Kongres Mahasiswi Islam Padang Sidempuan

Dakwahsumut.com, Padang Sidempuan.Ratusan Intelektual Muda yang berasal dari berbagai kampus seperti IAIN padangsidimpuan, STKIP, UGN, UMTS, AKPER HUSADA dan para Calon Mahasiswa yang ada di Padangsidimpuan-Batang toru, Panyabuangan, menghadiri dengan antusias dan semangat perhelatan akbar Kongres Mahasiswi Islam untuk Peradaban di AULA SMK Negeri 1 Kota Padangsidimpuan.

Acara ini dipersembahkan Lajnah Khusus Mahasiswa DPD II MHTI Padangsidimpuan pada 25 Oktober 2015. Ustadzah Afnizar, S.Fil I (Mahasiswa Pasca sarjana UINSU) selaku pemateri pertama memaparkan bahwa saat ini intelektual muda berada dalam bahaya cengkeraman neokolonialis-feminis, “beliau mengatakan saat ini kita berada pada sistem rusak yaitu neokolonialis kapitalis, kebijakan pendidikan berbasis Knowledge By Economic (KBE) di mana kapitalis memandulkan fungsi negara sebagai raa’in (mengurus) dan junnah (perisai) baik dari segi pendidikan, ristek dan industri.

Dan adapun bahaya yang timbul akibat neokolonialis yaitu pendidikan mahal, pembajakan potensi intelektual generasi, menjadikan para Intelektual Muda khususnya perempuan Menuntut mereka menjadi wanita karir yang sibuk diluar rumah meninggalkan peran sebagai Ibu Pencetak Generasi bahkan melapangkan jalan agenda penjajahan barat atas dunia Islam.

Kemudian Ustadzah Helmi Wanida Harahap, M.Pd (DPD II MHTI Padangsidimpuan) selaku pemateri kedua menggambarkan cara Islam Mencetak Generasi Muda Pembangun Peradaban Cemerlang. Salah satu hadits yang memperlihatkan kepada kita fungsi dari seorang pemimpin yaitu “Seorang khalifah/imam adalah pemelihara urusan rakyat yang akan dimintai pertanggungjawaban terhadap pemeliharaannya” HR. Muslim.

Kemudian Rasulullah mencontohkan betapa pentingnya ilmu bagi umat dan peradaban. Beliau memerintahkan tawanan perang untuk diberikan keahlian sehingga berguna dalam hidupnya. Dan perlu kita ketahui bahwa Peran strategi Intelektual Muda seharusnya menjadikan dirinya konstributor Peradaban dan melahirkan Generasi cemerlang penerus Masa Depan.

Karena Umar mengatakan “barangsiapa menggenggam nasib suatu bangsa maka genggamlah Perempuannya” terakhir beliau menjelaskan bahwa Feminis adalah senjata beracun yang digunakan neokolonialis untuk mengeksploitasi perempuan untuk mengeruk keuntungan ekonomi sebanyak-banyaknya.

Oleh karena itu hanya Khilafah yang mampu menjamin umat dalam pemenuhan kebutuhan individu maupun kolektif umatnya, baik kesehatan, pendidikan, pemerintahan, ekonomi, peradilan dll. Dan beliau menyeru kepada Intelektual Muda yang hadir untuk bergabung melawan neokolonialis-feminis dengan berjuang tegakkan syariah dan Khilafah. selanjutnya para perwakilan intelektual muda dari berbagai kampus mendeklarasikan kesepakatan yang didapat pada Kongres Mahasiswa Peradaban.

Dan diakhiri dengan Testimoni para perwakilan dari kampus yang mengatakan Perjuangan Hizbut tahrir merupakan perjuangan yang dapat merubah pemikiran menjadi cemerlang, menjadikan setiap perbuatan berlandaskan Islam. dan mengajak para peserta yang hadir untuk ikut bergabung untuk memperjuangkan tegakknya Khilafah rasyidah ala Minhaj Nubuwah. Mereka mengakhiri dengan yel-yel
“NEOKOLONIALISME------ (HANCURKAN)
“FEMENISME------ (HANCURKAN)
Intelektual MUDA ---- TEGAKKAN KHILAFAH ALLAHU AKBAR!!!
[Indah Mustika Tanjung]