tag:blogger.com,1999:blog-27429775689820325542024-03-27T16:53:19.573-07:00dakwah sumutMedia Dakwah Ideologis dari Sumatera UtaraBang Barahttp://www.blogger.com/profile/10099935711756586363noreply@blogger.comBlogger1237125tag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-16080261316805420972024-03-25T08:29:00.000-07:002024-03-25T08:31:48.125-07:00 MNA Safari Ramadhan 1445 Ke Berastagi, Ramadhan Penuh Berkah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHSmxUGNDdbCTc0HH2NITBaiTv97aArTjWHn6sJWJIm_5LXJ2Z42ALyiSt_frUC3Cf7W18VvHkGZu8j0zH4BvbE2cmHcrOgJqKCOTcb5PfDLWeq97vv-lb6_LyBcA-L7bL6u651MhhaHwRO2laPqqgIRkSbcG-VTiKRGAIEQT5A2OdEpjcMPnmMrkDG5c/s1280/IMG-20240325-WA0094.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHSmxUGNDdbCTc0HH2NITBaiTv97aArTjWHn6sJWJIm_5LXJ2Z42ALyiSt_frUC3Cf7W18VvHkGZu8j0zH4BvbE2cmHcrOgJqKCOTcb5PfDLWeq97vv-lb6_LyBcA-L7bL6u651MhhaHwRO2laPqqgIRkSbcG-VTiKRGAIEQT5A2OdEpjcMPnmMrkDG5c/s320/IMG-20240325-WA0094.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p><br /></p><p>Komunitas Majelis Nafsiyah Ar rahman (MNA) melaksanakan safari Ramadhan 1445 H ke Tanah Karo, Berastagi, Sumatera Utara pada , Ahad(24/03/2024). </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjETkv63nvNLbOPiESW6FPi78iX8HiYAtMs6TuMG6bUbsrWp5AgpBvYLW_5o73y5JXZrheBSDKE0WlUQoelKwERTNErX77vUM6kRaX6OVcz-izoT2odtzmyHUG3wQ1aYA7nwQcHnJbBLBES7DPsIzAIceCav1aPJ-8y46ttNNsazkMy77cxO50IoMmUlmY/s1600/IMG-20240325-WA0088.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjETkv63nvNLbOPiESW6FPi78iX8HiYAtMs6TuMG6bUbsrWp5AgpBvYLW_5o73y5JXZrheBSDKE0WlUQoelKwERTNErX77vUM6kRaX6OVcz-izoT2odtzmyHUG3wQ1aYA7nwQcHnJbBLBES7DPsIzAIceCav1aPJ-8y46ttNNsazkMy77cxO50IoMmUlmY/s320/IMG-20240325-WA0088.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Ulama Kota Medan, Ustaz Musa Abdul Ghani memyatakan kepada Jamaah masjid Al Istihror bahwa bulan ramadhan itu bulan penuh berkah, karena pintu syurga di buka pintu neraka ditutup.</p><p>"Bulan ramadhan juga di sebut syahrul Al quran(Bulan diturunkan Al quran," jelasnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4mJ-oKftBfXcrAVn6J_tXc912tTEveeiIa_a9FDvdHcANo8ZryMSeggclRtDnVEuGZOwP4FdIlfY6Kkl1zPqQBvUhba7UN3JoqGZ9DoeGAUw_haHKsOBpRfvxfaogWSzLOxXaTjW5RfQaQlCJZwt2JM8sin2jS3u-XsFSodN2PpCr9LVAN6kaUG4nc58/s1032/IMG-20240325-WA0092.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1032" data-original-width="581" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4mJ-oKftBfXcrAVn6J_tXc912tTEveeiIa_a9FDvdHcANo8ZryMSeggclRtDnVEuGZOwP4FdIlfY6Kkl1zPqQBvUhba7UN3JoqGZ9DoeGAUw_haHKsOBpRfvxfaogWSzLOxXaTjW5RfQaQlCJZwt2JM8sin2jS3u-XsFSodN2PpCr9LVAN6kaUG4nc58/s320/IMG-20240325-WA0092.jpg" width="180" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Selanjutnya, menurut ustaz Musa Al quran kelak akan mencari diakhirat kelak siapa yang membacanya ketika di dunia .</p><p>"Nanti akan berteman dengan Al quran jika kita rajin membacanya di dunia," jelasnya.</p><p><br /></p><p>"Upayakanlah setiap bulan kita khattam Al quran," tambahnya lagi.</p><p><br /></p><p>Lalu ustaz Musa menjelaskan bahwa Al quran tidak dianjurkan hanya di baca saja. Ternyata Al quran sebagai pedoman kehidupan.</p><p>"Al quran sebagai petunjuk manusia dan sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil," paparnya.</p><p><br /></p><p>Tim MNA tersebar ke beberapa tempat diantaranya Masjid Al Istikror Berastagi, Masjid Raya Beratagi, Masjid Al Ihsan, Masjid Al Ikhlas Tropis, Masjid Korpri, dan Masjid Sumbul. Selain memberikan tausiyah rombongan juga membagikan paket Al quran kepada para pengurus masjid. </p><p>Setelah selesai semua Tim MNA kembali ke Medan. []Amar.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-76308967759285355662024-03-25T08:27:00.000-07:002024-03-25T08:27:38.616-07:00Ramadhan, Umat Harus Sepakat Membumikan Al Quran<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAs4yvTExCor86vtPEKAQgdjKlAq_sut5iqI8lKtOGPNW3d55kQrpesU6uq2JgE995XvbcL7X2T-OiWD1kplkDi2vicfTO1kH-oEp1V6sGVagF-MPgHMa4zHvZ5K7Z4xtwiDtb1DSuVm9zIJKKHxXnwgRrKwpCppziUY8xanQg-HL4dFd3kaawCnSM_D0/s1280/IMG-20240325-WA0072.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAs4yvTExCor86vtPEKAQgdjKlAq_sut5iqI8lKtOGPNW3d55kQrpesU6uq2JgE995XvbcL7X2T-OiWD1kplkDi2vicfTO1kH-oEp1V6sGVagF-MPgHMa4zHvZ5K7Z4xtwiDtb1DSuVm9zIJKKHxXnwgRrKwpCppziUY8xanQg-HL4dFd3kaawCnSM_D0/s320/IMG-20240325-WA0072.