Kaum Perempuan Berjuang untuk Khilafah. Kenapa Tidak?

 



Oleh: Ratih Yusdar (Aktivis Muslimah)


Secara global, perempuan adalah kaum yang selalu dinomorduakan di segala penjuru dunia. Tapi hal ini tidak berlaku dalam ajaran Islam. Sejak cahaya Islam datang melalui Rasulullah Muhammad SAW, kaum perempuan mempunyai kedudukan yang sangat agung dan harus dimuliakan serta dilindungi. Dimuliakan artinya meninggikan derajat perempuan, perempuan menjadi bagian yang penting dalam kehidupan.

 

Banyak hadist dan ayat alqur'an yang menjelaskan tentang kedudukan dan kemulian perempuan. Adapun bukti  yang menerangkan tentang kemuliaan perempuan dapat kita lihat melalui beberapa hadist, diantaranya yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Amr dan Ibnu Majah.

Dunia adalah perhiasan dan sebaik baik perhiasan adalah perempuan yang sholihah."

 

Pada hadist lain rasulullah SAW bersabda,Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para wanita. (HR Muslim). Dalam hadist lainnya, Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku. (HR Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al Albani dalam ash-shahihah: 285).


Dalam alqur'an juga banyak kita jumpai  ayat-ayat  yang menjelaskan tentang apa saja yang berkenaan dengan perempuan.  Salah satu ayat  yang menjelaskan tentang kewajiban melindungi wanita yaitu salah satunya dalam surat An-Nisa. Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (isteri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan, dan karena mereka (laki-laki) telah memberi nafkah dari hartanya. (QS. An-Nisa: 34).


Demikianlah bagaimana Islam menjaga dan memuliakan kaum perempuan. Masih banyak lagi hadist yang menerangkan tentang kedudukan perempuan bahkan saking istimewanya sampai turun surah khusus dalam alqur'an yang membahas tentang perempuan yang diberi nama surah An-Nissa’.


Namun seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi hari ini, justru kedudukan perempuan malah mengalami kemerosotan. Mengapa demikian?  Karena Kemajuan teknologi yang tidak dibingkai dalam sistem islam  dapat mempercepat masuknya nilai-nilai liberal. Pemerintah pun tidak ada upaya untuk melakukan penyaringan pada budaya-budaya yang masuk dan bukan berasal dari islam. Akibatnya lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan hingga merusak pola pikir perempuan muslimah dari segala sektor; baik dari pendidikan, pekerjaan, tingkah laku sampai ke gaya busana dan pergaulan. 


Dampak negatif inilah sebagai biang kerok terjadinya pelecehan terhadap perempuan merajalela di mana-mana. Sistem negara kita yang berpaham kapitalisme tidak dapat memberikan jaminan perlindungan keamanan terhadap perempuan. Banyak kasus kejahatan terhadap perempuan  yang tidak mendapat perlakuan adil secara hukum. Bahkan jaminan keamanan sebagai pekerja pun tidak dapat dirasakan oleh kaum perempuan, apalagi dengan di sahkan undang-undang Omnibus Law yang masih kontroversial itu.

 

Munculnya stigma negatif yang gencar disorotkan pada perempuan muslimah dengan memutarbalikkan fakta mengatakan  bahwa Islam tidak menghargai kedudukan perempuan dan memasung kebebasannya. Sehingga salah satu hal yang sering menjadi perdebatan hangat saat ini adalah mempersoalkan gaya hidup dan juga gaya berpakaian muslimah. Tidak ada perlindungan dari negara akan hal ini. Negara seolah melakukan pembiaran dan menganggap sepele atas kegaduhan yang terjadi. Padahal ini menyangkut kewajiban perempuan muslim dalam hal kepatuhannya terhadap perintah Allah untuk menutup aurat sesuai dengan syari'at.


Bahkan tidak sedikit yang mendapat perlakuan tak adil di sekolah-sekolah maupun di perusahaan tempat bekerja para perempuan muslim. Alasannya hanya gara-gara pakaian mereka. Ada yang dipecat dari pekerjaan dan ada yang dikeluarkan dari sekolah.  Sampai kapan hal ini akan terus diributkan dan merugikan kaum perempuan muslim?

 

Ayolah para muslimah... Sadar dan bangkitlah. Mari kita belajar dari pengalaman-pengalaman buruk yang sudah pernah terjadi. Jangan sampai hilang generasi penerus kita karena ketidakmauan kita untuk peduli. Siapa yang akan mengubah semua ini kalau tidak diri kita, kaum perempuan muslim itu sendiri? 


Mari kita tingkatkan ilmu pengetahuan kita dengan belajar. Jangan hiraukan berapapun usia. Pelajari ilmu agama Islam dengan benar agar kita bisa mengamalkan ajaran Islam secara kaffah. Datangilah majelis-majelis ilmu. Ingatlah bahwa kita adalah madrasah bagi anak keturunan kita kelak. Kitalah tonggak ilmu. Mari ambil bagian untuk kita dakwahkan ilmu yang kita dapatkan kepada anak-anak kita, kerabat, tetangga dan seluruh ummat Islam sampai tegaknya kembali Khilafah. 


Perjuangkan Khilafah! Karena hanya Khilafah yang dapat memberikan perlindungan terhadap kaum perempuan dan seluruh ummat manusia di muka bumi ini.  


Wallahu alam Bish-shawab..