FGD Gema Pembebasan Sumut: It Is Time To Be One Ummah



Dakwahsumut.com, Medan,- Gerakan Mahasiswa (Gema)  Pembebasan Sumut dan Youth Muslim Forum Sumut menggelar agenda Focus Group Discussion bersama, remaja, pemuda dan mahasiswa dalam rangka peringatan Isra' wal Mi'raj Nabi Muhammad dengan mengangkat tema "100 Tahun Umat Islam Tidak Bersatu, Sehingga Nestapa Melanda Kaum Muslimin, It's Time To Be One Ummah", yang bertempat di Aula Al-Fatih, Komp. Taman Alamanda Indah, Medan (08/02/2024).



Acara yang dihadiri terbatas oleh para remaja, pemuda dan mahasiswa dari berbagai sekolah, komunitas remaja dan pemuda serta kampus didaerah Sumut.


Dalam kesempatan tersebut, Nara Sumber Pengantar, Rahmad Taher menyampaikan bahwa derita umat Islam di berbagai belahan dunia seolah tidak kunjung selesai, bahkan saat ini situasinya makin parah. "Penderitaan umat Islam yang sering mencuat ke permukaan adalah yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina, Uighur, Rohingya, dan sebagainya.", kata beliau.



Beliau memaparkan bahwa penderitaan yang menimpa kaum Muslimin di Palestina, Uighur, Rohingya dan lain-lain, disebabkan oleh tidak mau bersatu serta diamnya negeri-negeri Arab dan negeri kaum muslimin lainnya terhadap penjajahan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum kafir penjajah


Rahmat Taher menjelaskan setidaknya ada tiga faktor penyebab diamnya dunia Arab terhadap pendudukan dan pembantaian yang dilakukan Zionis Yahudi di Palestina. Pertama, keberadaan entitas penjajah Yahudi itu untuk kepentingan negara-negara imperialis sejak awal yang kelahirannya dibidani Inggris. Kedua, wilayah Timur Tengah itu dipecah-pecah menjadi negara yang berbasis nation state atau negara bangsa. Ketiga, tugas dari negara-negara Arab adalah menjaga kepentingan besar Amerika serikat di Timur Tengah.


Pada sesi Focus Group Discussion (FGD), salah seorang peserta Rakhmat Junaidi menjelaskan bahwa persatuan kaum Muslimin tidak tampak lagi sejak runtuhnya Khilafah Islam Turki Utsmani tepat 100 tahun yang lalu. "Tidak ada lagi institusi yang bisa menyatukan umat Islam dalam ikatan yang kuat, kokoh dan nyata. Terutama menghadapi serbuan musuh-musuh Islam yang menghendaki peradaban syahwat duniawi menguasai dunia", Jelasnya. 


Beliau juga menekankan pentingnya peran pemuda terutama generasi Z dan Alpha dalam perubahan kondisi kaum Muslimin menuju arah persatuan seluruh kaum Muslimin dengan turut bergabung dalam circle-circle kajian anak muda. 

Menanggapi hal tersebut,  Zulham peserta dari Majelis Islam Kaffah Sunggal mengimbau agar kaum Muslimin memahami pentingnya persatuan di dalam satu institusi kepemimpinan. "Umat Islam harus bersatu di bawah satu kepemimpinan, di bawah satu bendera Laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullaah, di bawah satu komando. Itulah Khilafah Islam yang mengikuti minhaj kenabian. Khalifah yang akan menjadi pelindung bagi rakyatnya di mana pun mereka berada". Pungkasnya.

Acara berlangsung dengan baik dan cukup menarik, selain tanggapan yang dicantumkan diatas, banyak juga tanggapan dari peserta lain, kegiatan diakhiri dengan doa dan foto bersama serta ramah tamah antar peserta, panitia juga berencana akan membuat kegiatan seperti ini di kesempatan yang lain.[]  Ariansyah/Roshin