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dakwahsumut.com,- Pada bulan Ramadhan 1445 H Aliansi Mufakkir Mabda'iy Bersama Umat (AMMBU) telah mengadakan Dauroh Tokoh Umat Kota Medan sembari menjelang berbuka puasa di Medan, Sabtu, (24/03/2024). </p><p><br /></p><p>Sebagai pembicara, Mudir Ma'had Al Abqary, KH. Yasin Muthohar pada dauroh tersebut menyatakan ramadhan ini umat harus menyepakati untuk membumikan Al Quran. </p><p>"Umat islam saat ramadhan ini membuat program-program besar yang harus menjadi kesepakatan seluruh umat islam yaitu membumikan Al quran," tuturnya.</p><p><br /></p><p>Kyai Yasin melanjutkan, ramadhan saat ini hanya menghidupkan majelis-majelis al quran, majelis tafsir al quran. "Luar biasa, bagus, alhamdulillah. Tetapi harus dilengkapi yaitu harus menegakkan huruf-huruf Al quran sampai kepada menegakkan hukum-hukum Al quran," tegasnya.</p><p><br /></p><p>Lalu, tambah Kyai Yasin, sebagaimana realitas ketika Al quran itu menjadi petunjuk, sebagai pembeda antara yang haq dan yang bathil. </p><p><br /></p><p>"Itu tidak akan bisa jika Al quran hanya sekedar di baca, di kaji tapi juga harus ada upaya serius untuk mengamalkan Al quran maka perlu ada yang disebut darul Al quran atau negara Al quran," tambahnya. </p><p><br /></p><p>Menurutnya, darul quran adalah negara yang akan menerapkan Al quran. "Negara yang akan dipimpin oleh pemimpin yang menerapkan Al quran," harapnya. </p><p><br /></p><p>Saat ini, ungkapnya, Al quran yang hanya di baca tidak akan menghentikan kemungkaran namun ketika Al quran diterapkan oleh sulthan (kekuasaan) maka akan bisa menghentikan kemungkaran tersebut. </p><p><br /></p><p>"Tugas kita mencari pemimpin yang mau menegakkan agama allah. Namun jika umat hari ini kecewa maka cari terus sampai ketemu (pemimpin yang mau menerapkan Al quran)," tegasnya.</p><p><br /></p><p>*Pemimpin yang Layak*</p><p><br /></p><p>KH. Yasin menuturkan juga yang layak menjadi pemimpin itu adalah orang yang sabar ketika menegakkan agama Allah, sabar terhadap godaan dunia, dan orang yang memiliki keyakinan.</p><p><br /></p><p>"Salah satunya ramadhan mengajarkan kita juhud (tidak terpukau dengan godaan dunia), karena ada yang lebih penting dari kenikmatan dunia, yaitu menegakkan syariah islam, dan kehidupan akhirat," tandasnya.</p><p><br /></p><p>Menurutnya, rusaknya umat islam itu karena mementingkan dunia. Mengutip dari pendapat Imam Ghazali yang dituliskan dalam kitabnya Al i'riqot dinyatakan rusaknya rakyat itu karena rusaknya penguasa.</p><p><br /></p><p>"Para ulama mengatakan rakyat itu berpengaruh dari agama penguasanya. Kalau rajanya (pemimpinnya) kuat memegang islam maka rakyatnya juga kuat akan menjaga agamanya.</p><p>Rusaknya ulama karena rusaknya raja, karena ulama itu Umaro nya umaro," tegasnya.</p><p><br /></p><p>Mengutip pendapat para ulama, Kyai Yasin juga menyatakan syarat utama seorang pemimpin harus menjadi seorang mujtahid (mampu berijtihad hukum islam) dan faqih fiddin (paham agama islam).</p><p><br /></p><p>"Umar Bin alkhattab dalam hadist Al bukhari dijelaskan faqihlah kalian dalam agama, sebelum kalian memimpin," pungkasnya. []Amar.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-59623968678249941142024-03-15T22:28:00.000-07:002024-03-15T22:29:18.840-07:00Kota Medan: Harimau Mati Lagi, Penguasa Sungguh tak Punya Hati!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-mVemN9Q_xkS7o0DDCc4dXaSsP8x4PHvBdoMSpJRh_CSYuf1BxnBuf3Am2uELCAI90YEK2mJY6jPE5EzLfRb64ISLRb_yFj1-tqJOrd9RgxzvRLcGYnsDsVB0gBgdc8RY_6UMWc_kM6G5jH_uqthPRC3kDt4A356PDg_tM7ofi-JpwBr2MYifuif1dc/s375/65a0d94582932-memperihatinkan-3-harimau-sumatera-mati-di-medan-zoo-begini-respons-menantu-jokowi_375_211.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="211" data-original-width="375" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-mVemN9Q_xkS7o0DDCc4dXaSsP8x4PHvBdoMSpJRh_CSYuf1BxnBuf3Am2uELCAI90YEK2mJY6jPE5EzLfRb64ISLRb_yFj1-tqJOrd9RgxzvRLcGYnsDsVB0gBgdc8RY_6UMWc_kM6G5jH_uqthPRC3kDt4A356PDg_tM7ofi-JpwBr2MYifuif1dc/s320/65a0d94582932-memperihatinkan-3-harimau-sumatera-mati-di-medan-zoo-begini-respons-menantu-jokowi_375_211.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Oleh Sari Ramadani, S.Pd (Aktivis Muslimah)</p><p><br /></p><p>Jangankan manusia, hewan pun tersiksa hidup dengan aturan selain-Nya. Begitu kiranya fakta pilu hari ini, benar memang ketika hukum-Nya dicampakkan, malapetakalah yang akan kita dapatkan.