HIJRAH FESTIVAL TANJUNG MORAWA: GAK HIJRAH, GAK PATEN

 


Dakwahsumut.com,- "It's Time For Hijrah, Gak Hijrah Gak Paten" menjadi tema dari acara Hijrah Festival yang diadakan oleh beberapa komunitas kajian remaja yang ada di daerah Tanjung Morawa sekitarnya. Diantaranya adalah Majelis Brotherhood, Rinjani, Yook Dakwah, Khadimul Masjid, Sajadah, Bikers Subuhan, dan Tamora Arabic.


Acara yang dihadiri oleh hampir 200 orang tersebut diadakan di Ulon Cafe - Tanjung Morawa pada hari Ahad, 13 Agustus 2023 yang dimulai pada pukul 08:30 hingga 12:00 WIB dengan menghadirkan beberapa pembicara.


Sebagai pembicara pertama, Ustadz M. Abdurrahman, S.H.I menceritakan tentang perjalanan beliau menemukan Islam sebagai sebuah jalan hidup justru terjadi disaat dirinya masih asik menekuni hobi balapan motor. "Allah itu cemburu ketika kita lebih mencintai makhluk daripada Nya. Maka akan Allah ambil makhluk yg melalaikan itu sebagai tanda rasa sayang Allah ke kita", kata beliau saat menceritakan pengalaman pahit yang pernah singgah dalam masa mudanya.


Bang Fitra, mantan preman yang saat ini telah menjadi seorang aktivis Islam, ketika ditanya tentang tantangan yang pernah beliau hadapi saat memutuskan untuk hijrah menjawab, "Istiqamah dalam hijrah itu berat, ada begitu banyak godaan dan cibiran, tapi sahabat dan lingkungan lah yang menguatkan".


Menanggapi kisah hijrah mereka, Ustad Syaiful Rahman menjelaskan bahwa kunci untuk menjaga keistiqamahan dalam hijrah itu ada tiga; Pertama, memotivasi diri agar hijrah itu karena Allah. Kedua, menyeleksi teman duduk yaitu berteman dekat dengan orang-orang shaleh yang mengajak kepada ketaatan. Ketiga, tidak mencukupkan diri untuk shaleh sendirian tapi juga senantiasa mengajak orang lain untuk ikut shaleh.


Sebagai pembicara pamungkas, Ustadz Lilik Suhendra juga berpesan kepada para remaja agar memikirkan kembali untuk apa mereka diciptakan oleh-Nya, dan betapa besar pengorbanan kedua orang tua demi anak-anaknya yang tentu saja tidak boleh mereka kecewakan di dunia dan akhirat.[] *Zain Rangkayo Sati*