Mewariskan Perjuangan Dakwah Pada Keluarga




Dakwahsumut.com,- Ayah Bunda pengemban dakwah ideologis, perlu sigap dan sesegera mungkin, mempersiapkan putra putri permata umat, anak-anak kita untuk meneruskan perjuangan dakwah ideologis


kita menyadari bahwa dakwah adalah perjalanan panjang lintas generasi, yang akan terus berkesinambungan antar generasi hingga dunia ini berakhir


maka dititik ini sangat jelas bahwa perjuangan dakwah membutuhkan penerus, membutuhkan pewaris, untuk melanjutkan perjuangan ideologi Islam yang telah dirintis oleh generasi sebelumnya


ditengah arus sekulerisme-liberal yang semakin deras, dalam wujud baru moderasi beragama yang semakin mereduksi kesakralan Islam, serta menghilangkan identitas keIslaman seorang muslim


bila Ayah Bunda terlambat mempersiapkan putra putri permata umat yang kuat, untuk menang dalam pertarungan ideologi, maka ideologi kekufuranlah yang akan mengasuh mereka,


mirisnya kini, tidak sedikit Ayah Bunda pengemban dakwah ideologis yang sekedar mengkhawatirkan kondisi intelektual dan finansial anaknya dimasa depan, 


sehingga akhirnya sekedar fokus pada pencapaian nilai akademik anak-anak kita, sekedar banyaknya ayat al-Qur'an dan al-Hadits yang dihapal, sekedar banyaknya menghapal matan-matan ilmiah minus amal, 


atau sekedar target menambah jejeran piala kemenangan, sekedar foto bareng masyaikh atau tokoh publik agar dianggap keren, sekedar berpacu agar berhasil masuk ke lembaga pendidikan top


tanpa memperhatikan lagi bagaimana keseriusan mereka dalam mengkaji ideologi dan pemikiran Islam ? bagaimana pemahaman mereka akan ideologi dan pemikiran Islam yang telah dikaji ? 


bagaimana pengamalan mereka atas ideologi dan pemikiran Islam yang telah dikaji ? bagaimana usaha mereka mendakwahkan ideologi dan pemikiran Islam yang telah dikaji ?


bagaimana pergaulan mereka antar lawan jenis ? apa isi komunikasi mereka yang tertuang dalam setiap akun medsos mereka ? bagaimana pergaulan mereka dengan orang yang lebih tua, seumuran dan yang lebih muda dari mereka ? siapa saja yang menjadi bagian dari circle pergaulan mereka ?


perlu diingat ! tugas membentuk putra putri umat menjadi pejuang dakwah ideologis, mewariskan komitmen dakwah ideologis kepada mereka adalah tugas Ayah Bunda, yang tidak bisa diwakilkan 100% kepada lembaga pendidikan beserta gurunya maupun jama'ah dakwah beserta pembinanya, 


sebaik apapun lembaga pendidikan beserta gurunya maupun jama'ah dakwah beserta pembinanya, bukanlah jaminan "secara instan" yang akan menjadikan anak-anak kita ikut dalam perahu perjuangan yang sama


lembaga pendidikan beserta gurunya maupun jama'ah dakwah beserta pembinanya, bukanlah "mesin cuci" atas kegagalan Ayah Bunda dalam proses mempersiapkan putra putri umat untuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah 


kita perlu merenungkan firman Allah SWT:

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ 


Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6)


jadilah kita Ayah Bunda yang benar-benar menjaga amanah Allah SWT, menjadikan putra putri permata umat, anak-anak kita sebagai penjaga Islam yang terpercaya, pejuang ideologi Islam, serta pengisi peradaban gemilang Khilafah dimasa mendatang, dan kelak sesurga bersama sekeluarga, aamiin.


Marwan Rangkuti

seorang Ayah yang masih terus belajar