</p><p><br /></p><p>Diberitakan bahwa satu satwa jenis harimau Sumatera kembali mati di Medan Zoo. Harimau Sumatera itu bernama Bintang Sorik. Selain Bintang Sorik, nyatanya ada beberapa harimau mati di Medan Zoo dalam kurun waktu tiga bulan terakhir ini yaitu, harimau Sumatera bernama Erha yang mati pada awal November 2023, harimau Benggala bernama Avatar mati pada awal Desember 2023, harimau Sumatera bernama Nurhaliza mati pada 31 Desember 2023, harimau Benggala bernama Wesa mati 22 Januari.</p><p><br /></p><p>Kembali matinya satwa jenis harimau di Medan Zoo, Bobby Nasution selaku Walikota Medan mengaku bahwa beliau belum mengetahui hal tersebut. Menurut beliau, matinya harimau Sumatera itu dikarenakan usianya yang sudah cukup renta. Bukan itu saja, beliau pun mengatakan beberapa waktu lalu dirinya sudah bertemu dengan Ketua Persatuan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah.</p><p><br /></p><p>Bobby mengaku tidak ingin mencari siapa yang salah dalam matinya beberapa satwa jenis harimau di Medan Zoo. Sebab, menurutnya matinya hewan di Medan Zoo tidak bisa menyalahkan siapa pun. Permasalahan di Medan Zoo, hanya satu, yaitu tidak adanya satwa yang memiliki penerusnya. Menurutnya untuk mencari solusi Medan Zoo ini harus secara komprehensif. Dikatakan bahwa pihaknya tidak ingin menghabiskan uang puluhan miliar, tetapi hasil akhirnya tidak sesuai dengan yang diharapkan (medan.tribunnews.com, 13/02/2024).</p><p><br /></p><p>Tampak bahwa respons yang ditunjukkan oleh Walikota Medan terhadap kematian beberapa ekor harimau Sumatera di Medan Zoo ini sungguh tidak etis. Walaupun adanya wacana Walikota yang sedang menunggu investor, tetapi membiarkan gaji karyawan yang mandek beberapa bulan, matinya beberapa satwa, hingga tidak layaknya hunian satwa, dan sebagainya tentu saja bukanlah sikap yang bijaksana oleh seorang pemimpin.</p><p><br /></p><p>Sudah seharusnya seorang pemimpin menjalankan fungsinya sebagai seorang yang mengurusi apa-apa saja yang menjadi tanggung jawabnya, termaksud soal satwa dan karyawan yang bekerja di sana, bukan malah memberikan respons yang tidak ada solusi atau bahkan seolah tidak peduli. Hal inilah yang makin menunjukkan bahwa kacamata sekuler disistem kapitalisme ini memang tidak terlalu memandang penting tentang keberlangsungan hidup satwa di kebun binatang.</p><p><br /></p><p>Padahal, di sisi Allah satwa merupakan makhluk yang juga harus diperhatikan, kita pun sebagai manusia tidak boleh berlaku semena-mena terhadapnya dan siapa saja yang menyayangi apa-apa yang ada di bumi, maka yang di langit pun juga akan menyayanginya. Wajah asli sistem kapitalisme telah menunjukkan bahwa benarlah jika penguasa hari ini sungguh tidak punya hati, banyak harimau mati, tetapi respons yang diberikan malah tidak berempati.</p><p><br /></p><p>Jika kita melihat pada sistem Islam, di dalam sistem Islam, keberadaan kebun binatang harus berdasarkan urgensinya yang tentu saja ini semua untuk kemaslahatan bukan keuntungan semata. Jika dibutuhkan, maka negara akan memberikan fasilitas pada satwa dengan layak selama satwa tersebut berada dalam kebun binatang. Selain itu, pemimpin dalam sistem Islam juga memiliki sikap takwa karena adanya kesadaran penuh bahwa nantinya akan ada hisab yang menanti mereka di akhirat kelak, yang dari sini mereka akan senantiasa berhati-hati dalam bertindak.</p><p><br /></p><p>Untuk itu, pantang bagi pemimpin di dalam Islam menyia-nyiakan apa saja yang sudah menjadi tanggung jawabnya termasuk soal satwa, sekalipun ini adalah hewan dan bukan manusia. Sebab, Islam adalah sebuah rahmat bagi seluruh alam termasuk juga manusia, hewan, dan tumbuhan, bahkan orang-orang di luar Islam sekalipun, tetapi dengan catatan, bahwa Islam harus diterapkan secara sempurna bukan setengah-setengah. Maka, sudah seharusnya sebagai seorang yang mengaku muslim dan berimam, kita harus mengembalikan kemuliaan Islam dengan menerapkan Islam kembali sebagai pengatur kehidupan.</p><p><br /></p><p>Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:</p><p>اَفَحُكْمَ الْجَـاهِلِيَّةِ يَـبْغُوْنَ ۗ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ حُكْمًا لِّـقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ</p><p>“Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?” (QS. Al-Ma’idah [5]: 50).