SETIAP KITA ADALAH DA'I



Fahmi Amin Harahap, S.Sos

Secara sederhana, dakwah adalah upaya menyeru kebaikan dan nilai-nilai Islam kepada orang-orang, sehingga mereka senantiasa meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan ketaatannya kepada Allah Ta'ala, serta bersemangat menegakkan sunah yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Setiap muslim, siapapun bisa berdakwah atau mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Berdakwah tidak hanya dilakukan oleh ustadz dan ustadzah. Kita pun bisa melakukannya. Tidak perlu juga menundanya hingga ilmu kita tinggi. Dalam Islam dakwah memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah ahsanul amal atau amal yang terbaik.
Allah Ta'ala berfirman, "Siapakah orang yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
Disampaikan pula dengan indah oleh Sayyid Quthb dalam kitabnya Fi Zhilal Al-Quran, "Sesungguhnya kalimat dakwah adalah kalimat terbaik yang diucapkan di bumi ini, ia naik ke langit di depan kalimat-kalimat baik lainnya. Akan tetapi dia harus disertai dengan amal shalih yang membenarkannya, dan disertai penyerahan diri kepada Allah sehingga tidak ada penonjolan diri di dalamnya. Dengan demikian jadilah dakwah ini murni untuk Allah, tidak ada kepentingan bagi seorang dai kecuali menyampaikan.
Setelah itu tidak pantas kalimat seorang dai kita sikapi dengan berpaling, adab yang buruk, atau pengingkaran. Karena seorang dai datang dan maju membawa kebaikan, sehingga dia berada dalam kedudukan yang amat tinggi."
Dengan mengajarkan kebaikan seseorang juga akan memperoleh balasan dari Allah Ta'ala, seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya serta para penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan ikan di lautan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain." (HR At-Tirmidzi)
Kita mungkin enggan untuk menyerukan nilai-nilai Islam karena merasa ilmu yang kita miliki masih begitu dangkal. Namun, dengan mengetahui keutamaannya, hendaknya kita mau belajar sehingga kita pun bisa menyerukannya kepada orang lain.
A. Kesimpulannya
Sampaikanlah walau satu ayat. Jika kita melakukannya dengan niat ikhlas dan mengikuti cara yang diajarkan Rasulullah, Insya Allah, kita pun akan memperoleh balasan berupa pahala.
Jangan takut memulai dakwah, karena kita tidak tahu amalan mana lagi yang akan menolong kita kelak, sebab bisa jadi amalan sekecil ini bisa menolong kita kedepannya terbebas dari api neraka.