Siyasah Syar'iyyah, Kemenangan Taliban Dan Masa Depan Afghanistan



Oleh : Tommy Abdillah

(Lembaga Studi Islam Multi Dimensi/eLSIM)

Mengingat sejenak peristiwa 2 tahun yang lalu. Syukur Alhamdulillah atas pertolongan Allah akhirnya Ibu Kota Kabul dan Istana Kepresidenan Afghanistan jatuh ke tangan Taliban pada hari Ahad, 15 Agustus 2021. Tentara Afghanistan di sejumlah daerah mundur tanpa perlawanan ketika Taliban menyerang. 

Sungguh mengharukan ketika Mujahidin Taliban menduduki istana Presiden Afghanistan salah satu prajurit Taliban membacakan Surat An-nashr sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas kemenangan mereka. Situasi dan kondisi yang sama ketika Rasulullah Muhammad SAW berhasil menaklukkan Mekkah (Fathu Makkah) tahun 10 Hijriyah tanpa ada pertumpahan darah.

Sementara Sebagian pejabat pemerintah Afghanistan, termasuk Presiden Ashraf Ghani, juga kabur ke luar negeri. Para kaki tangan dan penjilat penjajah yang berseberangan dengan Taliban lari kocar kacir meninggalkan kota Kabul . Kapasitas penumpang pesawat militer Amerika over load hingga ada yang nekat naik diroda pesawat akhirnya jatuh dan meninggal.

Perjuangan Taliban melawan invasi AS sejak peristiwa runtuhnya gedung WTC September 2001 hingga Agustus 2021 tepat hampir 20 tahun. Pada masa itu Presiden AS George Walker Bush menyatakan perang melawan Afghanistan atas nama perang melawan terorisme (War on terorism).

Sejarah Singkat Taliban

Taliban diambil dari kalimat bahasa Arab Thaliban yang artinya adalah santri karena asalnya mereka adalah pelajar yang mondok di pesantren untuk menuntut ilmu agama Islam. Taliban dibentuk pada tahun 1990-an oleh mujahidin Afghanistan atau para gerilyawan Islam yang melawan pendudukan Soviet di Afghanistan (1979–1989). 

Dalam perkembangan perjuangannya Taliban mendapat dukungan dari agen intelejen Amerika yaitu CIA dan mitranya di Pakistan. Apalagi pada masa itu puncak perang dingin negara adi daya antara Amerika dan Uni Soviet sehingga Amerika mensupport Taliban untuk melawan Uni Soviet.

Gerakan ini pada awalnya mengumpulkan dukungan dengan janji akan menciptakan stabilitas, keamanan, dan perdamaian berdasarkan Syariah Islam. Hasilnya, Taliban berhasil menguasai beberapa kota penting di Afghanistan, salah satunya adalah Kabul yang ditaklukkan pada tahun 1996.

Tabir Dibalik Kemenangan Taliban

Direktur on Forum Islamic World Studies (FIWS) Farid Wadjdi dalam kesempatan diskusi Peradaban Islam dikanal YouTube  menjelaskan bahwa kemenangan Taliban dari penjajahan Amerika menyingkap beberapa tabir :

1. Mitos Kehebatan dan kekuatan negara Super Power Amerika Serikat 

Amerika serikat sebagai negara super power dengan jumlah pasukan yang besar dan Alutsista yang super canggih ternyata tidak mampu mengalahkan Mujahidin Taliban dengan persenjataan sederhana seperti AK 47 dengan strategi perang gerilya.

Amerika serikat kalah telak dengan Taliban selama 20 tahun menginvasi Afghanistan. Perang ini adalah perang terpanjang AS dengan menghabiskan biaya perang yang sangat mahal dan korban pasukan prajurit yang banyak. 

Menurut Dephan AS, total pengeluaran militer di Afghanistan (dari Oktober 2001 hingga September 2019) mencapai US$778 miliar.

Tak berhenti di situ. Departemen Luar Negeri AS—serta Badan Pembangunan Internasional yang bernaung di bawah pemerintah AS (USAID) dan lembaga pemerintah lainnya—menghabiskan US$44 miliar untuk proyek-proyek rekonstruksi.