</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-4298385880671925042024-03-15T22:16:00.000-07:002024-03-15T22:17:07.042-07:00Anak Terlibat Begal di Tengah Sistem Abal-Abal<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUnmW62RN0zLm33KchtFB2d-4MWMaTracbXm_iqC0imbpNadVKTeTXrFwclhzSe-Ac7trQDNaFJYEXDJROJ6K8KDWlskREyiejj8ImQ4dNaiw0wES9l853tbc9uk4r3JjC6-oilfz2idvnR2TfeoEdMP5P4DBEujf83FXzYkrE88-Eo5tS1kN4Ysw3AE8/s700/2313430184.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="465" data-original-width="700" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUnmW62RN0zLm33KchtFB2d-4MWMaTracbXm_iqC0imbpNadVKTeTXrFwclhzSe-Ac7trQDNaFJYEXDJROJ6K8KDWlskREyiejj8ImQ4dNaiw0wES9l853tbc9uk4r3JjC6-oilfz2idvnR2TfeoEdMP5P4DBEujf83FXzYkrE88-Eo5tS1kN4Ysw3AE8/s320/2313430184.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Oleh: Halizah Hafaz Hts, S.Pd (Aktivis Muslimah dan Praktisi Pendidikan)</p><p>Beberapa waktu lalu, Tribun-Medan memberitakan bahwa empat anak melakukan begal atau tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Pada saat keempat anak keluar dengan dua unit sepeda motor untuk mencari mangsa atau korban, mereka pun membawa sajam jenis parang. Korban bernama M Singgih Wardana berboncengan dengan Anita Sofiana Lubis mengendarai Honda Scoopy putih biru BK 5937 AHE di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Pujidadi, Binjai Selatan. Salah seorang begal bernama Perdianta Sinulingga langsung mengacungkan parangnya ke arah korban seraya mengancam untuk jangan berteriak. Akhirnya, keempat anak pun berhasil melarikan motor korban dan langsung menjualnya ke tempat di duga penampungan hasil curian untuk segera membagi hasilnya. </p><p>Memori banding telah di susun oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai atas kasus pencurian dengan kekerasan (curas) atau begal dengan terdakwa berstatus anak. Hakim tunggal Pengadilan Negeri Binjai menyampaikan vonis atau hukuman ringan, bahkan jauh 2/3 dari tuntutan. Awalnya terdakwa di tuntut dengan pidana penjara selama 4 tahun, namun setelah diputuskan terdakwa anak dijatuhi hukuman 1 tahun penjara. Hukuman tersebut diharapkan mampu memberikan efek jera pada pelaku begal khususnya anak-anak. (medan.tribunnews.com, 5 Maret 2024)</p><p>Tentu berita ini sangat mengkhawatirkan masyarakat, sebab begal merupakan tindakan yang sedang marak terjadi di negeri ini. Banyak kasus lainnya terjadi dengan pelaku yang berstatus anak. Bahkan pelaku begal tidak pandang bulu, bisa jadi orang terdekat menjadi pelakunya. Mengapa ini semua bisa terjadi? Manusia melakukan perbuatan berdasarkan dengan pemikirannya. Jika mindset atau pemikirannya tidak benar, maka akan mudah bagi manusia melakukan perbuatan yang tidak benar pula. </p><p>Jadi, tidak ada perbuatan buruk yang dilakukan secara spontan. Sebab, manusia berani melakukan perbuatan buruk tersebut jika mereka menganggap bahwa perbuatan tersebut tidak apa-apa untuk dilakukan. Di tambah lagi, lingkungan saat ini telah dipengaruhi oleh sistem sekulerisme kapitalisme. Berawal dari sekulerisme merupakan pemahaman yang memisahkan agama dari kehidupan. Kemudian, kapitalisme menjadikan perbuatan hanya berorientasi pada kesenangan materi sebanyak-banyaknya.</p><p>Manusia berperilaku bebas dan tidak peduli akan halal dan haram. Semua hal dianggap boleh untuk dilakukan selama mampu mencapai keinginannya. Akibatnya, kriminalitas pun merajalela seperti mencuri dan begal dianggap bukan masalah, karena manusia bisa mendapatkan harta berlimpah secara cepat. Sistem ini juga merusak tatanan dalam lingkup terkecil masyarakat yakni keluarga. Orang tua yang sibuk bekerja untuk mencari nafkah membuat anak tidak terpantau dengan baik dari sisi moral dan agamanya.</p><p>Tidak hanya itu, kapitalisme juga mengerdilkan fungsi perlindungan negara hingga negara hanya berfungsi sebagai regulator saja. Akhirnya, kasus kenakalan remaja terus berulang dan tidak pernah terselesaikan. Hal ini justru berbeda, jika sistem kehidupan yang menaungi generasi adalah sistem Islam yaitu Khilafah. Sistem ini sudah terbukti mampu mencetak generasi berkualitas yang orientasi hidupnya untuk mengabdi pada Allah Ta'ala, bukan hanya mengejar materi semata. Sejarah telah mencatat, peradaban agung ini pernah berdiri selama kurang lebih 13 abad lamanya. </p><p>Islam menetapkan bahwa anak yang mencapai usia balig secara bersamaan harus pula sampai pada tingkatan akil atau berakal, yaitu matang dalam pemikiran. Ketika anak sampai di usia balig, ia dianggap pantas mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya. Kemudian, proses pendidikan anak dalam Islam, pada dasarnya mengarahkan anak agar dewasa secara pemikiran (aqil) seiring dengan kedewasaannya secara biologis (balig). Sehingga anak menyadari setiap perbuatannya dan tidak melakukan perbuatan tanpa landasan pemikiran.