L98T Mengundang Azab Allah

 


Oleh : Purwanti (Kisaran)

 

Fenomena kemunculan kafe bernuansa L98T di Tanjungbalai bukan hanya sekadar masalah gaya hidup (life style), tetapi cerminan derasnya arus liberalisasi yang berusaha menganggap wajar perbuatan yang jelas-jelas bertentangan dengan syariat Islam dan fitrah manusia. Masifnya pergerakan kaum Sodom ini dikarenakan sistem sekular liberal kapitalis. Sistem ini membebaskan manusia berbuat sesuai dengan kehendaknya, bukan kehendak penciptaNya.

 

Dalam kacamata Islam, perilaku L98T adalah haram. Keharaman ini tampak dari sikap Rasulullah saw yang mengulang hadis yang sama sebanyak 3 kali.

 

“Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth. Allah melaknat siapa saja yang berbuat seperti perbuatan kaum Nabi Luth. Beliau sampaikan sampai tiga kali. (HR. Ahmad)

 

Tak hanya itu, Allah menberikan anugrah kecendrungan seks yang bertujuan untuk melestarikan keturunan. Dan tidak mungkin hal ini dapat terwujud dari dua jenis kelamin yang sama. Terlebih lagi, perilaku ini merupakan fitnah dan mengundang azab Allah. Cukuplah bagi kita belajar dari azab yang menimpa pada kaum Nabi Luth. Allah binasakan Kaum Sodom dengan suara guntur menjelang pagi dan dihujani dengan batu besar.

 

Apakah kita akan berdiam diri melihat hal ini? Apakah kita akan menunggu datangnya azab Allah yang mengerikan? Sebab azab Allah tidak hanya menimpa pada mereka yang berbuat dosa saja, tetapi menimpa kepada pendukung atau yang berdiam diri atas kejadian itu.

 

Oleh karena itu, menyikapi atas masalah ini harus menghadirkan negara sebagai Junnah (pelindung) bagi rakyatnya. Negara yang akan memberantas hingga tuntas perilaku L98T hingga ke akarnya.

 

Negara ini tidak lahir dari sistem buatan akal manusia, tapi lahir dari Sang Pencipta manusia dan alam semesta, yaitu Allah SWT. Sistem ini yang akan melahirkan manusia yang beradab dan mulia, yaitu sistem Islam.