KRISIS EKONOMI GLOBAL 2023 : BUKTI NYATA KEGAGALAN KAPITALISME

 


Oleh : Tommy Abdillah


(Ketua DPD Asosiasi Praktisi Ekonomi Islam Indonesia/APEII Sumut)


Ekonom top dunia, Nouriel Roubini, profesor ekonomi New York University, memprediksi dunia tengah memasuki era baru krisis stagflasi hebat yang belum pernah ada sebelumnya. Pandangan menyeramkan tentang masa depan ekonomi global ini disampaikan Roubini pada artikel di Majalah Time, dengan judul agak spektakuler; "We're Heading for a Stagflationary Crisis Unlike Anything We've Ever Seen" terbit Kamis (13/10/2022) . Dalam artikel itu, ekonomi telah teracuni kombinasi antara pertumbuhan yang rendah dan inflasi yang tinggi, atau stagflasi yang membawa dunia pada "massive insolvencies and cascading financial crises" hingga beberapa tahun ke depan. 


Argumen Mr. Kiamat berdasarkan pada gagasan bahwa saat ini dunia sedang memasuki era baru ekonomi global setelah era hiper-globalisasi, geopolitik yang relatif stabil, dan inovasi teknologi yang telah menjaga tingkat inflasi sejak era perang dingin.(1)


Di Indonesia, mulai dari Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio, Ketua OJK Mahendra Siregar sudah sering menggunakan istilah "kekacauan" atau "badai yang sempurna" untuk mengambarkan situasi yang akan dihadapi dunia termasuk Indonesia. 

World Bank Group President David Malpass menuturkan, resesi 2023 berisiko membuat pertumbuhan global melambat. Sejumlah dampak resesi yang berisiko dialami masyarakat di antaranya yakni kenaikan harga kebutuhan sehari-hari termasuk makanan, pemutusan kerja, kenaikan harga pasokan energi, dan naiknya angka kemiskinan.



Akar Masalah


Resesi global ini akibat sistem kapitalisme yang diterapkan di seluruh Negara dunia. Ketika sistem ekonomi kapitalis digunakan oleh sebuah negara atau secara global seperti sekarang ini maka akan terjadi krisis baik dalam skala nasional maupun global. Resesi adalah bagian dari siklus yang ada dalam sistem ekonomi kapitalis.  Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem yang rapuh, yang mengandung cacat pada dirinya. Resesi itu bersifat siklikal yang terjadi secara permanen terjadi setiap kali negara mengalami pemanasan, yaitu kegiatan ekonomi yang didorong oleh spekulasi di berbagai sektor seperti properti dan komoditas, yang berujung pada gelembung ekonomi. Gelembung itu kemudian pecah atau dikempiskan dengan pengetatan moneter, yang kemudian menyebabkan resesi atau bahkan depresi. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya krisis global tahun 2023 yang akan datang, diantaranya :


1. Motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi global yaitu Cina, AS dan Uni Eropa sedang menghadapi tekanan ekonomi global pasca terjadinya Pandemi Covid-19. Terlebih lagi pasca Pandemi Covid-19 Bank central AS mencetak uang USD melebihi dari jaminan nilai mata uang Dollar sendiri sehingga terjadi inflasi.


2. AS dengan kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan Uni Eropa yang menghadapi masalah inflasi akibat mahalnya harga energy. Inflasi adalah proses meningkatnya harga secara umum dan terus-menerus. Suku bunga tahun 2023 diprediksi naik sekitar 5 %.


3. Perang Rusia-Ukraina. Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF), Rusia dan Ukraina adalah produsen komoditas utama dan perang kedua negara tersebut langsung menyebabkan harga global melonjak, terutama untuk minyak dan gas alam. Biaya makanan melonjak, dengan gandum, di mana Ukraina dan Rusia menyumbang 30% dari ekspor global.


4. Cina juga mengalami masalah krisis sektor properti dan masalah pandemi Covid yang belum tuntas. Mengutip laman Bloomberg, sebuah analisis dari International Monetary Fund (IMF) menyatakan 45 persen pengembang properti mungkin tidak dapat menutupi kewajiban utang mereka dengan pendapatan dan 20 persen dari mereka dapat menjadi bangkrut jika nilai inventaris mereka sesuai dengan harga properti saat ini.


Kondisi Ekonomi Indonesia


Peneliti Forum Analisis dan Kajian Kebijakan untuk Transparansi Anggaran (FAKKTA) Muhammad Ishak mengatakan, resesi ekonomi terjadi di AS, Rusia dan negara-negara lain berpotensi menjalar ke Indonesia. 


Pertama : Jalur perdagangan. 


