MDI Gelar Temu Tokoh Bahas Ada Apa Dibalik Radikalisme dan Moderasi Beragama

 


Dakwahsumut.com,Tanjungbalai,-  50 orang lebih  Tokoh Tanjungbalai hadiri acara diskusi  tokoh yang digelar oleh Majelis Dakwah Islam(MDI) di Gedung Majelis Ulama Indonesia(MUI ) Jl.Gaharu 2 Kota Tanjungbalai pada hari Ahad pagi  19 Desember 2021.

Acara terebut membahas tema  yang sedang hangat dibicarakan saat ini yakni  “Ada apa Dibalik Radikalisme dan Moderasi Beragama”  dengan menghadirkan dua nara sumber yakni ustadz Taufik Azhar Manurung SAg. (Wakil Ketua MUI Tanjungbalai) dan Ustadz Wahyudi Al Maroky (Direktur Pamong Institute Jakarta). 


 

Ketua MDI Tanjungbalai Ustadz Muhammad Ali Rukun ST, PdI  mengucapkan terima kasih kepada semua tokoh yang telah hadir dalam acara tersebut. “ Acara ini deselenggarakan untuk membangun ukhuwah diantara tokoh, mudah-mudahan dengan adanya acara ini semakin memperkuat ukhuwah kita dalam melawan arus globalisasi dan menghadapi berbagai problematika umat”, kata beliau dalam sambutannya.

 

Ustadz Taufik Azhar dalam paparan materinya menjelaskan tentang makna radiklalimse “Ada apa dibalik radikalisme ? kita harus Kembali kepada asal kata radikal yang berasal dari  bahasa lathin , kata radikal yakni radic yg bermakna akar. Kalau setahap defenisi  radic itu sesuatu yang mesti karena orang kalau  tidak punya akar  maka bisa goyang, rakyat  Indonesia ini harus radic  kalau  tidak maka kita tidak akan merdeka”, kata beliau. 

 


Menurut ustadz Taufik  kalau dilihat sejarah radikalisme ini pertama dialamatkan Belanda kepada pahlawan dengan sebutan ekstrim bagi yang membangkang.“ Belanda mengatakan  pejuang-pejuang Indonesia  adalah ekstrimis, padahal mereka yang menjajah kita dibilang pembangkang”, ungkap beliau.


Menurut wakil ketua MUI ini Isu radikalisme ini kadang-kadang terlalu dipelintir atau dikemas sedemikian rupa. “Jika radikalisme adalah sesuatu momok yang menakutkan maka saya pikir radikalisme ini tidak tepat dituduhkan kepada umat Islam, karena islam adalah rahmatan lil ‘alamin”, ungkap beliau. 


 

Diakhir acara beliau menegaskan “ Jangan pernah takut untuk menyampaikan ajaran Islam karena Islam adalah ajaran yang benar”, pungkas beliau.

Pembicara kedua ustadz Wahyudi Al Maroky dalam paparan materinya mempertanya  asal isu radikalisme dan moderasi beragama. “ kalau bicara tentang radikalisme dan moderasi beragama perlu kita merenung sebenarnya sumbernya isu ini dari siapa dan dari mana , kadang – kadang orang yang buat isu kita yang sibuk mengurusi isu itu. Sebelumnya muncul isu terorisme, radikalisme dan moderasi beragama bahkan nanti ada ise rekontekstualisasi fiqih akan terus berkebang yang intinya satu sasarannya umat Islam”, ungkap beliau. 


 

Ustadz Wahyudi dalam materinya menjelaskan “ Isu Radikalisme dan Moderasi Beragama berasal dari Barat dengan motif Penjajahan mulai dari rebutan Amerika dan China, motif ekonomi, politik dan Ideologi. Isu tersebut untuk memecah belah umat Islam antara Islam Radikal dan Islam Moderat.   Moderasi Islam adalah implementasi dari rekomendasi Rand Corporatian yang merupakan Lembaga pemikiran Amerika”, kata beliau.

Beliau menjelaskan bagaimana strategi Amerika memecah belah umat Islam dengan mengklasifikasikan umat Islam dengan 4 kelompok yakni kelompok Fundamentalis, Tradisionalis, Modernis dan Sekularis.

Setelah pemaparan materi dari kedua narasumber diadakan diskusi atau tanya jawab dengan peserta. Nampak antusiasme para tokoh dalam mengikuti acara tersebut dengan banyaknya pertanyaan seputar radilkalisme dan moderasi beragama. 


Para tokoh yang hadir dalam acara tersebut adalah dari kalangan ulama, pegusaha, intelektual , pejabat dan pemuda. Diantaranya ada yang dari MUI ,Guru-guru Agama Islam, Forum Umat Islam(FUI), Forum Dai dan Ustadz Muda (FODIUM)  , Masyarakat Tanpa Riba(MTR),  Perhimpunan Remaja Islam Tanjungbalai(PRITA) ,  Anggota DPRD Tanjungbalai, tokoh partai politik seperti PPP,PKS,GOLKAR,  Partai Gelora, Partai Ummat,Pengelolah Rumah Tahfidz, Majelis Taklim,  Aceh Sepakat dan tokoh-tokoh lainnya. selain itu tampak juga beberapa papan bunga dari berbagai tokoh seperti dari DPD PKS Tanjungbalai, DPC PPP Tanjungbalai , Ikatan Keluarga Dewan(IKD) Tanjungbalai dan Yayasan Peguruan Daar Al Falah. 

Diskusi tokoh  yang dipandu Chairul Marpaung  tersebut berlangsung sukses dengan tetap menerapkan protocol Kesehatan. Temu tokoh  tersebut mendapat apresiasi dari  peserta dan berharap terus diselenggarakan seterusnya. Diskusi tokoh  tersebut diakhiri dengan penyerahan cendramata kepada kedua narasumber oleh Ketua Korwil MTR Sumut H.Edwin Astro kemudian ditutup dengan do’a oleh Ustadz Musa Abdul Ghani , Photo Bersama dan  makan siang. []ar