</p><p>Dalam Islam, begal adalah perbuatan yang dilarang, sebab pelakunya melakukan teror di jalan dan merampas harta bahkan terkadang sampai melukai orang lain. Setiap perbuatan yang dilarang oleh Allah Ta'ala sama sekali tidak boleh dilakukan dalam Islam. Sebab Allah akan meminta pertanggung jawaban atas semua perbuatan manusia kelak di dunia. Oleh karena itu, khilafah akan melindungi individu, masyarakat, dan negara dari keharaman ini. Khilafah akan mengedukasi seluruh individu berdasarkan akidah Islam. </p><p>Edukasi dilakukan terhadap perbuatan-perbuatan yang dilarang untuk dijalankan. Dengan begitu, seluruh individu akan memiliki kontrol internal untuk menjauhinya, selain itu masyarakat juga akan bertindak sebagai kontrol sosial. Setiap perbuatan yang berbau maksiat, masyarakat akan menasihatinya. Jika nasihat tidak membawa pengaruh, maka masyarakat akan melaporkannya kepada penegak hukum dengan dorongan keimanan dan ketakwaan. Khilafah juga akan menghapus seluruh aktivitas yang dapat memicu hadirnya motif kriminal di tengah masyarakat, seperti motif ekonomi dan pendidikan yang berbiaya mahal akan dihapuskan dengan memberikan fasilitas tersebut secara gratis. </p><p>Lapangan pekerjaan akan di buka seluas-luasnya. Kemudian, bagi yang ingin berbisnis akan dimudahkan prosesnya. Tidak hanya itu, bagi masyarakat yang tidak memiliki modal akan diberikan modal, skill dan teknologi agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan pengurusan negara seperti ini, rakyat akan merasakan kesejahteraan. Rakyat tidak akan melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Namun, jika masih ada yang melakukan tindakan kriminal padahal kehidupannya sudah makmur dan sejahtera, maka akan ada sanksi bagi pelakunya. </p><p>Begal akan diberikan sanksi takzir yang kadarnya akan ditentukan oleh khalifah berdasarkan tingkat kemaksiatannya. Misalnya, bagi pelaku begal yang hanya meneror di jalan tanpa merampas harta akan diberikan sanksi berupa pengusiran dari wilayah negara Islam. Kemudian, bagi pelaku begal yang merampas harta dan membunuh orang lain, maka akan diberikan sanksi bunuh dan di salib. Inilah sanksi dalam Islam yang mempunyai 2 fungsi yaitu zawajir berupa memberikan efek jera dan jawabir berupa penebus sanksi pelaku di akhirat. Dengan begitu, manusia akan berpikir jutaan kali sebelum melakukan kemaksiatan. </p><p>Bigitulah kehidupan dalam sistem Islam yang membawa jaminan keamanan dan kesejahteraan. Individu, masyarakat dan negara akan bersama-sama menjaga ketaatan pada Allah. Maka dari itu, agar peradaban Islam bisa hadir kembali di tengah-tengah masyarakat, perlu upaya bersama untuk menegakkan negara Islam kembali dengan teladan yang telah Rasulullah contohkan pada umatnya. </p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-52629608151019485992024-03-10T03:25:00.000-07:002024-03-10T03:30:14.508-07:00MB GELAR TANYA USTADZ SEPUTAR PERMASALAHAN FIQIH PUASA<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdOb-gqt5whyE0ISI1_j9joU5jzwUACgGagqW_kgslN0BVkVPmyT3CwZ1T9PvY5VIjyRDP6_QSHFSzcRXDrVNXdth2mFQ5AKh32qWZLW5ByWx6K0dGA-uqPIvq6giPVUni32a5JUdTUA9SdPeBnezoC9vCHcsteSXLg9eTFcZzOu6Zqi1m94HzsxFP5hw/s1280/IMG-20240310-WA0002.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdOb-gqt5whyE0ISI1_j9joU5jzwUACgGagqW_kgslN0BVkVPmyT3CwZ1T9PvY5VIjyRDP6_QSHFSzcRXDrVNXdth2mFQ5AKh32qWZLW5ByWx6K0dGA-uqPIvq6giPVUni32a5JUdTUA9SdPeBnezoC9vCHcsteSXLg9eTFcZzOu6Zqi1m94HzsxFP5hw/s320/IMG-20240310-WA0002.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dakwahsumut.com,- Komunitas Majelis Brotherhood mengadakan acara kajian Tanya Ustadz bertema Fiqih Puasa di Cafe Rumah Anggur, Tanjung Morawa (Sabtu, 9/3/2024).</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCdAfpG8ZefA9-EJj-94YXNUenTynDtRVWAEDJhP-dCxUFJldjYZi_Sok64kW6VqqFRbuSnP0VEnivE1pMg50xsSK25xwKearGlsu4SKS94H-oi943nEqHudsta75rVIzmjx0cj8cHfDbIN2A0niLn64tHq9_76d3jtRmKeyxM11DddYuqayJjB6qibI/s1600/IMG-20240310-WA0078.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="1600" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJCdAfpG8ZefA9-EJj-94YXNUenTynDtRVWAEDJhP-dCxUFJldjYZi_Sok64kW6VqqFRbuSnP0VEnivE1pMg50xsSK25xwKearGlsu4SKS94H-oi943nEqHudsta75rVIzmjx0cj8cHfDbIN2A0niLn64tHq9_76d3jtRmKeyxM11DddYuqayJjB6qibI/s320/IMG-20240310-WA0078.