Dengan terjadinya perlambatan ekonomi di negara-negara yang terkena resesi maka permintaan impor mereka akan menurun, termasuk permintaan impor dari Indonesia. Apalagi AS merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor Indonesia. Permintaan komoditas primer seperti energi, pangan, dan bahan baku, juga menurun sehingga harganya akan turun. Dengan demikian, pendapatan ekspor Indonesia akan turun. Semakin dalam krisis di negara-negara tersebut maka semakin dalam pula turunnya permintaan impor, sehingga industri-industri yang mengalami penurunan permintaan akan memangkas tenaga kerja mereka, yang berujung pada peningkatan pengangguran.


Kedua : Jalur sektor keuangan. 


Dengan pengetatan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral AS, Uni Eropa, maka aliran modal di sektor keuangan ke negara-negara berkembang, termasuk dari Indonesia akan berkurang. Sebaliknya, lanjutnya, para investor di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia akan melarikan modal mereka ke negara-negara yang menawarkan imbal hasil di sektor keuangan yang lebih tinggi.


Penurunan pendapatan ekspor dan peningkatan aliran modal keluar akan mengakibatkan pelemahan rupiah yang lebih dalam. Saat ini nilai tukar rupiah sudah mencapai Rp15 ribu, naik dari kisaran Rp14.500 pada bulan Juni. Padahal setiap kali kenaikan seribu rupiah maka akan berdampak pada kenaikan biaya pembayaran utang luar negeri dan biaya impor.


Perspektif Ekonomi Islam


Akar masalah yang menyebabkan krisis tahunan baik secara lokal maupun global adalah penerapan sistem ekonomi Kapitalisme.


Pertama : Riba sebagai pondasi ekonomi. 


“Turunan dari hal ini adalah pembangunan berbasis utang ribawi. Akibatnya, terjadi fenomena bubble ekonomi sehingga sektor riil tidak berjalan normal.


Kedua : Pasar modal dan kurang berkembangnya sistem ekonomi riil.


“Akibatnya muncul kesenjangan antara sektor riil dan non riil. Sebagai contoh, transaksi di Amerika pasar uang US$1,5 triliun dolar per hari (US$45 triliun dolar per bulan), sedangkan sektor riil hanya US$ 6 triliun dolar per bulan.

Ketiga : Sistem moneter yang tidak berbasis emas dan perak. “Ada dua dampak yakni pertama, munculnya mata uang kuat dan lemah, dan kedua, dominasi folar dan mata uang kuat lainnya.


Keempat : Privatisasi atau liberalisasi sumber daya alam.


Monopoli sumber daya alam yang merupakan kebutuhan hidup hajat orang banyak hanya dikuasai segelintir orang. “Di Amerika, kita mendengar ada aksi Occupy Wall Street (menduduki Wall Street). Mereka mengatakan bahwa sistem ekonomi hanya menyejahterakan 1 persen orang.(2)


Mencari Solusi


Krisis ekonomi global tahun 2023 diprediksi bakal terjadi. Lalu apa solusinya ?.


1. Solusi Jangka Pendek ruang lingkup individual dan komunal. 


Meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah SWT dengan keyakinan pasti (qath’i) tanpa keraguan sedikitpun bahwa Allah SWT maha kaya yang menjamin rejeki seluruh makhluk-makhluk-Nya sehingga tidak takut menghadapi krisis ekonomi. 


Allah SWT berfirman :


وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ ٦


Artinya : “Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.) Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”(QS. Hud : 6).


Meningkatkan ketaqwaan dan tawakal kepada Allah SWT sebagai manifestasi keimanan yang benar. 


Allah SWT berfirman :

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا 

Artinya : “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.(QS. Ath-thalaq : 2-3).


Tetap melakukan ikhtiyar untuk menjemput rejeki Allah yang halal lagi baik (halalan wa thayyiban) untuk memenuhi qaidah sababiyah (sebab-akibat) dengan Al-miqyasu al-amali (standart amal perbuatan) halal dan haram.


Melakukan aktivitas pertanian dan perternakan mandiri untuk swasembada pangan seperti palawija dan sayuran hidroponik. 


2. Solusi Fundamental


Krisis ekonomi global tahun 2023 adalah akibat dari sebab penerapan sistem ekonomi Kapitalisme maka “Solusinya, menghilangkan akar masalah terjadinya krisis yakni dengan menerapkan sistem ekonomi Islam secara kaffah, bukan sistem ekonomi secara parsial hanya di bidang keuangan. Penerapan Sistem Ekonomi Islam secara kaffah membutuhkan institusi politik yang sejalan dengan sistem ekonomi Islam yaitu institusi politik yang berlandaskan syariah yakni sistem Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah. 


Wallahu a’lam


Catatan Kaki :


1.https://www.cnbcindonesia.com/market/20221017073308-17-380149/ekonom-top-dunia-sebut-krisis-2023-akan-lebih-ngeri-dari-2008).


2.https://mediaumat.id/pakar-ekonomi-resesi-global-2023-sebuah-keniscayaan/amp/