Meskipun manusia berbeda dengan robot dari segi akal, namun akal, kecerdasan, kemampuaan, alat indra bahkan hidupnya manusia bersifat lemah, terbatas dan serba kurang. Itulah sebabnya manusia membutuhkan aturan dari Allah SWT bukan dari manusia yang serba terbatas. Islam sebagai agama ideologi dan spiritual memiliki konsep dasar dalam mengatur kehidupan, mulai dari social, ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik, militer hingga sisitem pemerintahan yang bersumber dari Al Qur’an dan sunnah serta Rasulullah Saw sebagai uswatun hasanah ( suri tauladan ) bagi seluruh ummat manusia. Berkaca dari keberhasilan Islam dalam memimpin dunia lebih dari 13 abad lamanya. Dengan kesejahteraan yang merata, pemimpin yang amanah serta lahirnya ilmuan – ilmuan terkemuka seperti Ibnu Sina, Al Khawarizmi, Imam As Syafi’I dll. Ini bukti bahwa hanya Islam yang mampu memuliakan manusia. Maka sesungguhnya masyarakat tidak memiliki pilihan lain selain kembali pada aturan Islam dalam bingkai Daulah Islamiyah
.
Wallahu’alambish showwab.