Warga Binjai Kaji tentang Kekhilafahan Islam

Binjai - Seratusan orang dari berbagai elemen masyarakat Kota Binjai mengikuti kajian khusus tentang kekhilafahan Islamiyyah di Masjid Agung Binjai, Minggu (29/7/2018) lalu.
     Lembaga Kajian Islam Kaffah selaku penyelenggara kegiatan menghadirkan dua narasumber. Antara lain Al ustadz Drs  Musdar Syakban dan Al ustadz Yusron Ramli, ST. Acara yang mendapat antusiasme jamaah itu dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
     Penceramah pertama, Al Ustadz Drs. Musdar Syakban menyampaikan tentang wajibnya memilih seorang pemimpin. Para ulama muktabar, katanya telah bersepakat perihal itu dan tidak ada perbedaan pendapat perihal kewajiban memilih seorang Khalifah, kecuali ulama yang asham atau tuli atas syariah.
     Pada bagian lain, penceramah asal Kota Medan itu memaparkan perihal istilah khilafah merupakan ajaran Islam.
     "Ini disebutkan dalam hadis riwayat Imam Ahmad dan riwayat Muslim yang memberitakan periodisasi kepemimpinan umat islam," ucapnya.
     Sementara itu, penceramah berikutnya Al ustadz Yusron Ramli, ST., memaparkan tentang sejarah kekhalifahan Islam di dunia yang berkuasa lebih dari 13 abad.
     "Belum ada peradaban yang bertahan lebih dari 13 abad lamanya kecuali Khilafah Islamiyah," ucap ustadz tersebut dalam ceramahnya bertajuk Kegemilangan Masa Khilafah.
     Sejak Rasulullah SAW membangun negara Islam pertama di Madinah dan kemudian dilanjutkan oleh para khalifah, paparnya, Islam dapat diterapkan di tengah-tengah masyarakat yang majemuk secara nyata.
     "Hasilnya, berbagai kemajuan luar biasa lahir dari sana," beber Ustadz Yusron.
     Dia menambahkan, kejayaan Islam dan kemampuan Islam mensejahterakan umat manusia  bukan sebuah teori, tetapi sesuatu yang nyata dan telah dipraktekkan. Bahkan kemajuan Islam itu mewarnai peradaban lain.
     "Mereka memperlihatkan bagaimana “rahmatan lil 'alamin” memang pernah terwujud ketika umat Islam mengikuti dan menerapkan perintah Alquran," ucapnya.
     Umat Islam ketika itu menjadi umat yang disegani dan menjadi contoh oleh peradaban lain.
     Acara yang dikemas dengan format Tabligh Akbar itu diakhiri diskusi dan tanya jawab serta doa bersama yang dipimpin Al ustadz Musdar Syakban. () nt