Anak di Medan Putus Sekolah, Jangan Biarkan Merajalela!

 



Oleh Muzaidah (Aktivis Dakwah Muslimah)


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan mencatat anak putus sekolah tingkat SD dan SMP di Medan telah mencapai seribuan orang. Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Disdik Medan 1.350 anak yang putus sekolah. Kepala Disdikbud Kota Medan Benny Sinomba Siregar mengatakan, akan memberikan pendidikan gratis untuk anak putus sekolah dan diberi bantuan senilai Rp1.500.000 per orang dalam satu tahun (medan.tribunnews.com, 06/12/2023).


Sepanjang tahun di Kota Medan anak yang putus sekolah tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah secara merata, konon katanya ingin memberikan pendidikan gratis yang merupakan wacana dari tahun ke tahun yang tidak pernah terealisasikan secara adil dan merata, sementara anak yang putus sekolah masih banyak yang berkeinginan merasakan pendidikan layak.


Pemerintah harus memperhatikan kondisi setiap wilayah yang berada di Kota Medan, tidak semua memiliki perekonomian yang baik sehingga ketika perencanaan yang dibuat tidak didapatkan secara merata, setiap anak tetap akan kesulitan mendapatkan pendidikan, dan diharapkan mampu menuntaskan setiap permasalahan masyarakat agar tidak berada pada permasalahan yang sama.


Bantuan yang diberikan tidak bisa sebatas ‘pereda nyeri’ saja, jika bantuan sudah diberikan pada kenyataannya kedua orang tua masih sulit menanggung selama pendidikan berlangsung, tetap banyak anak yang putus sekolah, sebab faktor utamanya disebabkan sulitnya ekonomi atau mendapatkan pekerjaan.


Ketika anak sudah putus sekolah maka banyak tindakan kejahatan yang dilakukan untuk  memenuhi kebutuhan hidup, fakta lapangan, tidak sedikit anak yang putus sekolah melakukan kejahatan yang dapat merugikan masyarakat. Pemerintah tidak memberikan pekerjaan secara merata kepada orang tua, sehingga orang tua sulit membayar biaya sekolah.


Kondisi ini sangat menyedihkan, di tengah meningkatnya anggaran pendidikan, anak yang putus sekolah juga meningkat, pemerintah tidak memprioritaskan untuk membangun pendidikan, mengapa ini terus terjadi? Mengapa sistem demokrasi kapitalis seakan gagal dalam menjamin hak masyarakat, termasuk pada anak.


Untuk itu, Islam memberikan jawaban dan solusi tuntas dalam permasalahan anak putus sekolah, di dalam Islam bahwa setiap generasi berhak mendapatkan pendidikan yang layak untuk dijadikan teladan dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Atas dasar ini Allah memberikan seperangkat aturan yang membuat anak mendapatkan hak yang sama tanpa penyaluran yang salah, seperti memberikan pendidikan gratis yang tidak hanya didapatkan oleh anak yang tidak mampu, akan tetapi kepada siapa pun akan diberikan sebagai wujud keadilan yang ditanggung negara.


Tentunya hal ini tidak terlepas dengan perannya orang tua dalam membangun taraf berpikir anak bukan hanya cemerlang perkara dunia, tetapi mampu tunduk pada aturan Tuhannya. Sehingga arah pendidikan yang dibangun di dalam Islam semata-mata mencapai rida dan pahala dari Allah. Pengasuhan sejak dini menunjukkan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, harapan untuk setiap anak mampu memahami aturan dari Allah yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan.


Negara dalam hal ini berperan penting memfasilitasi generasi secara adil dengan pemenuhan hak yang sama dan dilayani dengan baik, sehingga sulit ditemukannya tindakan kejahatan yang berada di Kota Medan, karena sistem yang diterapkan berasal dari Islam yang tidak pernah anak putus sekolah sampai merajalela, dan setiap anak nantinya akan mampu mewujudkan kreativitas yang tinggi, bukan hanya membanggakan negara, tetapi untuk kedua orang tua.


Inilah cerminan terterapnya sistem Islam yang sangat berbanding terbalik dengan kinerja pemerintah dalam era demokrasi kapitalis, setiap tahun banyak ditemukan anak yang putus sekolah, berbeda dengan Islam yang sangat adil dan terselesaikan dengan baik.


Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208).


Wallahualam bissawab.