MESJID PERADABAN DUNIA


OLEH  : Fahmi Amin Harahap

Zaman Rasulullah Muhammad SAW, masjid menjadi pusat peradaban manusia dimana berbagai kegiatan umat dilaksanakan. Fungsi masjid perlu dikembangkan untuk berbagai kegiatan yang bisa memperkuat umat atau ibadah Ghairu Mahdhah, yaitu ibadah interaksi sosial masyarakat. Untuk itu, masjid bisa dipakai tempat diskusi politik, kegiatan ekonomi, dan berbagai kegiatan sosial lainnya. 
Maka di masjid, bukan hanya berbicara tentang zakat, sholat, puasa, haji, atau yang lainnya, tetapi silahkan bicarakan tentang ekonomi di masjid, bicara tentang sosial kemasyarakatan dan politik. Masyarakat jangan terjebak dengan pernyataan yang mengatakan bahwa masjid hanya bisa digunakan untuk ibadah seperti sholat semata. Diskusi politik, ekonomi atau hal lainnya bisa menjadi bagian dari ibadah apabila untuk kemaslahatan umat.
Kalau berbicara politik untuk kemaslahatan umat, demi kebaikan agama itu ibadah. Kalau bicara ekonomi di masjid dengan tujuan untuk kemaslahatan umat itu ibadah. Jadi banyak hari ini mesjid senantiasa dibentur-benturkan dengan sarangnya terorisme, benarkah itu?
Jawabannya tidak. Karena masjid tempat pemersatu ummat, tempat bukan hanya untuk shalat saja, tetapi tempat musyawarah untuk membahas bagaimana kedepannya umat ini bisa mendapatkan keadilan dan kesejahteraan. Sejarah telah banyak mencatat bahwa masjidlah tempat pemersatu dan tempat dimana ekonomi umat diutamakan ketimbang ekonomi pribadi. 
Allah telah memberikan kisah fenomenal Mustafa kemal merupakan seorang agen atau kaki tangan Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al-Quds kepada Zionis-Yahudi. Lewat konspirasi Yahudi Internasional inilah, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah akhirnya hancur pada tanggal 3 Maret 1924, hanya 27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional pertama.
Mustafa Kemal naik menjadi penguasa dan menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki dan menggantinya dengan paham sekuler. Mustafa Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge Nidana. Selama berkuasa, Mustafa Kamal memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang sangat membenci agama.
Pernah suatu hari saat berkuasa, setelah melarang adzan menggunakan bahasa Arab dan hanya diperbolehkan berbahasa Turki, Mustafa Kamal melewati suatu masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu. Cerita yang lain mengatakan, ketika Mustafa mewajibkan setiap orang Turki memakai topi Barat yang kala itu di Turki lazim dianggap sebagai simbol kekafiran, maka barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya memakai topi, orang itu akan dihukum gantung. Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung di tiang-tiang gantungan yang sengaja dibuat di lapangan-lapangan kantor pemerintahannya.
Dari kisah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kenapa Allah berikan sejarah itu agar menjadi pembelajaran bagi kita banyak hari ini mencoba memisahkan agama dengan negara, masjid jangan dibuat kajian politik dan ekonomi, sebenarnya mereka takut ketika umat Islam bangkit dan sadar kembali bahwa masjid pusat peradaban dunia, maka mereka tidak bisa lagi berkuasa dan memperbudak umat Islam ini. Makanya mereka berusaha membenturkan umat Islam dengan umat Islam lainnya karena tujuan mereka 1 yaitu jangan sampai umat Islam kembali ke masjid dan jaya lagi.