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Acara ini menghadirkan Ustadz Fatih al-Malawy sebagai pembicara. Sebagaimana judul dari acaranya, "Tanya Ustadz", maka para pengunjung pun dipersilahkan untuk menanyakan hal-hal terkait permasalahan yang biasa dihadapi umat ketika di bulan Ramadhan. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7zEDxhH9BOmIAUDGaQLwRHOl4RpL_-J4fgTdPdcSV0Cf6pOVgIdTl_oIOjdVTwbDW75YFWeIQrbC9jPuYuuDnXCVnq4yTiAGZ1IjbhVyrOrG9Ex0zxSdc2mJWpzCu6lB7y8w4GIf3hXGRAreJRT6xMVQxBpZuhyphenhyphen_xdDtb0DZTP8NygCs08Cn0UIYtlw8/s1600/IMG-20240310-WA0082.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="756" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7zEDxhH9BOmIAUDGaQLwRHOl4RpL_-J4fgTdPdcSV0Cf6pOVgIdTl_oIOjdVTwbDW75YFWeIQrbC9jPuYuuDnXCVnq4yTiAGZ1IjbhVyrOrG9Ex0zxSdc2mJWpzCu6lB7y8w4GIf3hXGRAreJRT6xMVQxBpZuhyphenhyphen_xdDtb0DZTP8NygCs08Cn0UIYtlw8/s320/IMG-20240310-WA0082.jpg" width="151" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Satu persatu para pengunjung dengan penuh antusias menanyakan mulai dari perbedaan dalam menentukan awal Ramadhan, kebiasaan masyarakat dalam menyambut Ramadhan, hal-hal yang membatalkan puasa, hingga kemaksiatan yang tetap dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjEwJGjodvb3Ro9L5969TfBMRC3dsJE3b_fHFYVxa0KVjXgP2wP1rqgoxNFbCPJdNl8aKKnRL2fQpZWyio0lYCG6hq7xVYuwiEpVMeEd3I0jzFaLiyoRVqaOTAn1uKhtDE2orkui8NDGv2MV1-YqaIa1yvcxi9qvbh2gW4E-XwxHWWD3YDxeBt4QJIBiY/s1600/IMG-20240310-WA0079.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="1600" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjEwJGjodvb3Ro9L5969TfBMRC3dsJE3b_fHFYVxa0KVjXgP2wP1rqgoxNFbCPJdNl8aKKnRL2fQpZWyio0lYCG6hq7xVYuwiEpVMeEd3I0jzFaLiyoRVqaOTAn1uKhtDE2orkui8NDGv2MV1-YqaIa1yvcxi9qvbh2gW4E-XwxHWWD3YDxeBt4QJIBiY/s320/IMG-20240310-WA0079.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dalam kesempatan tersebut, pembicara yang merupakan Mudir dari Ma'had Ats-Tsaqofiy ini juga menekankan bahwa apapun perbedaan fiqih terkait Ramadhan selama perbedaan tersebut masih pendapat Islami maka hal tersebut masih dapat diterima. "Jangan sampai ini menjadi penyebab perpecahan ditengah umat", tegas beliau.</p><p><br /></p><p>Selain diisi dengan acara tanya jawab, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan musik akustik nasyid Islami dari MB Band.[]</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-37837471813906614352024-03-08T07:59:00.000-08:002024-03-08T08:00:03.462-08:00Tarhib Ramadhan 1445H: LDR Tanjungbalai Serukan Tutup Tempat Maksiat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh4FQ50UFp7vqvhyRtm_1ThSIOm6ufgXhwl5hN-No8rMEAlGJ0wTYK1XICZ1LjCNIuhBiG3gA5jblUbJFWlEgn4n88wcxnXXIHreIN27JK1gFfa9PW7EZzPrhN0KdFlEHMreb1OI253uLsDzYiJnxlJnUUULVGkdQwH2n0FGa9h9ace3Zp2JcAKgJn8YI/s1600/IMG-20240308-WA0045.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh4FQ50UFp7vqvhyRtm_1ThSIOm6ufgXhwl5hN-No8rMEAlGJ0wTYK1XICZ1LjCNIuhBiG3gA5jblUbJFWlEgn4n88wcxnXXIHreIN27JK1gFfa9PW7EZzPrhN0KdFlEHMreb1OI253uLsDzYiJnxlJnUUULVGkdQwH2n0FGa9h9ace3Zp2JcAKgJn8YI/s320/IMG-20240308-WA0045.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dakwahsumut.com,Tanjungbalai(8/3),- Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan Lembaga Dakwah Remaja(LDR) Tanjungbalai menyeru pemerintah kota Tanjungbalai untuk menutup semua tempat maksiat untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan.Hal itu disampaikan Pembina LDR Tanjungbalai ustadz Muhammad Ali Rukun dalam acara Tarhib Ramadhan 1445H.</p><p>"Kami menyeru pemerintah kota Tanjungbalai untuk menutup tempat-tempat maksiat dan menertibkan rumah-rumah makan disiang hari serta hal-hal yang mengganggu kekhusu'an umat Islam dalam menjalankan ibadah di bulan ramadhan seperti petasan dan yang lainnya", kata ustadz Ali.</p><p>"Wahai kaum Muslimin yang dirahmati Allah mari kita sambut bulan Ramadhan dengan hati gembira dan kepada warga non Muslim kami meminta untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dengan toleransi tidak mengganggu umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa", tambah beliau.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqC7cabcwkH-e0_YLbXY-pBaaalxR22XKFgNfL7LQO809lS-K1D-Q-0RdwfEmlCL8RfHA59QB75yfoEe_RP86HpxJvyZRF2KlrxUG5Lg1K66RwJAquP4nDT1WzJcidI_7PpNZN3m0-gG4RuQ2c4aXZ2609GMq6rcBF5a5o-jYVE-qoUXv4Hxo56iMs-Dg/s1600/IMG-20240308-WA0047.