Kisah Akhir Hayat Majusi yang Menghormati Orang Puasa , Bagaimana dengan Umat Islam Saat ini ?

  


Dakwahsumut.com,Asahan,- Ketua Aliansi Pejuang Islam  Ustadz Ammar Sirait dalam ceramahnya menceritakan kisah akhir hayat orang Majusi yang menghormati orang Puasa dan membandingkannnya dengan sebagian umat Umat Islam saat ini yang tidak menghormati orang berpuasa dengan membuka warung makanan di siang hari.  

 “ Ada orang Majusi yang tinggal di perkampungan Islam dia punya anak pak bu, ketepatan ini Ramadhan anak tersebut tidak menghormati orang yang  berpuasa dengan makan dan minun di sisi jalan , apa yang terjadi? Majusi  tersebut menegur anaknya dan memukul anaknya karena tidak menghormati bulan suci Ramadhan, tapi lihat sekarang bu warung-warung buka kaki saja yang nampaknya, apa sih salahnya habis Maghrib buka ,  rezeky Allah yang nanggung.” Kata ustadz Ammar

 “Singkat cerita bu orang Majusi ini meinggal dunia hampir sepekan seorang ulama bemimpi orang Majusi ini masuk surga ,  jadi ulama ini bertanya kepada Majusi ini bagaimana ceritanya kamu sudah berada disurga padahal kami tahu selama hidupmu  kamu ini Majusi? “.

 “Majusi itu menjawab dulu sewaktu saya hidup saya pernah menegur dan memukul anak saya karena tidak menghormati orang yang tidak berpuasa , kemudian diakhir hidup saya , saya dapat hidayah sehingga saya masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat”, ungkap beliau.

 Kisah tersebut Ustadz Ammar sampaikan dalam ceramah Safari Ramadahan 1444 H yang dilaksanakan Majelis Dakwah Islam Tanjungbalai di Masjid Al Ittihad Sei Nangka Kabupaten  Asahan pada Sabtu(01/04/2023). Beliau bermaksud mencertiakan hal tesebut agar umat Islam lebih menghormati bulan suci Ramdhadan dengan tidak membuka warung makanan di siang hari dan tidak mengganggu orang yang sedang beribah dengan menghidupkan mercun.  

Ustadz Ammar juga mengingatkan jamaah  agar jangan terlalu bangga dengan kehidupan saat ini karena yang dinilai Alla adalah akhir hidupnya sebagaimana kisah orang Majusi yang menghormati orang berpuasa  akhiryna masuk Surga.

“Jadi amal kita tergantung dengan akhir kehidupan kita, jangan bangga bu dengan kehidupan kita hari ini yang soleh dan soleha , jangan bangga dengan kehidupan hari ini yang rajin ke masjid, jangan bangga bu dengan kehidupan kita hari ini yang bisa shalat berjamaah, namun ujung-ujungnya kita murtad, namun ujung-ujungnya kita fasiq, namun ujung-ujungnya kita tidak bisa mengucapkan Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Suul khotimah bukan husnul khotimah”, kata ustadz Ammar.

Ustadz Ammar mengatakan kesimpulan ceramahnya adalah mari kita memperbaiki diri dan berlomba-lomba dalam kebaikan dan  beliau mengingatkan agar  waspada dengan ide Pluralisme  yang mengatakan semua agama adalah sama.

Safari Ramadhan yang dipandu oleh Boby Andika  tersebut berjalan lancar dan mendapat sambutan yang baik dari masyarkat. Tampak antusias jamaah   mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai. Kemudian acara ditutup dengan doa dan penyerahan cendramata dari MDI Tanjungalai ke BKM Al Ittihad. [] ar