KEKUASAAN TANPA ISLAM TIDAK MEWUJUDKAN RAHMATAN LIL 'ALAMIN



Pemilihan pemimpin setiap 5 tahun sekali yang terjadi di Indonesia membuat masyarakat terfokus kepada perhelatan tersebut.  Mayoritas penduduk muslim di Negeri ini juga ikut hiruk pikuk tersebut demi meraih kekuasaan yang semu.

Menanggapi kondisi tersebut Ulama Kota Medan Buya H. Azwir Ibnu Aziz menyatakan sebuah kekuasaan tanpa diterapkan islam maka tidak terwujud rahmatan Lil 'alamin (rahmat untuk seluruh alam).



"Allah menyampaikan islam itu agama yang sempurna, kekuasaan tanpa islam gak bisa menjadikan rahmatan Lil 'alamin," ujarnya kepada Dakwahsumut.com dalam dialog tokoh bertema 'Jika bukan untuk islam buat apa berburu kekuasaan', Ahad (21/01/2024), Medan.

Acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Muslim Johor (KMJ) ini, Buya Azwir menambahkan bahwa agama itu sebagai asasnya sedangkan kekuasaan itu sebagai penjaga agama. "Agama sebagai asas, kekuasaan itu sebagai penjaga agama," jelasnya kepada puluhan tokoh masyarakat yang hadir.


Bahkan, Buya Azwir menuturkan juga bahwasannya manusia tidak dapat untuk mengatur (mengurusi urusan) manusia sendiri. 

"Manusia tidak bisa mengurusi manusia. Yang berhak mengurusi manusia ya yang menciptakan manusia itu yaitu Allah swt," tambahnya.


Ulama berusia 73 tahun ini pun menambahkan bahwa islam dan kekuasaan ibarat seperti dua sisi mata uang. "Kekuasaan tanpa didasari agama (islam) akan jadi keprihatinan seperti korupsi, kriminalitas tinggi sama halnya keluarga tanpa didasari agama maka akan hancur," tandasnya.

Tidak Mengikuti Al Quran dan Sunnah

Melihat kondisi dunia saat ini sudah tidak lagi mengikuti aturan Al Quran dan juga Sunnah Rasulullah ﷺ. "Hari ini ummat mengikuti sistem demokrasi.  Dalam demokrasi yang membuat hukum manusia padahal yang berhak membuat hukum hanya Allah swt," jelasnya. 


Begitu juga, Buya Azwir mengutip ayat Al Quran bahwasannya Allah sudah memperingatkan Rasulullah ﷺ  jika ingin menjalankan kehidupan islam secara sempurna maka mintalah dengan Allah. "Maka ada perintah Hijrah ke Kota Madinah. Setelah di Madinah Rasul mendapat mandat menjadi pemimpin umat islam. Kalau kalian mau selamat maka ikuti Sunnah-Ku dan khulafa arrasyidin (Penguasa kaum muslimin)," tambahnya.

Menjadi Musyrik (Kafir)

Mengingat tanggal 14 Februari nanti, menurut Buya Azwir menyatakan seluruh rakyat Indonesia akan menjadi musyrik. "Menjadi musyrik karena dipaksa untuk memilih anggota DPR untuk membuat hukum sendiri. Inilah praktik syirik karena menduakan Allah," tuturnya.

Menurutnya, Rasulullah pernah mengatakan nanti akan ada pemimpin yang bodoh (yang tidak mau menjalankan sistem Al quran dan Sunnah). "Maka siapa yang mengikutinya (pemimpin bodoh) maka dia bukan termasuk golonganku," tegasnya.


"Bahkan siapa saja yang terbetik di dalam hatinya meyakini ada sistem atau hukum yang lebih baik dari Al quran dan Sunnah maka batal syahadatnya," pungkasnya.


Pada acara tersebut hadir peserta dialog yang sangat antusias  dari berbagai wilayah dari kalangan tokoh masyarakat, praktisi, akademisi, pengurus kemakmuran masjid. Acara ditutup dengan doa dan makan siang bersama. []Amar.