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqC7cabcwkH-e0_YLbXY-pBaaalxR22XKFgNfL7LQO809lS-K1D-Q-0RdwfEmlCL8RfHA59QB75yfoEe_RP86HpxJvyZRF2KlrxUG5Lg1K66RwJAquP4nDT1WzJcidI_7PpNZN3m0-gG4RuQ2c4aXZ2609GMq6rcBF5a5o-jYVE-qoUXv4Hxo56iMs-Dg/s320/IMG-20240308-WA0047.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Ketua LDR Tanjungbalai ustadz Chairul Marpaung mengajak umat Islam meraih ketaqwaan di bulan Ramadhan.</p><p>"Puasa Ramadhan adalah untuk meraih taqwa , taqwa menurut para ulama adalah menjalankan segala perintah Allah dan meninggakkan segala larangannnya.ketaqwaan itu adalah tidak hanya melaksanakan shalat, puasa dan zakat tapi juga dalam segala aspek kehidupan, bertaqwalah kamu dalam keadaan apapun dan dimanapun, menolak syariat Allah apakah itu dikatakan bertaqawa? Takbir ! " pekik beliau.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg647RfHMVosv7G-CrmHJYGDCsP2XniiSz-ocnU2ouzn9UVi6e88Z3WquAKt1Msb_wYUmFhcHOF9GPn-Wa2DqB-sxugHQqZuNlHqoD2yQS5FQFhAYIRf6EUd-JjhBOUlvkSeFPG34-gtlGhPtwpKezbX17TSYbMuKpJhHu0lirEnXf3cwefl4IIVqOxPls/s1600/IMG-20240308-WA0133.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg647RfHMVosv7G-CrmHJYGDCsP2XniiSz-ocnU2ouzn9UVi6e88Z3WquAKt1Msb_wYUmFhcHOF9GPn-Wa2DqB-sxugHQqZuNlHqoD2yQS5FQFhAYIRf6EUd-JjhBOUlvkSeFPG34-gtlGhPtwpKezbX17TSYbMuKpJhHu0lirEnXf3cwefl4IIVqOxPls/s320/IMG-20240308-WA0133.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Sementara itu didepan gedung DPRD Tanjungbalai ustadz Ammar Sirait menyerukam anggota DPRD memberantas maksiat.</p><p>"Para anggota dewan yang duduk disana kemakisatan di kota ini masih bergelimang sementara kami tidak punya kekuasaan tapi kalianlah yang punya kekuasaan, kalian yang bertanggung jawab atas umat islam kota Tanjungbalai", pungkas beliau.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibtM1k4mndsYfBow30lON7KrAu2j6WSXGAclZlPQiqB_L49n4rOUIZBrCaKxLqPRKKoHZTROMrNSx2fCfLIq2Su7tlj_viDL2ehE-9UTmR4LewY47qW3qzYaPhWnj_prcPZmpOT_w53kWZzrcZxkCFS9DHR4F_9xMzwy4ZOLtzbyGLrZxu4AOJqlCFf_s/s1600/IMG-20240308-WA0130.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibtM1k4mndsYfBow30lON7KrAu2j6WSXGAclZlPQiqB_L49n4rOUIZBrCaKxLqPRKKoHZTROMrNSx2fCfLIq2Su7tlj_viDL2ehE-9UTmR4LewY47qW3qzYaPhWnj_prcPZmpOT_w53kWZzrcZxkCFS9DHR4F_9xMzwy4ZOLtzbyGLrZxu4AOJqlCFf_s/s320/IMG-20240308-WA0130.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Hal yang sama juga disampaikan ustadz Riandi dan ustadz Firman Dani mereka menyerukan umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.</p><p>Tarhib Ramadhan 1445 H yang dimeriahkan dengan konvoi kenderaan becak motor tersebut mengambil tema " Saatnya Umat Bersatu Sekamatkan Negeri dan Generasi dengan Maksiat.</p><p>Konvoi kenderaan tersebut dimulai dari titik kumpul Sekolah Al Mustanir Jl.HM Nur menuju Jl.Sudirman keliling kota Tanjungbalai hingga menuju lapangan Sultan Abdul Jalil.Tarhib Ranadhan tersebut berjalan tertib dengan pengawalan dari Patwal Polres Tanjungbalai[]ar.</p><p><br /></p><p><br /></p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-57575001665562749982024-02-25T07:53:00.000-08:002024-02-25T07:54:02.281-08:00Peringatan Isra' Mi'raj Gen Z: It Is Time To Be One Ummah<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7IkJMnjO8rD2Iw8ZdglD_fx6R98-7O0flXILtlJJMOf4K56SNTI8U8bIdXVBYaebSrgnkYpvzG2dTxN3R4Tp9SbFE1MKn07bSTsopFV6EYDxo2FwZ7jDbk_ym7NBDYuFlDuRvAAN8qYehfV4kzJjSxP7P_4asgPW4KepDglroDdOo_-tcTZGTQCnA3q8/s1600/IMG-20240224-WA0148%20(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7IkJMnjO8rD2Iw8ZdglD_fx6R98-7O0flXILtlJJMOf4K56SNTI8U8bIdXVBYaebSrgnkYpvzG2dTxN3R4Tp9SbFE1MKn07bSTsopFV6EYDxo2FwZ7jDbk_ym7NBDYuFlDuRvAAN8qYehfV4kzJjSxP7P_4asgPW4KepDglroDdOo_-tcTZGTQCnA3q8/s320/IMG-20240224-WA0148%20(1).jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><span style="font-size: 17px;">Dakwahsumut.com, Tanjungbalai ( 24/2),- Dalam rangkah memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. 1445 H Lembaga Dakwah Remaja(LDR) Kota Tanjungbalai laksanakan Kegiatan Rajab Spesial Momen(RSM) yang menghadirkan kalangan Generasi Z dengan tema " It Is Time To Be One Ummah"</span>
