Diskusi Ngopi Serukan Perubahan Kolektif dan Penerapan Islam sebagai Sistem Kehidupan




[Dakwah Sumut] Diskusi Publik Ngopi (Ngobrol Pemikiran Islam) yang diselenggarakan oleh Majelis Kajian Islam Kaffah (MKIK) Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Ahad pagi (21/12/2025), di Kopi Umar, Jalan Baru, Tembung, menegaskan pentingnya perubahan kolektif dan penerapan Islam sebagai sistem kehidupan.


Mengusung tema “Setahun Perjalanan Umat Islam, Menuju Kebangkitan atau Kemunduran?”, kegiatan ini menghadirkan Mas Ngatirin dan Ustadz Marwan Rangkuti sebagai pembicara, serta dihadiri sekitar 100 peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, muballigh, pengurus majelis taklim, dan BKM.


Dalam sesi diskusi, sejumlah peserta menyampaikan bahwa penyelesaian persoalan umat tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.


Mas Ngatirin menegaskan bahwa keresahan individual tidak akan mengubah keadaan jika tidak diubah menjadi keresahan kolektif.

“Harus ada gerakan bersama, protes bersama, dan pengaduan kepada aparat untuk meminimalisir dampak kerusakan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa Islam harus dijadikan sebagai aturan hidup, tidak hanya di ranah individu, tetapi juga sebagai aturan kolektif dalam kehidupan bermasyarakat.


Ustadz Marwan Rangkuti menambahkan bahwa Rasulullah Saw melakukan perubahan masyarakat bukan dengan bergabung ke dalam sistem rusak, melainkan dengan membangun dan menerapkan hukum Islam secara menyeluruh.

Ia menekankan pentingnya zikir amal, yakni menerapkan aturan Islam dalam bentuk amal nyata, termasuk dalam sistem pemerintahan.

“Zikir tidak hanya dengan lisan dan hati, tetapi juga dengan amal, yaitu menegakkan aturan Islam,” ujarnya.

Menurut Ustadz Marwan, negara ideologis yang ditinggalkan oleh Rasulullah Saw inilah yang dikenal dengan negara Khilafah Islamiyyah, sebuah sistem pemerintahan yang menjadikan Islam sebagai ideologi dan solusi menyeluruh bagi persoalan umat.