BLOK WABU : NEGARA VS PEMILIK MODAL



Oleh : Suryadi Pradana

Indonesia merupakan negara yang kaya dengan hasil pertambangan, mulai dari material mineral, batu bara, hingga minyak dan gas bumi. Tapi sayang, semua itu tidak dapat dinikmati oleh rakyat Indonesia. Why?

Usai konflik LBP dan HA, Nama Blok Wabu marak diperbincangkan. HA dalam video yang diunggahnya dalam kanal youtubenya berjudul “Ada Lord Luhut, dibalik relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya Jendral BIN juga ada” menjadi perbincangan, tentang dugaan adanya keterlibatan orang-orang dalam lingkaran kekuasaan (pemerintah) yang mengambil keuntung dalam blok ini.

Blok wabu merupakan pegunungan yang memiliki kandungan emas yang terletak di Distrik Hitalipa, Intan jaya Papua, 35 km sebelah utara Grasberg milik PT. Freeport Indonesia. Blok ini awalnya bagian dalam Blok B dalam kontak karya milik perusaan tambang Amerika PT Freeport, kemudian dilepaskan atau diciutkan oleh Freeport. Karena menurut UU No.3 Tahun 2020, semua perusaaan asing yang sudah beroprasi selama 10 tahun wajib menciutkan lahan.

 Yang jadi pertanyaan mengapa pemerintah tidak segera mengeksploitasi kawasan tersebut ?, pasalnya blok tersebut sudah diserahkan sejak tahun 2018. Anehnya, kementerian ESDM belum menyerahkan blok tersebut kepada BUMN. Padahal PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) anak usaha dari holding tambang MIND ID menyatakan menyatakan kesiapannya mengelola blok wabu tersebut. Senior Vice President Corporate Secretary Antam Kunto Hendrapawoko mengungkapkan kemampuan dan kesiapan Antam untuk mengelola tambang emas disana. Kinerja menteri ESDM dipertanyakan, Arifin Tasrif yang tidak transparan kepada publik.

 Demokrasi: Oligarki dalam meliberalisasi SDA
Hingga saat ini belum jelas siapa yang memiliki konsesi Blok Wabu. Menimbang nilai potensi emas yang dimiliki blok tersebut 3 kai lipat kandungan yang dimiliki Gasberg, tentu akan memancing para kapitalis – pengusaha swasta hingga asing untuk menguasainnya.
Tudingan HA dalam videonya bahwa pengelolaan Blok Wabu melibatkan lord Luhut salah satu pemilik saham PT Toba Sejahtera, melalui anak perusahaan Toba Del Mandiri dalam usaha mengekspolari kawasan tersebut. Merupakan wujud asli wajah oligarki dinegeri ini, bahwa sistem demokrasi  membuka jalannya para elit kalangan pengusaha ikut berkuasa dalam politik. Dengan posisinya bebas meliberalisasi SDA untuk kepentingan pribadi kelompoknya.

 Solusi Islam
Blok Wabu, dalam pandangan Islam merupakan kekayaan alam milik rakyat. Negaralah yang harus mengelola dan hasilnya diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat. Kalaupun individu atau perusahaan swasta terlibat dalam pengelolaan maka akadnya ijaroh, swasta digaji berdasarkan kinerja nya. Bukan konsesi ataupun bagi hasil, seolah-olah kontraktor memiliki bagian kepemilikan.
Begitulah sistem Islam mengatur sistem untuk hajat orang banyak, Syariat Islam merupakan wahyu Allah Sang Pencipta Alam semesta yang mengatur ciptaan-Nya. Mustahil Allah mendzolimi makhluknya dengan syariat Nya.  Wallahu a’lam