Sebaik Apapun Drivernya Kalau Sistemnya Kapitalisme, Tidak Bisa Apa-Apa

Dakwahsumut.com,- Pakar Ekonomi Dr. Muhammad Sholahudin mengatakan sebaik apapun drivernya tapi kalau sistem ekonominya masih kapitalis tidak akan bisa apa-apa.

"Mohon maaf ini, sebaik apapun drivernya untuk Jawa Tengah tapi kalau sistemnya masih sistem ekonomi kapitalis ya nggak bisa apa-apa," ujarnya dalam diskusi: Jawa Tengah Termasuk Provinsi Rawan Miskin, Ganjar Gubernur Gagal?," di kanal YouTube Pusat Analisis Kebijakan Strategis, Kamis (8/6/23).

Dia menyoroti yang sudah dilakukan oleh pemerintah Jawa Tengah dalam mengatasi kemiskinan. Diantaranya program jaminan kesehatan daerah (JAMKESDA) dan juga asuransi yang di danai oleh pemerintah tapi pada kenyataannya tidak semua rumah sakit  menerima.

"Sumbernya daridokter sendiri ada dokter yang menyampaikan bahwa meskipun saya tanya, berarti BPJS itu berbayar kalau dia tidak mampu ya berarti memakai kartu kartu apa kartu sehat atau apa itu ya atau program-program jaminan kesehatan daerah, tapi kenyataannya di beberapa Rumah Sakit tidak menerima hal itu, terus gimana? itu ya jangan sampai sakit, orang miskin dilarang sakit," bebernya.

Dia juga menyoroti program peningkatan infrastruktur di Jawa Tengah yang berinvestasi pada jalan, irigasi, sarana proteksi yang membuka peluang ekonomi mengurangi ketimpangan antar wilayah tapi pada faktanya masih terjadi ketimpangan antara kota dan desa yang tinggi.

Dia juga mengatakan walaupun program pemberdayaan masyarakat ekonomi masyarakat miskin diterapkan pemerintah Jawa Tengah seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha untuk meningkatkan ekonomi, tapi inflasi masih tinggi.

"Memang pemerintah daerah pun mempunyai program-program itu lewat dinas dinas usaha mikro kecil memengah (UMKM) dan ekonomi kreatif, tetapi ya apa intinya kalau itu dilakukan tapi ternyata ada yang bocor, bocor dalam artian apa ya misalkan tingkat inflasi yang tinggi kemudian mata uang kita melemah," katanya

Dia mengatakan ketika sudah didorong dengan pelatihan dengan keterampilan dan seterusnya tapi ada yang bocor disana itu para UMKM pasti ngos-ngosan juga. permodalan memakai perbankan konvensional akan menyebabkan tingkat inflasi yang tinggi.

"Kemudian menyebabkan masyarakat itu apa bekerja itu hanya untuk membayar hutang. Intinya seperti itu, kebanyakan untuk UMKM rata rata memang seperti itu, dia bilang ya kalau nggak utang itu nggak semangat nanti kerjanya. Hutang pakai bunga lagi padahal masyarakat mayoritas Muslim," imbuhnya.

Dia juga mengatakan di bidang pertanian yang dimana pupuk memakai model swastanisasi dengan harga yang mahal masih impor dan juga harga telur naik tinggi dan rakyat tidak bisa berbuat apa-apa karena itu sudah tersistem sesuai dengan keinginan para pedagang besar

Ini bukan sekadar pemimpin, pemimpin sebaik apapun kalau dia tidak menerapkan aturan Islam tentunya membutuhkan kendaraan yang Islami juga, drivernya sebaik apapun kalau kendaraannya itu mobil tronton-tronton itu susah menang lomba" pungkasnya. [] Setiawan dwi