PTM Jangan Sekedar Janji, Rakyat Butuh Solusi Pasti




Oleh Astri Ahya Ningrum S.Pd (Praktisi Pendidikan)

Belum juga usai pandemi Covid-19 pemerintah malah gembar-gembor PTM sudah ingin dijalani. Banyak juga yang menyambut baik hal ini tentunya, tetapi apakah hal ini mampu dilakukan 100% sementara masih banyak kekurangan dalam hal penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah. 

Hetifah Syaifudian selaku Wakil Ketua Komisi X DPR RI mengatakan, “Memang tidak dapat dipungkiri bahwa 1,5 tahun belajar yang dilakukan secara online sangat merugikan para siswa. Sebab, kemampuan literasi anak SD kelas 1 Indonesia telah tertinggal 6 bulan dan numerasi setara tertinggal 5 bulan belajar. Memang pelaksanaan PTM butuh banyak penyesuaian tetapi PTM adalah sebuah solusi untuk saat ini, (tribunnews.com, 18/1/2022). 

Melakukan PTM secara 100% hendaknya jangan hanya dijadikan ajang program pemerintah semata, akhirnya nanti bisa tak jelas penanganannya. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan setiap kondisi sekolah secara keseluruhan. Walau sudah ada sekolah yang melakukan vaksinisasi kepada para siswanya. Namun hal ini bukan berarti sekolah tersebut bisa melakukan PTM. Sangat disayangkan apabila ada sekolah yang tidak memiliki standar yang sesuai dengan arahan yang diberlakukan saat ini dengan mudahnya bisa melakukan PTM. Tentu saja ini akan berdampak buruk terhadap guru dan juga siswanya.

Mengingat masih saja ada sekolah yang melanggar protokol kesehatan atau juga sekolah yang tidak memiliki standar protokol kesehatan disebabkan adanya keterbatasan fasilitas, seharusnya hal ini menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya dibebankan oleh pihak sekolah saja. 

Pemerintah juga harus memperhatikan setiap kondisi sekolah sampai ke pelosok negeri sehingga penanganannya bisa menyeluruh dan sempurna. Melakukan peninjauan apakah masih ada sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang baik dan lengkap dalam menjalankan protokol kesehatan, tentu hal ini yang sangat genting dan penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja. 

Tetapi sayang, proses PTM ternyata sangat jauh dari kata siap sehingga tidak bisa dilakukan dengan maksimal, sehingga hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak siap dengan wacana yang akan dijalankan, beginilah solusi yang dilahirkan dari sistem demokrasi-kapitalis tidak pernah menyelesaikan masalah dengan tuntas selalu saja ada pihak yang dirugikan dan munculnya masalah baru.

Padahal di dalam Islam sendiri, apabila menyangkut masalah pendidikan akan dilakukan dengan sebaik mungkin masalah yang ada akan diselesaikan dengan solusi yang tepat dan tentunya sesuai dengan ajaran Islam dan hal ini sangat berbanding terbalik dengan sistem yang diterapkan hari ini. Sebab, memberikan solusi yang hanya sementara saja dan masih tidak dapat menyentuh akar permasalahan.

Islam memiliki solusi yang pasti tidak seperti sistem hari ini, yang ingin memberi solusi tapi tak terealisasi dengan baik dan setengah-setengah. Kita harus sadar bahwa rusaknya sistem hari ini sudah jelas di depan mata, maka untuk memperbaiki pendidikan agar menjadi lebih baik lagi kita harus kembali kepada Islam. 

Wallahualam bissawab.