Tokoh dan Ulama Bicara Problem Umat di Aula MUI Binjai


Dakwahsumut.com, Binjai. Sejumlah tokoh dan ulama di Kota Binjai, Propinsi Sumatera Utara, Ahad (26/8/2018) lalu membicarakan tentang problematika umat. Mereka juga mengkaji tentang efektifitas sistem kekhilafahan sebagai sebuah solusi.

Menjadi pembicara pada acara mudzakarah dan temu tokoh yang digagas Lembaga Kajian Islam Kaffah di Aula Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Binjai itu, Al ustadz Fatih Al Malawy dan Al ustadz Yusran Ramli.

"Sejak dulu, ulama empat mazhab tidak ada beda pendapat mengenai khilafah dan pentingnya kewajiban mengangkat seorang Khalifah," ucap Al ustadz Fatih Al Malawy di hadapan lebih kurang 20 an peserta.

Pemateri itu menjabarkan pendapat sejumlah ulama salaf yang sepakat atas wajibnya mengangkat seorang imamah atau pemimpin dalam Islam.

"Dan masih banyak lagi kalau kita cari pada kitab-kitab Ulama lainnya mengenai kewajiban untuk mengangkat seorang Khalifah," ucapnya.

Sementara itu, Al ustadz Yusran Ramli dalam paparannya lebih fokus pada persoalan atau problematika yang sedang dihadapi rakyat Indonesia, khususnya umat Islam.

Menurut ustadz itu, kemiskinan hingga saat ini masih saja tetap akrab dengan sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, negeri ini memilki kekayaan alam yang melimpah ruah.

Kemiskinan yang merajalela di tengah kekayaan sumber daya alam, kata Yusran tidak terlepas dari kebodohan pelaksana pemerintahan yang menyerahkan pengelolaan SDA kepada asing dan para pemilik modal.

"Islam sudah melarang jika sumberdaya alam yang memenuhi hajat hidup banyak dikuasai atau dikelola oleh swasta,, apalagi asing," ucap ustadz itu.

Menurutnya, kesalahan dalam pengelolaan SDA itulah salah satu sebab kemiskinan umat ini tidak segera tuntas.

Hal lain yang juga memberikan andil bagi problematika umat adalah ketika negara menjadikan sistem ekonomi Ribawi sebagai fundamental ekonomi.

“Jika telah nampak perbuatan zina dan riba di suatu negeri, maka sungguh mereka telah menghalalkan diri mereka sendiri untuk merasakan adzab Allah,”  ucap ustadz Yusran mengutip sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Ath-Thabarani.

Pemateri ini juga menyinggung tentang kebijakan pemerintah yang menjadikan pajak sebagai sumber pendapatan utama  untuk pengelolaan negara.

Padahal nyata bahwa pajak bersama sama dengan harga harga kebutuhan yang ada saat ini sudah sangat membebani rakyat.

Menyikapi kondisi yang memprihatinkan itu, pada acara mudzakarah yang dipandu Surya Sahputra, Al ustadz Fatih Al malawy mengajak semua pihak untuk segera bertobat meninggalkan maksiat.

"Berhenti bermaksiat berarti kembali kepada syariah," kata ustadz itu.

Dia memastikan, jika negeri ini menerapkan Islam secara Kaffah maka keberkahan dari langit dan bumi akan tercurah kepada seluruh makhluk hidup di dunia ini.

Hanya dengan itu, katanya rahmatan lil alamin dapat terwujud secara nyata karena kekhilafahan adalah model terbaik sistem pemerintahan . ()tm