Buni Yani : Menyampaikan Ide Khilafah dilindungi Undang-Undang





Dakwahsumut.com,Tanjungbalai(15/1). Menjawab salah satu pertanyaan peserta Talkshow Darma Pamungkas  terkait  apakah Khilafah merupakan ancaman  Buni Yani mengatakan “Menyampaikan ide Khilafah dilindungi Undag-undag yang tidak boleh adalah memakai senjata atau dengan kekerasan yang disebut dengan makar,” jawab beliau. Sementara Jonru Ginting menanggapi pertanyaan tentang khilafah tersebut  mengatakan yang menolak Syariah adalah syetan.

Pertanyaan tersebut disampaikan dalam acara Talkshow di Masjid Raya Kota Tanjungbalai Sumut. Acara Talkshow tersebut dipandu oleh moderator ustadz Muhammad Ali Rukun dengan  Do’a dari Ustadz Aswin Batubara dan   MC muda Ihsanul rasyid.

Kegiatan tersebut  dilaksanakan kerjamasan dari berbagai komunitas anak muda di  Tanjungbalai sepeti Pelajar Islam Indonesia (PII),Aliansi Pelajar Islam (API), Forum Rohis Nusantara(Fornusa), PRIMA DMI , Konco Hijrah ,Teras Tanjungbalai,Rumah Peradaban ,PEMTA dll.   Talkshow tersebut mengambil tema   “ Diantara 2 Dunia : Dunia maya dan dunia nyata”.

Jonru Ginting dan Buni Yani tampak semangat dalam menyampaikan materi dan menjawab beberapa pertanyaan peserta talkshow. Kedua Pemateri tampak membakar semangat ratusan Warga Tanjungbalai dalam acara Talkshow  tersebut . “Walau  dikatakan intoleran,radikal,anti pancasila dan anti NKRI namun kita harus tetap menyuarakan kebenaran” ungkap Jonru Ginting. Sementara  Buni Yani mengatakan bahwa beliau telah mewakafkan dirinya dan siap mati untuk kebenaran. Ungkapan tersebut diambut dengan gemuruh pekikan Takbir oleh para peserta talkshow.

Ketua Panitia Muhammad Ridho mengatakan bahwa acara tersebut dilaksanakan untuk mengupas sisi dunia maya sehingga masyarkat lebiuh  cerdas dalam bersosial media dengan tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian. Beliau mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut mensukseskan talkshow tersebut.

Sementara mewakili BKM Masjid RayaFirdaus Sambas mengapresiasi kegiatan tersebut.Beliau berharap agar tidak ada lagi masyarakat yang menyebar hoax sebagaimana baru-baru ini adanya oknum ormas tertentu berkomentar adanya masjid dan mushallah di Tanjungbalai yang sudah berbau radikalisme. Para peserta tampak antusia mengikuti acara tersebut hingga selesai yang diakhiri dengan photo bersama kedua pemateri dengan para peserta [] ar