MY Movement Medan: “Pemimpin Masa Depan” Islam Solusi atas Kerusakan Remaja

 

Dakwahsumut.com, Medan. Kenakalan remaja sangat mendapatkan perhatian cukup besar di negeri ini, bahwasanya remaja saat ini banyak yang terlibat dengan aktivitas kriminalitas. Maka berangkat dari keprihatinan itu, Lembaga Dakwah Sekolah (LDS) HTI Sumut melihat bahwa remaja adalah agen-agen perubahan dan calon pemimpin masa depan yang perlu diselamatkan untuk Indonesia yang lebih baik. Oleh sebab itu, salah satu cara yang dilakukan oleh HTI adalah menyelenggarakan Muslim Youth (MY) Movement ini pada Ahad (15/2/2015) di Gedung Quba Asrama Haji Medan, dalam rangka untuk memberikan pencerahan pemahaman kepada pelajar, orang tua, dan juga guru terhadap pentingnya generasi muda.

Acara yang bertajuk training talkshow dengan dipadu oleh tayangan dokusinema serta nasyid ini menggugah semangat 600-an peserta yang hadir. Kebanyakan peserta yang hadir para pelajar dari tingkat SMP hingga SMA yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.

Dalam pembukaan acara tersebut DPD I HTI Sumut, Syaiful Rahman, S.HI menjelasakan bahwa remaja merupakan hamba Allah yang harus senantiasa menaati segala perintah Allah SWT dan para remaja ini nantinya kelak akan menjadi pemimpin masa depan. Adi Jeplis selaku ketua panitia MY Movement juga menyampaikan atas permasalahan yang terjadi pada kaum remaja di Indonesia. Kebanyakan dari mereka salah dalam memilih jalan hidup yang benar dan juga tergerus oleh sistem yang merusak masa depan mereka. “Hidup adalah pilihan, dan pilihan itu berbanding lurus terhadap perilaku sehari-hari”, terangnya kepada seluruh peserta.

Dalam testimoni yang disampaikan oleh Rahmad Purwoko dan Rahmadsyah Karnodiputra sebagai pelajar yang telah memilih jalan hidupnya menuju jalan kebaikan, mereka adalah salah satu siswa SMA swasta yang aktivitasnya sangat berbeda dengan remaja-remaja lainnya, selain menuntut ilmu di bangku sekolah mereka juga memilih untuk bergabung dengan jamaah dakwah agar bisa mengenal islam lebih baik. Dalam sistem kapitalis ini untuk bisa mengenyam pendidikan pastinya sangat-sangat sulit, “Jika ingin pintar dengan sistem saat ini(Kapitalisme-red) sangat sulit, karena pendidikan mahal. Maka dari itu tingkatkan keimanan, banyak belajar islam, Jika banyak belajar islam maka lebih dekat dengan syurga”, terang remaja yang sudah ikut pembinaan dengan HTI sejak kelas 6 SD itu.

Selain itu, saat ini remaja hanya memikirkan dirinya sendiri, sehingga kehidupan mereka seperti buih dilautan dan sangat jauh dengan nuansa islami. “Remaja itu harus bangkit, bersatu, dan berjuang melanjutkan kehidupan islam”, tegas siswa yang pernah meraih juara desaign grafis itu.

Permasalahan remaja saat ini bukanlah permasalahan yang mucul tiba-tiba, tapi merupakan sebuah permasalah yang mucul dari sebuah akar yang mendasar. Yaitu diterapkannya pemikiran-pemikiran kapitalisme, sekuleristik, dan liberalisme. Ini kemudian ditransfer oleh sistem lewat pendidikan, kultur, sosial, yang akhirnya membentuk masyarakat termasuk remaja yang menerima ide-ide itu. Dan kemudian mewujudkan dengan tingkah laku yang tidak lagi sesuai dengan nilai-nilai islam. Marwan Abu Zahid selaku Humas HTI Sumut menjelaskan, “HTI memberikan solusi pada ummat bahwa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, harus kembali kepada permasalah yang mendasar yaitu kembali menerapkan islam. Ini adalah tuntutan aqidah kita, bukan sebuah romantisme lalu, tetapi ini adalah kewajiban yang terbeban kepada seluruh kaum muslimin”, paparnya.[ ]MI Medan.