MULTAQO' TOKOH DAN ULAMA UMAT "SEXY KILLERS DAN MASA DEPAN INDONESIA"


Medan, Aliansi Peduli Umat kembali mengadakan Multaqo' Tokoh dan Ulama Umat yang dilaksanakan di Cafe Pondok Pisang Jl. Tempuling, Medan, Jum'at (3/5/2019) malam.

Acara ini dihadiri oleh Tokoh, seperti Syaifuddin, ST (Pengusaha Properti Syariah) dan Saddam Ritonga, SH (Praktisi Pendidikan) juga Ulama Umat diantaranya Ustadz Idrus Ginting (Sekretaris MUI Kecamatan Helvetia), Ustadz Syamsul Sitakar, S.Pd. Ustadz Suriyadi serta beberapa tokoh pemuda. Multaqo' Tokoh dan Ulama Umat ini digelar dalam rangka menanggapi film dokumenter yang tengah viral beberapa pekan belakangan ini yakni, _Sexy Killers_.

Diawali dengan _Kalimatut Taqdim_ oleh Bapak Chairulsyah Abu Fikran, M.Si selaku Ketua Aliansi Peduli Umat, memberikan sambutan yang hangat terhadap acara ini. Ustadz Rahmat Taher, S.Pd selaku moderator turut menambahkan bahwa film ini membuka tabir akan dunia pertambangan batubara di Indonesia serta keterlibatan para elit politik didalamnya.

Selanjutnya, Ustadz Muhammad Yusran Ramli, ST selaku pemateri memaparkan bahwa persoalan tambang batubara ini menimbulkan masalah serius yakni, meninggalkan lubang hingga berbentuk danau yang telah memakan banyak korban jiwa. Ini dikarenakan mudahnya proses penambangan tersebut.

Hal ini terjadi karena dalam teori ekonomi kapitalisme memang mewajibkan untuk menekan biaya operasional (termasuk menimbun lubang tambang) semaksimal mungkin dan meraup untung sebesar-besarnya. Yang lebih ironisnya, perusahaan-perusahaan tambang tersebut 75% dikuasai oleh swasta/asing yang juga berangkat dari sistem kepemilikan kekayaan alam yang dilandasi pada _freedom of ownership_ yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam. Sehingga solusi atas permasalahan ini tentu dengan kembali kepada Islam. Islam telah mengatur tentang kepemilikan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW :
_“Al-muslimûna syurakâ`un fî tsalâtsin: fî al-kalâ`i wa al-mâ`i wa an-nâri”_
Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Sehingga kepemilikan barang tambang (termasuk batubara) haram dimiliki oleh swasta, imbuhnya.

Puluhan Tokoh dan Ulama Umat yang hadir sependapat bahwa Islam dengan seperangkat aturannya mampu menuntaskan berbagai macam problematika, termasuk pertambangan batubara yang ada di negeri ini.

Acara berakhir pada pukul 22:30 ditutup dengan doa dan foto bersama para seluruh Tokoh dan Ulama Umat.[]farhan