HTI Tanjungbalai: Raih Kemuliaan Ramadhan dengan Menegakkan Syariah dan Khilafah, Tinggalkan Segala Kemaksiatan

Dakwahsumut.com, Tanjungbalai. Ratusan orang warga tanjungbalai turut serta menghadiri Tarhib Ramadhan 1436 H dengan melakukan Pawai Akbar berjalan dari masjid Raya menuju Tugu Sudirman Kota Tanjungbalai pada selasa (16/6). Massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat ini mulai bergerak ba’da ashar dengan berjalan santai mengelilingi kota Tanjungblalai. Mereka terdiri dari HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), JPRMI (Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia), FPI(Front Pembela Isllam), PERMATA (Persatuan Mahasiswa Tanjungbalai) dan FORNUSA (Forum Rohis Nusantara).

Orasi pertama disampaikan oleh ustadz Muhammad Ali Rukun ST,SPdi Ketua HTI Tanjungbalai , beliau menyampaikan realita seputar Ramadhan yang akan disambut oleh kaum muslimin. “Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kemuliaan,keberkahan dan ampunan. Namun ketika kita menyambut kedatangan bulan suci ramadhan tersebut sampai saat masih di nodai oleh berbagai kemaksiatan dan problematika umat seperti masih maraknya narkoba,perjudian, prostitusi dan korupsi serta berbagai masalah kaum muslimin diberbagai belahan dunia islam termasuk palstina,suriah dan muslim Rohingya. Itulah akibat ketiadan syariah dan khilafah , maka mari berjuang bersama meraih kemuliaan ramadhan dengan menegakkan syariah dan khilafah serta meninggalkan segala kemaksiatan” , ujar beliau.

Selain itu HTI Tanjungbalai juga memberikan seruan yakni Berkenaan dengan kedatangan bulan Ramadhan 1436 H, Hizbut Tahrir Indonesia menyerukan:
1. Kepada seluruh umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan sebaik-baiknya, didasarkan pada keimanan dan niat ikhlas mencari ridha Allah SWT semata sehingga hikmah puasa, yakni menjadi manusia bertawa dapat diraih. Umat Islam juga wajib menggiatkan berbagai ibadah dan kegiatan lain yang dapat mengokohkan keimanan dan keterikatan terhadap syariah.

2. Selain itu, umat Islam harus lebih giat dan bersemangat dalam berjuang dalam menegakkan syariah dan Khilafah di muka bumi. Sebab, hanya dengan tegaknya khilafah yang menerapkan syariah secara kaffah, maka kehidupan Islam, izzul Islam wal muslimin, serta kerahmatan bagi sekalian alam (rahmatan lil’alamin) dapat kembali terwujud.

3.Sebaliknya, seluruh tempat maksiat, termasuk berbagai tempat hiburan yang lazim digunakan kemaksiatan, harus ditutup. Demikian pula semua perbuatan maksiat, seperti korupsi, perzinahan, kedzaliman dan sebagainya; termasuk di dalamnya tindakan mengabaikan perintah dan larangan Allah SWT dalam syariah-Nya, semuanya wajib dihentikan. Bukan hanya selama bulan Ramadhan, tapi juga di luar bulan Ramadhan. Sebab, semua perbuatan dan tempat maksiat itu tidak selayaknya ada, apalagi di negara yang mayoritas penduduknya muslim ini.

Dalam kesempatan yang lain Eza Budiono SPd. Ketua JPRMI Tanjungbalai menyampaikan orasinya dan beberapa pernyataan sikap terkait Ramadhan diantaranya Meminta Pemko Tanjungbalai melalui KAPOLRESTA untuk menutup Segala tempat maksiat, karaoke yang terindikasi maksiat, memberikan penerangan jalan , menertibkan rumah makan yang disediakan disiang bolong oleh muslim serta mengajak kaum muslimin untuk meninggkatkan ibadah.

Selain itu terdapat juga orasi dari berbagai organisai lain yang semuanya menghimbai kepada pemko Tanjungbalai untuk memberikan kenyamanan dan ketertiban selama Ramadhan. [] MI Tanjungbalai
tarhib 2

tarhib 1

tarhib 5

tarhib 4

tarhib 3

tarhib 2

Tarhib 1

tarhib 7