PULUHAN REMAJA BANJIRI MONUMEN SUNGAI ULAR DALAM ACARA "NgeRuJaK"



Ahad 14 April 2018, puluhan remaja dari berbagai sekolah tingkat menengah atas sekecamatan Perbaungan, Pantai Cermin dan Pegajahan berkumpul di tepian sungai ular (Monumen Sungai Ular) yang berada di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai dalam acara NgeRuJaK (Ngebahas Urusan Remaja Kekinian) yang mengangkat tema "catatan akhir sekolah".

Acara perdana yang diselenggarakan oleh LDS (Lembaga Da'wah Sekolah) Sergai ini dikemas dalam bentuk talk show, sehingga membuat suasana acara menjadi lebih bernyawa. Hadir sebagai narasumber selaku pemerhati remaja yakni bang Fandi dan Ustadz Sudiro SPdI selaku praktisi pendidikan dalam acara tersebut. Acara yang berlangsung sekitar pukul 09.00 sampai dengan 12:00 WIB tersebut, dibuka oleh bang Daud selaku pembawa acara. Diawali dengan acara ta'aruf antar peserta yang dipadukan dengan game sederhana namun tetap menarik, membuat wajah para peserta tampak bergembira. Abangda Wasis selaku penanggung jawab LDS Sergai, memberikan sambutan dalam acara tersebut sembari memperkenalkan LDS sebagai sebuah wadah da'wah bagi para remaja khususnya dilingkungan sekolah.

Acara pun berlanjut pada momen inti yakni talk show yang dipandu oleh moderator, beliau mengawalinya dengan melontarkan pertanyaan kepada narasumber pertama yakni bang Fandi tentang fakta kebiasaan remaja (siswa) saat ini dalam menghadapi masa akhir sekolah, khususnya saat selesai melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Abangda Fandi pun menjelaskan fakta kebiasaan buruk dan menyimpang para siswa saat ini bahkan terkesan sebagai perbuatan yang sia-sia dan jauh dari nilai-nilai Islam, mulai dari corat coret seragam sekolah hingga hal-hal lain yang bernilai negatif sebagai bentuk kegembiraan saat selesai UNBK. Kepada narasumber kedua, moderator meminta beliau untuk menjelaskan akar masalah kenapa para remaja saat ini melakukan perbuatan sebagaimana fakta yang diungkapkan oleh narasumber pertama. Sebagai seorang guru yang kerap berhadapan dengan para siswa, Ustadz Sudiro SPdI menyebutkan hal tersebut adalah bagian dari bentuk kenakalan remaja saat ini. Dan yang menjadi penyebabnya adalah karena lemahnya pemahaman para remaja khususnya tentang Islam. Sehingga membuat mereka mudah terpengaruh alias "membebek" atas prilaku-prilaku yang bersumber dari luar Islam, semacam faham kebebasan berekspresi yang berakar dari akidah kapitalisme - sekulerisme. Beliau juga menambahkan bahwa sebenarnya sudah ada upaya pencegahan yang dilakukan oleh pihak sekolah, misalnya menghadirkan orangtua siswa dihari terakhir ujian agar bisa mengontrol anaknya agar tidak melakukan hal-hal negatif, namun tampaknya cara tersebut juga tidak efektif untuk mencegah prilaku para siswa saat ini.

Acara pun semakin hidup dengan munculnya berbagai pertanyaan dari para peserta yang hadir, diantaranya Bagus (SMA Satriabudi), Ahmad Khadafi & Indra Gunawan (SMAN 1 Pantai Cermin) yang bertanya perihal kebiasaan remaja saat ini. Kedua narasumber pun memberikan tanggapan atas beberapa pertanyaan yang muncul dari para peserta, yang pada intinya mengajak para siswa untuk tidak ikut-ikutan melakukan kebiasaan para remaja saat akhir sekolah khususnya ketika selesai ujian akhir seperti corat coret pakaian seragam dan lain sebagainya. Mereka juga mengajak para peserta untuk membentengi diri dengan Iman dan mengkaji Islam (menuntut ilmu) secara rutin dalam kajian-kajian keislaman selain pendidikan formal di sekolah . Acara kemudian dilanjutkan dengan clossing statment dari kedua narasumber yang hadir pada acara tersebut.

Pada akhir sesi, moderator meminta salah seorang perwakilan peserta untuk menyampaikan pesan & kesan yang mereka dapatkan pada acara siang itu. Indra Gunawan dari SMAN 1 Pantai Cermin memberanikan diri untik tampil sebagai perwakilan peserta, dia menyebutkan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat bagi mereka dan berharap bahwa acara serupa bisa dilaksanakan kembali pada kesempatan-kesempatan berikutnya. Acara pun berlanjut dengan makan rujak bersama yang telah dipersiapkan oleh panitia sebelumnya. Sebelum acara ditutup, pemberian reward kepada beberapa peserta termasuk yang paling aktif dalam acara "NgeRuJaK" pun semakin menambah riuh suasana dengan pekikan takbir dari para peserta. Pembacaan do'a oleh bang Fandi sebagai penanda berakhirnya acara pada siang hari itu. (FAD)