ULAMA SUMUT TOLAK PROYEK OBOR CHINA




Dakwahsumut
Com, Medan. Sabtu(18/5) Forum Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama'ah(Aswaja) Sumatera Utara menggelar Mudzakaroh Ulama Aswaja di Amaliun Convention Hall Medan, dalam rangka menanggapi kebijakan pemerintah yang ikut serta membawa Indonesia kedalam proyek negara komunis Republik Rakyat Tiongkok, yakni Proyek One Belt One Road(OBOR).

Ulama menilai proyek OBOR sarat kepentingan politis dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi bangsa Indonesia khususnya, dan kawasan Asia Tenggara umumnya. Selain bahaya lilitan utang Tiongkok yang dikhawatirkan, juga upaya kolonialisasi Tiongkok melalui proyek OBOR. 

Ust Kusnady Ar Razi menjelaskan bahwa ulama tidak boleh berdiam diri apabila melihat bahaya di depan mata, "kita tidak boleh berdiam diri melihat upaya orang-orang kafir untuk menguasai kaum muslimin dan wajib dalam syariat kita untuk menghilangkan sekecil apapun bahaya itu." serunya.

Bahkan Ust Dharman meyayangkan tidak adanya sikap tokoh masyarakat yang menonjol terhadap OBOR, selain penolakan yang dilakukan tokoh-tokoh muslim, "Kita sepakat untuk menolak OBOR ini, harusnya bukan hanya muslim yang menolak, tapi juga non muslim yang merasa mengaku cinta negeri ini." ucapnya.

Pengamat politik dan kebijakan publik, Yusran Ramli memaparkan fakta dan bukti tentang bahayanya kerjasama dengan Tiongkok, "Tanpa proyek OBOR pun kita sudah melihat fakta proyek-proyek Tiongkok bertebar di Indonesia, semua tenaga ahli bahkan termasuk mesin-mesin dan tenaga buruh kasar di datangkan dari Tiongkok. Apalagi dengan adanya OBOR ini, jelas proyek ini untuk keuntungan negara Tiongkok semata." jelasnya.

Senada dengan itu DR. Shohibul Anshor Siregar, Sosiolog dari UMSU, juga sepakat tentang bahaya proyek OBOR ini. Beliau pun menyerukan para ulama untuk turut serta menolak OBOR, "semua informasi tentang bahaya OBOR sudah jadi milik bersama, tidak harus menjadi ahli ekonomi untuk memahami bahayanya. Hal ini menjadi dasar untuk kita sampaikan lagi dengan bahasa yang lebih merakyat." sarannya. Beliau juga menegaskan menandatangi proyek OBOR tak ubahnya dengan mempersilahkan negara lain untuk menjajah Indonesia.

Ust Yahya Rum dari Forum Umat Islam(FUI) SUMUT menegaskan Indonesia kian hari kian terbuka, alias mengalami liberalisasi dan menjadi santapan negara-negara penjajah imperialis, "Indonesia kini sudah terbuka, tinggal siapa yang mau menikmatinya, apakah beijing, washington atau london. salah satunya bentuknya adalah Proyek OBOR ini. Cara tiongkok untuk menguasai Indonesia melalui sistem politik demokrasi." beliau mengingatkan sembari membeberkan fakta dan data.

Selain ulama, da'i dan para asatidz, acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh Ormas Islam di Sumatera Utara, akademisi, intelektual dan pengusaha muslim dari berbagai daerah. Semua sepakat menolak OBOR dan menyerukan solusi kembali kepada ajaran Islam, yakni dengan bersatu menerapkan Syariat Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam naungan Khilafah Rasyidah. Acara pun ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap yang dipimpin Buya Musdar Syahban. [] SU-Medan