Wanita Sholihah di Tengah Liberalisasi

 


Alfi Ummuarifah, S.Pd

(Guru dan Pegiat Literasi Islam Kota Medan)


Engkaukah wanita sholihah itu? Saat banyak wanita membuka auratnya demi alasan kecantikan yang merupakan potensimu. Engkau tetap istiqomah menutup auratmu secara sempurna.

Padahal di luar sana ada makhluk Allah yang juga tak nyaman ketika menutup aurat. Bukankah sama dirimu dan dirinya dalam masalah menutup aurat, padahal mereka itu hewan yang tak dibekali akal oleh Allah? Sementara dirimu diberikan akal yang sempurna.


Lihatlah bagaimana media sosial Indonesia heboh, saat seorang artis yang dijuluki hot mom (NM) memposting foto di media sosial instagramnya. Wanita 34 tahun ini telah mengunggah sebuah foto dengan tidak memakai baju alias bugil (kapanlagi com, 01/07/2021). Naudzubillah min dzaalik.


Postingan foto bugil tersebut, NM hanya menutupinya dengan rambut panjangnya. Bahkan foto tersebut  dibuat untuk foto profil di instagramnya.

Selain itu, pada foto tersebut, NM duduk di kursi dengan ekspresi datar. Bagian bawahnya pun disensor dengan coretan warna hitam. Ide gila yang dilakukan untuk mendulang sensasi saat karirnya kini redup.


Laman instagram milik NM pun dihebohkan dengan komentar netizen. Sungguh berhasil memancing perhatian netizen.

Artis yang memang dikenal dengan sosok yang seksi dan hot membuat kontroversi gila. Bagaimana tidak, NM mendapat banyak komentar oleh netizen yang menyebutnya hot mom. 

Lebih sensual lagi saat foto artis yang diedit hitam putih ini, membuat NM seperti artis-artis hollywood, Selena Gomez.


Seorang netizen yang memberi pesan di kolom komentar NM menganggap foto ibu tiga anak ini seperti dengan Selena Gomes. Wah, tindakan yang sangat berani dalam memancing respon netizen.

"Pose & style mirip @selenagomez coolnya nambah", tulis netizen dengan akun @opiputri96 di kolom komentar postingan NM itu.

Benarkah engkau tak malu, tak risih dan tak terhina saat disamakan dengan mereka? Mereka bebas tidak berpakaian, atau berpakaian tetapi telanjang lalu engkau posting di ruang publik. Aksimu dilihat banyak orang, tanpa ada rasa malu. Demi apa? Apakah demi materi yang engkau butuhkan? Sebegitu sulitkah lepas dari jebakan nafsu materialisme itu? Sekali lagi, pa yang engkau cari? Tidakkah engkau merasa malu berbuat seperti itu?

Tahukah engkau itu sesuatu yang memalukan? Sesuatu yang menunjukkan suasana keimananmu. Sebab malu itu sebagian dari iman. 

Apakah moral pun menjadi tak bernilai lagi untukmu?

Saat itu,  dimana dirimu terbuka mempertontonkan keelokan tubuhmu di hadapan orang ramai dalam foto-fotomu. Sehingga bebas bagimu tanpa rasa bersalah tak berpakaian selembar pun? Maukah engkau disamakan dengannya? Dengan makhluk yang tidak diberikan akal itu?


Padahal Allah telah memberikan akal padamu lengkap dengan seperangkat aturan untuk menjagamu, melindungimu dan memuliakanmu. Terlebih engkau seorang ibu dari beberapa anak. Bagaimana jika salah seorang anakmu mengetahui hal ini?


Apakah engkau tak merasakan cinta tuhanMu untukmu saat itu? Padahal TuhanMu sangat memuliakanmu dengan syariatNya? Engkaulah wanita. Engkaulah manusia. Makhluk paling mulia di antara makhluk lain nya. 

Padahal agar engkau nyaman, Allah mengajarkanmu berpakaian sempurna. Berjilbab rapi dengan Mihnah di dalamnya. Berkerudung dirimu pasti lebih cantik. Berkaus kaki untuk menjaga dan berhati-hati agar  auratmu tak tersingkap. 


Engkau diatur sedemikian sempurna agar engkau lebih spesial daripada seorang Ratu. Namun engkau menolaknya. Engkau berang. Engkau marah dan mengikuti hawa nafsumu dengan menyatakan itu pelanggaran terhadap hak asasimu.


Engkau lebih suka rambutmu terulur menjuntai. Lekuk tubuhmu terlihat tanpa pakaian dimana rambut panjang membungkusmu sebagian saja. Sejatinya engkau pun sebenarnya masih merasa malu. Sebab sebagian masih engkau tutupi dengan rambutmu.Jika rambut itu tiada, maka engkau benar-benar telanjang. Astaghfirullah al azhim. Wallahu'alam.