BELA REMPANG GALANG, RATUSAN WARGA TANJUNGBALAI GELAR AKSI DAMAI

 


Dakwahsumut.com, Tanjungbalai(22/9),- Ratusan Warga Tanjungalai  turun ke jalan menggelar Aksi Damai bela warga melayu Rempang Galang. Mereka terdiri dari berbagai elemen , Lembaga, majelis adat, tokoh ulama, aktivis dan mahasiswa.

Aksi solidaritas Masyarakat Tanjungbalai – Asahan peduli Rempang Galang tersebut memberikan pernyataan sikapnya diantaranya mengutuk keras aksi perampasan tanah dan penggusuran warga Rempang Galang baik secara paksa maupun secara persuasive. 


 

Selain itu mereka juga mengutuk keras Tindakan refresif , intimidatif dan kekerasan yang dilakukan tim apparat gabungan bersenjata (TNI-POLRI) terhadap Masyarakat Rempang Galang yang menolak relokasi tempat tinggalnya sehingga mengalamai cidera , trauma dan kerugian moril dan meteril. 


 

Massa juga mendesak pemerintah republic Indonesia untuk membatalkan rencana investasi indusitri di Rempang – Galang serta mengembalikan ketenangan , kerukunan dan kedamaian masyrakat yang tinggal di Rempang – Galang.

Warga Tanjungbalai Asahan tersebut juga meminta DPRD Kota Tanjungbalai mengeluarkan pernyataaan sikap tegas terhadap konflik yang terjadi di Rempang – Galang Batam Kepulauan Riau dan menyampaikan pernyataan sikap masyarakta Tanjungbalai ke DPR RI dan Presiden agar segera diambil Tindakan serius 


 

Disepanjang jalan para peserta aksi melakukan orasi menyuarakan tuntutannya  kepada pemerintah seperti Ramadhan, Rudy Bakti, Ahmad Rolel, Indra Putra Bungsu, Aldo, Ustadz Chairul Marpaung dan Ustadz Muhammad Ali Rukun.  Aksi solidaritas dari gabungan elemen masyarakat itu dilakukan dengan berjalan kaki dari depan Mesjid Raya Sultan Ahmadsyah, menuju Jalan Imam Bonjol-Jalan Tengku Umar ke Jalan Sutomo Bundaran SMPN 1 Tanjungbalai dan berakhir di depan Kantor DPRD Kota Tanjungbalai.

 

Ramadhan, salah seorang aktivis yang ikut dalam aksi tersebut meminta agar DPRD Tanjungbalai dapat menyikapi suasana yang terjadi di Rempang-Galang. Mereka mengajak DPRD untuk dapat menyampaikan aksi protes masyarakat kepada Presiden Republik Indonesia dan DPR RI yang ada di Senayan.
"Kami meminta suara DPRD kita agar menyikapi suasana yang terjadi di Rempang-Galang. Suasana yang terjadi di sana sangat mencekam. Kami mendesak pemerintah agar menghentikan proyek strategis nasional Rempang Eco City di Pulau Rempang dan Galang, Kepulauan Riau," katanya.
Menurut mereka, investasi hanya sebahagian kecil bagi kepentingan rakyat, tapi lebih besar untuk kepentingan cukong-cukong yang mencuri uang negara. "Semua investasi itu hanya ladang maling bagi koruptor, pencuri uang negara yang ada di Republik Indonesia ini," ucap Ramadhan.
"Aksi ini merupakan gabungan berbagai elemen masyarakat. Kami desak agar pemerintah memastikan perlindungan dan pengakuan terhadap seluruh hak dasar masyarakat adat kampung Tua Melayu di Pulau Rempang dan Galang," kata Rudy Bakti, koordinator aksi lainnya.
Dengan aksi ini, kata Rudy, masyarakat Tanjungbalai sangat mendukung perjuangan warga Melayu di Pulau Rempang dan Galang. Mereka juga meminta agar warga Melayu tidak diintimidasi dan ditindas.
"Kami ingin warga Melayu jangan diintimidasi dan tidak ditindas. Berikan hak- hak warga Melayu Rempang dan Galang," ujarnya.
Ustadz Muhammad Ali Rukun mengatakan apa yang terjadi di Rempang Galang adalah Tindakan kezhaliman yang nyata. “ Apa  yang terjadi di Rempang Galang adalah Tindakan Zhalim dimana pemerintah melakukan perampasan tanah rakyat dengan dalih investasi   Ingatlah, perampasan lahan adalah perbuatan  zalim. Allah subhanahu wa ta’ala telah mengharamkan memakan harta sesama manusia dengan cara yang batil, termasuk dengan cara menyuap penguasa, agar diberikan kesempatan merampas hak milik orang lain”, ucap beliau dihadapan pimpinan DPRD Tanjungbalai.  []