Serukan Khilafah, Ribuan Umat Islam di Medan Kecam Penembakan Brutal Teroris di Selandia Baru




Dakwahsumut.com,Medan(19/3)- Ribuan Umat Islam yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Bersatu Sumut mengecam tindakan brutal Teroris Brenton Tarrant Cs   di kantor Australia Center di Jalan Kartini Medan.
Para orator yang terdiri dari berbagai elemen tersebut satu persatu menyampaikan orasinya mulai dari mengecam tidankan teroris tersebut hingga menyerukan Jihad dan penegakan khilafah sebagai solusinya.

Ustad Azwir Ibnu Azis dalam orasinya " Tugas kita berjihad adalah mempersiapkan diri dan menjaga , makanya dalam sistem islam untuk berjihad kita harus punya Amirul Jihad, maka kita dirikanlah amirul jihad (Khalifah) itu"
"Hari ini yang mengatakan khilafah itu mungkar adalah negara, bukan tanggung.. rezim di negara ini mengatakan khilafah itu mungkar, maka kita jangan percaya, Khilafah adalah wa'dullah(Janji Allah) dan Bisyarah (Kabar gembira) Rasulullah,siapa yang mengatakan khilafah itu mungkar mari kita berjihad, Allahu Akbar" pekik ust Azwir.

Sementara ustadz Heriansyah Ketua GNPF Ulama Sumut mengatakan dalam orasinya
“Kami ingin katakan kepada kalian, karena perbuatan itu dakwah Islam semakin bersinar di sana. Kalian menyerang kami yang sedang beribadah. Darah para syuhada di sana, menjadi penyubur dakwah Islam,” 
“Sebenarnya aksi kita tidak ditujukan kepada Australia sebagai negara. Karena kita lihat Australia punya komitmen yang sangat kuat dalam menangani peristiwa yang terjadi di New Zealand,” tambah Heriansyah.
Dalam aksi kali ini mereka juga ingin menunjukkan bahwa Islamphobia itu sudah terbantahkan. Khususnya di negara barat.
“Islamphobia yang mereka pelihara telah menghasilkan peradaban barbar yang mundurratusan tahun ke belakang . Belum pernah terjadi orang yang sedang beribadah dibunuh tanpa ampun. Dan korbannya tidak pandang umur. Bahkan ada anak umur dua tahun yang menjadi korban,” tukasnya.
Heriansyah kembali menegaskan jika teroris tidak mengenal agama. Islam juga selalu mengajarkan kedamaian.
“Islam adalah agama cinta damai. Kalau pun mereka khawatir dengan perkembangan Islam begitu pesat di sana, kita ingin mengatakan kepada Eropa, ini sebuah keniscayaan. Mereka tidak akan bisa mencegah Islam berkembang,” pungkasnya.

”Tarrant bukan musuh Islam. dia Musuh kemanusiaan,” tandasnya.
Aksi itu sempat mendapat tanggapan dari pihak Australia Centre Medan. Meskipun bukan merupakan representasi dari pemerintahan Australia, Kepala Kursus Bahasa Australia Centre Medan Michael Steven juga menyampaikan kecaman atas aksi tersebut.
“Saya juga ikut merasakan simpati yang hadir di sini. Dan mengutik keras terorisme dan pembunuhan terhadap jemaah masjid. Saya berharap ke depan hal-hal seperti initidak akan terjadi lagi,” ujarnya.
Massa juga menyerahkan pernyataan kecaman terhadap aksi itu. Pihak Australia Centre juga akan menyampaikan pernyataan itu kepada pemerintahan Australia. Setelah mendengarkan pernyataan massa membubarkan diri dan kembali ke amasjid Agung untuk shalat ashar berjamaah. (mh/ar)