Solusi Pendidikan Yang Tak Berujung

   


Oleh : Mimi Yulianti, SP.d (Pendidik dan Aktivis Muslimah Sumut)


Kesulitan pembelajaran daring selama masa  pandemi khususnya di kota Medan ditanggapi Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan dengan melakukan pemetaan di setiap sekolah. Hasil pemetaannya menunjukkan ketidakefektifan pola pembelajaran saat pandemi tidak dapat disamakan dengan hari - hari yang normal. Sementara di lain sisi, pihaknya menginstruksikan kepada guru - guru agar tetap memberikan materi pelajaran supaya siswa tidak ketinggalan seluruh materi yang sudah terjadwal dalam kurikulum pelajaran tahun 2020. (https://waspada.co.id/2020/08/dinas-pendidikan-medan-maksimalkan-pengajaran-di-masa-pendemi-covid-19/)

Belajar dari rumah telah menjadi solusi bagi keberlangsungan KBM di negeri ini, bahkan di seluruh dunia memberlakukan sejak pandemi melanda. Meski demikian, belajar dari rumah bukanlah solusi tuntas tanpa masalah. Belajar dari rumah memunculkan masalah baru bagi anak, orang tua dan PR bagi pemerintah. Apalagi jika terkait pembentukkan karakter, tentu tidak bisa dilakukan secara daring, karena karakter perlu bimbingan secara langsung dari orang tua, sekolah dan Negara.

Jalan buntu sistem pendidikan hari ini adalah pengaruh sistemik orientasi pendidikan yang selalu mengarah kepada pemberdayaan SDM sebagai buruh bagi para kapitalis, sehingga kurikulum tidak menemukan cara lain untuk melanjutkan sistem pendidikan selain tetap beroperasi sebagaimana di kala kondisi normal. Terlebih lagi tanggung jawab Negara dalam memberikan pemenuhan ekonomi untuk rakyat tidak kunjung sempurna sampai kepada pemastian bahwa rakyat mendapatkannya sehingga yang terjadi keadaan rakyat semakin sulit dalam menghadirkan fasilitas belajar dari rumah karena ekonomi.

Berbeda halnya dengan Islam, Negara pasti menjamin kesinergisan fungsi antara ekonomi, pendidikan dan kesehatan berada pada satu departemen kemashlahatan  masyarakat. Sebab ketiganya adalah kebutuhan dasar masyarakat yang harus di sokong Negara secara sempurna, sehingga dapat dirasakan dan dinikmati secara gratis atau murah bagi seluruh warga negara baik muslim dan non muslim.

Selain itu, Pemimpin dalam Negara  Islam akan mengeluarkan kebijakkan yang sejalan dengan misi utamanya saat pandemi yaitu menghentikan wabah dan berusaha keras mencari vaksin atau obat untuk menyelamatkan umat manusia, sehingga pandemi ini akan cepat berakhir dan Kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan akan berjalan normal kembali. Wallahu'alam.