Perempuan Disakiti, Islam Sebagai Solusi




Oleh Astri Ahya Ningrum (Praktisi Pendidikan)

Sungguh malang nasib perempuan hari ini. Hidupnya seolah tak berarti karena terus disakiti. Apalah daya hidup di negeri sendiri, tetapi keadilan tak dipenuhi.

Kekerasan terhadap kaum perempuan bukan hal yang asing terdengar bagi kita. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan, sebab di berbagai belahan dunia pun hal ini juga terjadi. Bahkan di Indonesia sendiri kekerasan terhadap kaum perempuan sudah menjadi hal yang biasa.

Perempuan sering sekali dianggap lemah, dianggap rendah dari laki-laki sehingga sering sekali mengalami kekerasan. Berita mengenai kekerasan terhadap kaum perempuan pun terus ada dan selalu saja meningkat. Isu yang lain terdengar belakangan ini yaitu, Kekerasan Berbasis Gender (KBG) juga kian marak. KBG paling banyak dialami oleh kaum perempuan.

"Hasil survei Jakarta Feminist akhir 2020, jumlah laporan kekerasan berbasis gender naik signifikan, termasuk kekerasan berbasis gender online," ujar Yoane Salim, salah satu pengurus Jakarta Feminist dalam konferensi pers Feminist Festival. (cnnindonesia, 25/11/2021).

Penelitian dengan metode survei ini melibatkan 315 responden korban KBG dari 25 provinsi di Indonesia. Hasilnya, lebih dari separuh responden (52,2 persen) mengalami KBG selama pandemi dengan mayoritas korban merupakan perempuan (55 persen). Kemudian jenis kekerasan yang paling sering dialami adalah kekerasan verbal (79 persen) mulai dari caci maki, diremehkan, dipanggil dengan sebutan kasar, ancaman juga gaslighting (diberitahu bahwa yang dialami cuma bayangan saja). Selain itu ada yang mengalami kekerasan psikis (77 persen), kekerasan seksual (65 persen), kekerasan online (48 persen), kekerasan fisik (39 persen) dan kekerasan ekonomi (24 persen). (cnnindonesia, 25/11/2021).

Hidup kaum perempuan saat ini memang sedang tidak baik-baik saja. Apalagi kekerasan terhadap kaum perempuan sering dilakukan oleh orang-orang terdekat. Bahkan sebagian para pelaku tinggal di dalam rumah yang sama dengan mereka. Hal ini semakin menambah ketakutan saja. Sampai hati orang terdekat untuk melakukan hal itu.

Namun faktanya, hari ini hal itu memang ada kita jumpai, seakan rasa kemanusiaan pun lenyap di kubur oleh syahwat. Sehingga orang yang paling kita sayangi pun sanggup menyakiti. Beginilah dampak dari sistem sekuler kapitalis yang diterapkan hari ini.

Dalam Islam, perempuan itu sangat dimuliakan. Tidak boleh ia disakiti dan direndahkan. Martabatnya sangat dijunjung tinggi. Namun sayangnya, keadaan hari ini berbalik. Hidup kaum perempuan sungguh sangat menyayat hati. Jika para perempuan terus diperlakukan
seperti ini, maka, nasib kaum perempuan akan semakin memburuk.

Para pemimpin hari ini juga tidak pernah menyelesaikan permasalahan ini. Sudah jelas hukum yang ada di negeri ini pun nyatanya tidak berfungsi. Kenyataannya sampai detik ini masalah kekerasan terhadap kaum perempuan tidak menjumpai titik terangnya. Sebab hukum yang ada adalah hukum buatan manusia yang sejatinya hukum ini tidak akan pernah bisa menyelesaikan permasalahan.

Berbeda jika sistem Islam yang diterapkan, itu sudah pasti jelas kebenarannya. Sebab hukumnya pun berasal dari Allah tidak seperti buatan manusia. Dalam Islam perempuan benar-benar dimuliakan dan dijaga kehormatannya. Sebab peranan perempuan dalam Islam sangat luar biasa. Dan hanya Islam lah satu-satu nya solusi dari permasalahan ini bukan sistem yang lain.

Sudah seharusnya kaum perempuan sadar bahwa masalah yang mereka alami saat ini sebab hidup mereka telah di atur oleh sistem yang rusak. Maka, harus ada perubahan yang menyeluruh mengenai hal ini yaitu kembali kepada Islam.  

Wallahualam Bissawab