Mahasiswa Medan Tuntut Pembubaran Densus 88

Medan, Dakwahsumut.com - Aksi menuntut pembubaran Densus 88 Antiteror juga berlangsung di Kota Medan. Puluhan mahasiswa menyuarakannya dalam demonstrasi di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sabtu (19/3/2016).

Unjuk rasa ini dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Sumatera Utara. Mereka mendesak pemerintah segera membubarkan Densus 88 Antiteror.

Gema Pembebasan Sumatera Utara menyatakan, Densus 88 Antiteror telah berlaku semena-mena dalam tugasnya serta melakukan tindakan tidak berprikemanusiaan terhadap terduga yang mereka tangkap.

Densus 88 Antiteror juga dinilai telah melecehkan Alquran. Alasannya, mereka menjadikan kitab suci umat Islam sebagai barang bukti. “Perlakuan ini menciptakan opini buruk tentang Islam dan menyakiti hati kaum muslimin,”kata Andika Mirza, koordinator aksi.

Diketahui, demonstrasi menuntut dibubarkannya Densus 88 Antiteror berlangsung di sejumlah daerah. Unjuk rasa ini dipicu penggerebekan yang dilakukan pasukan ini di Klaten, Jawa Tengah. Dari penggerebekan itu seorang terduga teroris Siyono (34) tewas setelah ditangkap.

Menurut Gema Pembebasan Sumatera Utara, tewasnya Siyono merupakan salah satu contoh betapa mudahnya Densus 88 mencabut nyawa seseorang yang mereka sebut terlibat jaringan teroris. Selain itu masih banyak kasus serupa yang terjadi.

"Ratusan orang meninggal akibat Densus, ini yang membuat masyarakat, khususnya umat muslim, menjadi lebih marah," ujarnya.

Pengunjuk rasa menyatakan aksi ini berlangsung secara nasional atas instruksi pengurus Gema Pembebasan Pusat. "Pembubaran Densus 88 tidak dapat ditawar lagi," pungkas Andika.[]
fokus medan