Anak Nelayan Gizi Buruk Aidil Akbar Akhirnya Meninggal

TANJUNGBALAI : Penderita penyakit gizi buruk, Aidil Akbar, 1,2 tahun yang terpaksa dibawa ibunya pulang dari rumah sakit karena terkendala biaya akhirnya meninggal di rumahnya di Sipori-pori Jln Arwana Lingk. II Kel. Kapias Pulaubuaya, Kec. Teluknibung, Kota Tanjungbalai, Senin (13/8) sekira pukul 04.00.
 
Sebelumnya, buah hati pasangan Gusti Efendi, 45 dan isteri Ernida br Siregar, 35 ini sempat dibawa ke rumah sakit atas desakan masyarakat dan aktivis karena kondisinya sangat memprihatinkan. Anak ke empat dari empat bersaudara ini kemudian dirawat selama empat hari di RSUD Kota Tanjungbalai, Kamis (9/8).

Namun pada Minggu (12/8) Ernida terpaksa membawa anak tercintanya itu pulang ke rumah. Alasannya, pihak RSUD Kota Tanjungbalai merujuk Akbar ke Medan, sementara dirinya tidak memiliki uang sepeserpun untuk biaya hidup di rumah sakit selama empat hari saja, bersumber dari donatur dan dermawan.
Padahal, kondisi Akbar pada saat dibawa pulang miris sekali. Putra satu-satunya Ernida ini tampak mengalami sesak nafas dan harus dibantu oksigen, sedangkan kondisi tubuhnya sangat kurus, perut membesar, mata cekung, dan kulit mengeriput.

Di sisi lain, kondisi perekonomian keluarga Akbar cukup memprihatinkan. Sang ayah, Gusti Efendi hanya buruh nelayan yang berlayar sampai ke Batam dan sekali tiga bulan baru pulang. Sedangkan Ernida tidak bisa lagi bekerja sampingan membantu suaminya disebabkan penyakit stroke ringan yang menyebabkan sebelah tubuhnya nyaris lumpuh.
Ketua Gerakan Muda Pencari Keadilan (GMPK), Ryanda Pratama yang sejak awal mengarahkan dan mendampingi Akbar dan Ernida mengaku sangat terpukul mendengar kabar kematian balita yang sudah dianggapnya seperti anak kandung sendiri itu. Ryanda menyesalkan minimnya bantuan dari pemerintah untuk menjamin kesehatan rakyatnya.

Kasus Akbar ini ungkapnya, adalah kematian ke dua dalam satu tahun ini yang menimpa anak gizi buruk. Pemko tuturnya seakan tidak belajar dari kasus sebelumnya menimpa Fitri Fadilla, balita gizi buruk juga tewas beberapa bulan lalu.
“Yang sakitnya, tempat tinggal antara Aidil dan Fitri Fadilla sangat berdekatan, seharusnya tidak terjadi hal ini,” pungkas Ryanda.

Minimnya alat di RSUD T Mansyur Kota Tanjungbalai juga sangat disesalkan. Seharusnya pungkas Ryanda, alat penanganan gizi buruk sudah ada karena banyak kasus setiap tahun, tujuannya supaya para pasien yang umumnya dari golongan tidak mampu tidak harus dirujuk ke Medan.
Oleh sebab itu Ryanda meminta Walikota, Dinkes, RSUD, dan DPRD Kota Tanjungbalai dapat mengambil langkah-langkah serius untuk penanganan kasus gizi buruk yang sering menimpa bayi di kota kerang. “Miris kita di kota yang tidak sebegitu besar ternyata tingkat kemiskinan masih sangat tinggi yang berbanding lurus dengan peningkatan kasus gizi buruk,” pungkas Ryanda.

Bela Sungkawa

Walikota Tanjungbalai, M Syahrial mengetahui kematian Aidil Akbar langsung mengunjungi rumah duka. Walikota mengungkapkan bela sungkawa mendalam dan turut berduka cita atas meninggalnya pasien gizi buruk tersebut.

Dalam kesempatan itu Syahrial mengatakan pihaknya melalui Dinas Kesehatan sebelumnya telah memberikan penanganan khusus buat Aidil Akbar di RSUD Dr T Mansyur Kota Tanjungbalai. Pasien kata walikota masuk rumah sakit pada hari Kamis 9 Agustus jam 16.40 WIB dan langsung ditangani dr Dewi SpA.

Hasil diagnosis tutur Syahrial, Aidil Akbar menderita gizi buruk, Marasmus kwasiorkor, GE, bronko pneumonia dan langsung mendapatkan pengobatan intensif. Pada hari ke dua kondisi pasien membaik terbukti di hari ke tiga perut yang membesar mulai mengempis.

Namun pada Minggu pukul 11.00, ibu Akbar meminta pulang dengan menandatangani status bahwa mereka pulang tanpa anjuran dokter. Pemko Tanjungbalai ujarnya akan terus komit memberikan perhatian dan bantuan kepada seluruh masyarakat.

Dalam kesempatan itu walikota mengajak seluruh elemen untuk berkoordinasi dengan Kepala Lingkungan di wilayah masing-masing guna penanganan keluhan maupun hal-hal yang menjadi perhatian sehingga segera mendapatkan penanganan efekrif.

“Kepada keluarga khususnya orang tua Aidil Akbar semoga diberi ketabahan dan keikhlasan, saya mewakili pemperintahan mengucapkan turut berbelasungkawa, semoga almarhum ditempatkan di sisi Allah SWT,” ucap Syahrial. [] Waspada