No Bra Day, Menuai Kontroversi

 



 Dakwahsumut.com, Hari Tanpa Bra Sedunia tadinya dirayakan dalam dua kali dalam setahun, yaitu setiap tanggal 9 Juli dan 19 Oktober. Kampanye ini mulai digalakkan pada tahun 2011 lalu.

No Bra Day sendiri diinisiasi oleh Mitchell Brown, dokter bedah plastik asal Kanada. Dilansir dari berbagai sumber, mulanya dr Brown menggagas Breast Reconstruction Awareness (BRA). Gagasan ini untuk mengingatkan perempuan supaya mendeteksi dini adanya kanker payudara.

Sementara itu, No Bra Day yang dirayakan mulai tanggal 9 Juli 2011, dicetuskan oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Anastasia Doughnuts dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker payudara secara keseluruhan. Tiga tahun kemudian atau lebih tepatnya pada tahun 2014, No Bra Day digabungkan menjadi satu dan dirayakan setiap tanggal 13 Oktober. Bulan ini dipilih karena bertepatan dengan National Breast Cancer Awareness Month di Amerika Serikat atau bulan kesadaran kanker payudara.

Walaupun sekilas terlihat pemikiran ini bagus untuk mencegah terjadinya kanker payudara kepada perempuan, namun pada hakikatnya ini adalah pemikiran yang menyesatkan. Karena menjadi sesuatu yang menghantarkan kepada prilaku kebebasan berekspresi. Dengan dalih untuk menyadarkan para perempuan akan kesehatan payudaranya, supaya bisa mengantisipasi terserang kanker, banyak perempuan-perempuan yang tanpa malu dan adab lagi untuk mempublikasikan bagian vital auratnya karena trend ini. Dengan sengaja mengampanyekan dimuka umum keadaan diri mereka yang tidak menggunakan bra.

Perilaku mereka tersebut dianggap legal dan biasa saja karena kampanye ini. Dan mirisnya lagi, kampanye ini juga diikuti oleh Negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Padahal dalam syariat Islam, menampakan rambut sehelai saja bisa membuat seorang Muslimah tidak bisa mencium wangi syurga, apalagi dengan sengaja menampakkan atau mengumbar aurat vitalnya. Na’udzubillahi min dzalik.

Islam Menjaga Kehormatan Wanita.

Untuk menjaga kehormatan tentunya ada aturan yang diberikan hanya khusus kepada perempuan saja, sebagaimana Islam menjadikan perempuan begitu mulia dengan segenap aturannya. Bukan untuk mengengang perempuan, namun menjaga dan memuliakan mereka. Karena sebelum Islam turun ke bumi dan disyi’arkan oleh Rasulullah SAW, kaum wanita begitu dihinakan, dilecehkan, bahkan wajib dibunuh karena menjadi aib bagi keluarga. Justru Islam lah yang menyelamatkan para wanita, mengangkat derajat wanita agar lebih mulia. Dan menjadikan wanita, terutama kaum ibu sebagai  syurga bagi anak-anaknya. MasyaAllah.

Untuk itu, Islam memberikan peringatan kepada kaum wanitanya akan adanya beberapa golongan wanita yang tidak akan pernah mencium bau syurga.

1. Wanita yang Berpakaian Tapi Telanjang

Dalam agama Islam, wanita yang berpakaian rapi namun telanjang. Itu artinya wanita tersebut memang berpakaian, namun tidak menutup auratnya.

“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang.”

“Mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim).

2. Durhaka Kepada Suami

Istri yang tidak mensyukuri kebaikan suaminya, tidak menghargai jerih payah suaminya, tidak pernah menyenangkan suaminya, meskipun dia rajin beribadah, tetap saja dia adalah calon penghuni neraka.

Dalam riwayat Abdullah bin Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “Aku diperlihatkan neraka. Aku tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini yang sangat mengerikan. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa bisa seperti itu wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Dikarenakan kekufurannya.’ Lalu ada yang berkata, ‘Apakah karena mereka kufur kepada Allah?’.

Beliau menjawab, ‘Mereka kufur terhadap pasangannya, maksudnya adalah mengingkari kebaikannya. Jika engkau berbuat baik kepada istrimu sepanjang tahun. Kemudian ia melihat sedikit engkau tidak berbuat baik padanya sekali saja, pasti ia akan mengatakan, ‘Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun padamu.” (HR. Bukhari).

3. Membicarakan Keburukan Orang Lain

Ghibah atau menceritakan keburukan orang lain adalah sifat yang sangat dibenci Allah, ini berlaku bagi perempuan dan laki-laki. Tetapi wanita lebih sering melakukan ghibah atau bergosip.

Meskipun terdengar sepele, tapi dosa dari ghibah sangat besar. Ghibah sama saja dengan memakan daging bangkai saudaranya sendiri.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12).

Inilah golongan wanita atau perempuan yang dijauhkan dari syurga, bahkan untuk mencium aromanya saja tidak bisa. Maka sebagai Muslimah hendaklah kita senantiasa mengikuti rambu-rambu Allah. Menjauhi segala sesuatu yang mendatangkan murka Allah. Seperti halnya kampanye-kampanye yang diusung barat dalam rangka menghancurkan kaum muslimin. Mereka tidak akan ridho terhadap umat islam, apalagi untuk menjalankan syariat islam. Mereka menempuh berbagai macam cara agar umat islam menjauh dari syariatnya. Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : “ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah ; “ Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk ( yang benar )”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 120).

Untuk itu, umat Islam harus jeli melihat kampanye-kampanye ataupun slogan-slogan yang berasal dari barat. Jangan sampai kita tersesat karena pemikiran yang merusak aqidah kita umat islam. Bijaklah dalam bertingkah laku, jadikan islam sebagai pondasi kita bertindak dan berekspresi. Bukan sekedar trend atau merasa ingin modern, akhirnya kita meninggalkan perintah Rabb kita. Kita bisa mencegah penyakit atau apapun itu dengan mengambil jalan yang diridhoi Allah, bukan jalan yang sesat. Wallahu’alam bishowwab.