Rasulullah Teladan Kepemimpinan





Oleh : Nazwa Sarfinah

 (Santri Ma`had Alizzah Tadukan Raga Deli Serdang)

 

Dakwahsumut.com- Rasulullah SAW. adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT. sebagai pembawa dan penyampai risalah (Al-Qur'an) bagi seluruh alam. Allah SWT. berfirman dalam surah al-anbiya ayat 107 :

 “Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”

Sayyid Muhammad bin 'Alawi al-Maliki al-Hasani rahimahullah pernah mengatakan : “Andai tak ada kelahiran nabi Muhammad SAW. tentu tidak akan ada bi'tsah pengutusan Muhammad SAW. sebagai rasul kepada manusia ; tidak akan turun Al-Qur'an ; tidak akan ada perintah isra' mi'raj ; tidak akan ada hijrah ; tidak akan ada kemenangan dalam perang badar ; juga tidak akan ada penaklukkan kota Makkah.” Karena semua peristiwa tersebut berkaitan dengan kelahiran nabi Muhammad SAW. Artinya, kelahiran nabi Muhammad SAW. adalah sumber dari adanya segala kebaikan. Oleh karena itu, selayaknya kita harus meningkatkan rasa cinta kita kepada beliau. Apalagi jika selama ini kita mengaku mencintai Allah SWT. dan Al-Qur'an yang dibawa oleh Rasulullah SAW. dan tentu saja, cinta kepada Rasulullah SAW. tidak cukup hanya sekedar klaim. Klaim cinta itu sangat butuh bukti yang pasti.

Bukti bahwa kita menaati Allah SWT, Al-Qur'an dan nabi Muhammad SAW. adalah dengan selalu berusaha takwa, menjalankan semua perintah Allah SWT. dan menjauhi segala laranganNya, mengamalkan semua isi kitabnya (Al-Qur'an) dan senantiasa meneladani Nabi-nya (Muhammad SAW.) dalam seluruh aspek kehidupan. Terkait dengan dakwah, periode dakwah Rasulullah SAW. terbagi menjadi dua bagian : yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Rasulullah SAW. berhasil mendirikan negara Islam untuk pertama kalinya pasca beliau hijrah ke Madinah. Karena pada saat di Makkah Rasulullah SAW. murni hanya berperan sebagai pengemban dakwah selama 13 tahun. Selama di Madinah juga, Rasulullah SAW. menjadi penguasa (kepala negara) yang memerankan seluruh fungsi kekuasaan untuk melaksanakan dan menerapkan syari'ah Islam. Bahkan mengemban risalah Islam ke luar negeri dengan dakwah dan jihad.

Oleh karena itu, diantara hal penting dari Rasulullah SAW. yang wajib dan layak dicontoh adalah teladan kepemimpinan beliau sebagai kepala negara. Misalnya, Rasulullah SAW. mengurus dan melayani berbagai keperluan rakyat yang beliau pimpin dengan baik. Hal ini karena hakikat kepemimpinan khususnya dalam konteks pemimpin negara ditegaskan oleh sabda beliau:

 “Pemimpin suatu kaum hakikatnya adalah pelayan mereka”(HR Abu nu'aim).

Sebagai kepala negara Islam, Rasulullah SAW. mengadili banyak perkara dan masalah yang terjadi di masyarakat hanya dengan syari'ah Islam, bukan dengan hukum yang lain. Dan syari'ah Islam sudah pasti adil karena bersumber dari Allah SWT. yang mahaadil. Jelas, kepemimpinan Rasulullah SAW. sebagai kepala negara ini sangat layak dan wajib diteladani. Kepemimpinan Rasulullah SAW. juga dicontoh dan diteladani dengan sangat baik oleh para Khalifah setelah beliau, yakni Khulafaur Rasyidin.

Oleh karena itu, generasi kaum muslim yang berikutnya sampai hari ini wajib meneladani kepemimpinan Rasulullah SAW. dan Khulafaur Rasyidin. Para Khulafaur Rasyidin terkenal dalam kearifan, keberanian, dan ketegasannya dalam membela Islam dan kaum muslim. Mereka adalah sosok yang sangat dicintai oleh rakyatnya dan ditakuti oleh lawan-lawannya. Mereka juga terkenal sebagai pemimpin yang memiliki akhlak yang agung dan luhur.

Kecintaan kepada Rasulullah SAW. tentu harus dibuktikan secara nyata dan kuat, dengan menaati sekaligus meneladani thariqah (jalan hidup) beliau. Dan yang paling penting untuk diteladani dari thariiqah Nabi SAW. adalah kepemimpinan beliau sebagai kepala negara Islam. Dan cara memimpin beliau lah yang kemudian diikuti serta diteladani oleh para Khulafaur Rasyidin dalam institusi khilafah Islam. Diantara teladan yang paling menonjol dari kepemimpinan Rasulullah SAW. dan Khulafaur Rasyidin tentunya merupakan penerapan syari'ah Islam didalam seluruh aspek kehidupan. Dan cara Rasulullah SAW. serta para Khulafaur Rasyidin inilah yang wajib dicontoh oleh para pemimpin muslim saat ini.

Namun kenyataan yang terjadi pada sekarang ini malah berbelok sangat jauh dari masa kepemimpinan Rasulullah SAW. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penegakan syari'ah Islam dalam kehidupan, faktanya kehidupan saat ini diatur oleh system kufur buatan manusia yaitu system sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan. Sehingga sangat wajar ketika banyak sekali permasalahan yang terjadi dan tidak bisa terselesaikan. Padahal, penerapan dan penegakan syari'ah Islam lah yang akan menjadi kunci agar kita mendapatkan penjagaan dari Allah SWT. Rasulullah berpesan :

 Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau mendapati Allah di hadapanmu.”(HR At-Tirmidzi dan Ahmad)

Jika syari'ah Allah senantiasa dijaga dan diterapkan, maka segala sesuatu dan perkara bagi umat ini akan menjadi baik, kehidupan umat Islam akan dipenuhi dengan ketenangan dan ketentraman, semua makhluk hidup akan merasakan yang namanya kenyamanan, para muslimah dan orangtua semuanya dimuliakan, keberkahan Allah SWT. akan dilimpahkan dan keridhoannya pasti dicurahkan. Tidak akan ada lagi yang namanya kesesatan dan kedzoliman.

Dan satu-satunya cara agar kita mendapatkan penjagaan dari Allah SWT. secara ketat dan sempurna, kita yakni umat Islam harus berjuang untuk mewujudkan penerapan syari'ah Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan agar terwujud keberkahan dalam seluruh aspekm kehidupan.

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (TQS.Al-A`raaf:96)

Wallahua'lam bishawab.