FUI : Polres Tanjung Balai Harus Lihat Akar Permasalahan Kericuhan

Tanjung Balai - Forum Umat Islam (FUI) Kota Tanjung Balai meminta kepada polres setempat untuk mengungkap akar permasalahan kasus kericuhan yang terjadi pada Jumat pekan lalu.

"Ya tadi polres meminta ketemu kita (FUI), mereka menanyakan terkait kericuhan. Kami bilang harus dilihat akar permasalahannya jangan hanya melihat akibatnya," kata Ketua FUI Kota Tanjung Balai, Indra Shah saat dihubungi satushof.com, Rabu (3/8/2016).

Ia memisalkan, kalau ada kobaran api jangan dilihat apinya saja tetapi asap dan awal munculnya api. Dengan begitu asal permasalahan dapat diketahui dengan benar dan keadilan dapat ditegakan.

Oleh karena itu, jelas Indra, FUI bersama umat Islam lainnya akan terus memantau kinerja polres dalam menuntaskan kericuhan yang berakibat rusak dan terbakarnya beberapa vihara.

"Kedepan kita juga akan pantau kinerja Polres Tanjung Balai," jelasnya.

Adapun, tambahnya, terkait umat islam yang ditahan terkait kasus kericuhan tersebut saat ini berjumlah 18 orang dari sekitar 30-an yang diperiksa. "Warga yang dibawah umur telah dibebaskan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, insiden pengerusakan dan pembakaran terhadap beberapa vihara dan klenteng, pada Jumat (29/7) berawal dari sikap intoleran yang dilakukan seorang wanita etnis Tionghoa bernama Meliana (41) bertempat tinggal di Jl Karya Kelurahan Tanjungbalai Kota I.

Wanita paruh baya tersebut tidak terima dengan suara azan yang dikumandangkan seorang muslim di Masjid Al Maksum. Lalu, percikan kericuhan pun semakin terlihat ketika Meliana  mendatangi nazir masjid menyampaikan ketidak sukaan akan kumandang azan. (satushof)