Dengan demikian, biaya total yang dikeluarkan antara 2001 hingga 2019 berdasarkan data resmi mencapai US$822 miliar. Jumlah itu belum termasuk pengeluaran di Pakistan, tempat AS mendirikan pangkalan militer untuk operasi tempur terkait Afghanistan.(www.bbc.com/indonesia/dunia-58241990.amp)

2. Lemahnya Penguasa Boneka Amerika Serikat.

Amerika Serikat dan NATO mulai menginvasi Afghanistan sejak Oktober 2001 pasca runtuhnya menara WTC New York dengan tujuan  menggulingkan kekuasaan Taliban, yang dituduh melindungi Al-Qaeda dan menangkap Osama bin Laden. 

Hamid Karzai ditunjuk untuk memimpin pemerintahan sementara dan NATO mulai mengerahkan Pasukan Bantuan Keamanan Internasionalnya. Hamid Karzai menjadi pemenang pemilu 2004 dan 2009 karena pemilu yang penuh dengan kecurangan untuk mengokohkan penguasa boneka Amerika serikat di Afghanistan. 

AS kelelahan membiaya pemerintahan Afghanistan selama 20 tahun dengan menghabiskan anggaran lebih dari 1 triliun dollar tanpa hasil positif untuk kepentingan politik dan ekonomi AS sehingga menuntut pemerintah Afghanistan berjuang untuk bangsa mereka sendiri.

3. Kekuatan Mujahidin Taliban

Taliban adalah Mujahidin tangguh yang telah berhasil memukul dua kekuatan adidaya yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Taliban disebut-sebut Ustadz Zulkifli Ali yang dikenal sebagai Ustadz akhir zaman dalah pasukan panji hitam akhir zaman yang sudah diramalkan Nabi Muhammad SAW.

Masa Depan Afghanistan

Pasca Taliban menguasai Afghanistan mereka mendeklarasikan sistem negara Imarah Islam yang akan menerapkan Syari'at Islam tapi bukan sistem Khilafah Islam. Taliban tidak akan menerapkan sistem Demokrasi Sekuler yang bertentangan dengan Aqidah Islam. Bila Taliban Istiqomah menerapkan Syari'at Islam secara kaffah maka Taliban benar-benar akan menjadi ancaman Amerika serikat dan tidak tertutup kemungkinan akan kembali menguasai peradaban dunia.

Bagi negara Agresor penjajah seperti Amerika Serikat tidak akan berdiam diri dari kekalahan militernya dengan Taliban maka ia akan mencari strategi baru untuk kepentingan penjajahan gaya baru (Neo imperialsme). 

Sebenarnya apa yang terjadi di Afghanistan saat ini adalah buah negosiasi-negosiasi yang sudah cukup lama dan berbahaya bagi Afghanistan sendiri.

Poin yang dianggap berbahaya adalah bahwa pemerintah Afghanistan ke depan harus menjamin keamanan Amerika dan tidak memberikan jalan kepada kelompok-kelompok yang mengancam kepentingan Amerika. Apalagi Afghanistan dibawah kekuasaan Taliban mulai menjalin kerja sama dengan Tiongkok dan Rusia. Suatu kerja sama yang berbahaya bagi masa depan Afghanistan.

Amerika Serikat dan negara-negara lain juga akan mengajak membangun kerja sama dengan Afghanistan dalam bidang ekonomi,  pasca mundurnya Amerika dari Afghanistan. Hal ini sebenarnya bisa menjadi racun yang sangat berbahaya. Artinya apa?. Penjajahan Amerika akan masuk dalam bentuk strategi lain yakni  ekonomi dan bentuk politik.

Penutup

Kemenangan Taliban atas penjajahan Agresor Amerika Serikat dan NATO patut disyukuri oleh segenap kaum muslimin karena hal ini berarti kemenangan atas dunia Islam. Masa depan Afghanistan ditangan kekuasaan Taliban akankah menjadi harapan dunia Islam menjadi tentara Imam Mahdi adalah tergantung keistiqomahannya terhadap penerapan Al-Qur'an dan As-sunah secara kaffah.

Sejatinya Taliban tidak dengan mudah bekerja sama dengan negara-negara kafir penjajah (Kafir Muhariban Fi'lan) sebab dibalik kerja sama yang disepakati mereka akan tetap menjajah dengan strategi yang berbeda maka jangan sampai memberi jalan bagi orang-orang kafir menguasai orang-orang beriman.

Allah SWT berfirman,

وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا

“Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin.” (QS. An-Nisaa': 141).

Wallahu a'lam