<br /><br /><span style="font-size: 17px;">RSM tersebut menghadirkan dua pembicara Ustadz Muhammad Ali Rukun (Ketua MDI Tanjungbalai) dan ustadz Chairul Marpaung ( Ketua LDR Tanjungbalai).</span><div><span style="font-size: 17px;"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVK5OrrUrQliOD0ZJgi8hxLaX3Byw3oEb6PTLKVMr7wx5pHMk4ya9Bvb0p6u-_Sz71i6HMYJ3ipfe1n27_LE2dZneqBVuG6hawI09v27ndZNEPQ36zfAyRYpO0W-QXVnS1cvA7DH8ld25VNmKE_3Cj6rY9AqYgyEPnOFAmJj9yDrdQQU47pdtL8Z8eHPE/s1600/IMG-20240224-WA0118%20(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVK5OrrUrQliOD0ZJgi8hxLaX3Byw3oEb6PTLKVMr7wx5pHMk4ya9Bvb0p6u-_Sz71i6HMYJ3ipfe1n27_LE2dZneqBVuG6hawI09v27ndZNEPQ36zfAyRYpO0W-QXVnS1cvA7DH8ld25VNmKE_3Cj6rY9AqYgyEPnOFAmJj9yDrdQQU47pdtL8Z8eHPE/s320/IMG-20240224-WA0118%20(1).jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-size: 17px;"><br /></span><br /><span style="font-size: 17px;">Acara RSM tersebut diawali dengan pembacaan Ayat suci Al Qur'an oleh Siswa Sekolah Anak Tangguh Al Mustanir Umar Imam el Muttaqin dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari ustadz Riandi.</span></div><div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIszBSI0EOPFcmzZyXs0OMX-SXYRYYBg0E_Y5LXfD-o9eisWcBwXUL4D8V2ZxArqwthNbogWwPfiOGLTrUkRXv5TNXy1CLmPFslRxytgakr494jRLYlhI6qpmmeE4GtIzfveyiif2kU5Arh2MKMTaoZqETTmpBAiSnYvDU57EbA_pJKH9foQyEfL6Omnw/s1600/IMG-20240224-WA0140.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIszBSI0EOPFcmzZyXs0OMX-SXYRYYBg0E_Y5LXfD-o9eisWcBwXUL4D8V2ZxArqwthNbogWwPfiOGLTrUkRXv5TNXy1CLmPFslRxytgakr494jRLYlhI6qpmmeE4GtIzfveyiif2kU5Arh2MKMTaoZqETTmpBAiSnYvDU57EbA_pJKH9foQyEfL6Omnw/s320/IMG-20240224-WA0140.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-size: 17px;"><br /></span><br /><span style="font-size: 17px;">Ustadz Ali dalam paparannya menjelaskan seputar problematika remaja dan hikmah Isra' Mi'raj. </span><span style="font-size: 17px;">" Saat ini Gen Z kita mengalamai berbagai problematika mulai dari Narkoba, Tawuran , pergaulan bebas dan penipuan/lodes maka kitalah yang diharapkan menjadi agen perubahan, siap menjadi agen of change?", tanya beliau.</span></div><div><span style="font-size: 17px;"></span><span style="font-size: 17px;"><br /></span><br /><span style="font-size: 17px;">Ustadz Chairul menambahkan hikmah peristiwa Isra' Mi'raj yang hanya bisa diterima orang yg beriman dimana saat itu banyak orang yang tidak menerima kebenaran Isra' Mi'raj bahkan sampai murtad dari Isam.</span></div><div><span style="font-size: 17px;"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6H4bq3Eu-enZw_wNW5l2pKOWTxCDIowKCJr2E_71qvgXVFXAwGZTuEUjQdTaWU4epmQktMh3l7KoWu-q48oD1wiUcAm-xRlAhyphenhyphenc-07wUH20agbNFqu43FHVSL4nyeimNf8dXQl_E5gR1mtxlnqipxNuPbYpidwnWtYSusJlD8eoF2-DHa5n4ePzSrVYc/s1600/IMG-20240224-WA0128%20(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6H4bq3Eu-enZw_wNW5l2pKOWTxCDIowKCJr2E_71qvgXVFXAwGZTuEUjQdTaWU4epmQktMh3l7KoWu-q48oD1wiUcAm-xRlAhyphenhyphenc-07wUH20agbNFqu43FHVSL4nyeimNf8dXQl_E5gR1mtxlnqipxNuPbYpidwnWtYSusJlD8eoF2-DHa5n4ePzSrVYc/s320/IMG-20240224-WA0128%20(1).jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-size: 17px;"><br /></span><br /><span style="font-size: 17px;">Gen- Z yang terdiri dari berbagai pelajar, mahasiswa dan pemuda Tanjungbalai tersebut tampak antusias mengikuti acara tersebut. Pada sesi Diskusi peserta menanyakan bagaiman sikap umat Islam terhadap ulama yang saat ini yang tidak bisa jadi panutan seperti diamnya ulama terhadap maraknya suap atau serangan fajar jelang pemilu bahkan menjadi pendukung calon yang dianggap menyalahi kriteria pepimpin dalam Islam.</span>
<br /><br /><span style="font-size: 17px;">" Ulama itu ada dua yakni Ulama pewaris nabi dengan ciri takut kepada Allah dan tidak dekat dengan penguasa , yang kedua Ulama Suu' yaitu bahasa kasarnya Ulama Penjilat atau yg sering mendatangi penguasa untuk kepentingan dunia. Bukan tidak boleh mendatangi penguasa , jika Ulama mendatangi penguasa maka dilakukannya adalah menasehatinya karena Nabi mengatakan Jihad yang paling utama adalah menyampaikan kebenaran di depan penguasa yang zhalim", jawab ustadz Ali.</span>
<br /><br /><span style="font-size: 17px;">Senada dengan itu Ustadz Chairul juga mengatakan " Dulu para ulama itu tidak dekat dengan penguasa seperti Imam Hambali yang disiksa Penguasa karena tidak mau mengakui Al Qur'an sabagai makhluk, begitu juga dengan Imam Syafii pernah dihukum penguasa", ungkap beliau. </span>
<br /><br /><span style="font-size: 17px;">Para pembicara menyimpulkan solusi dari berbagai problematika umat saat ini termasuk krisis Palestina yang ditanyakan peserta adalah kembali pada Islam termasuk jihad dan penegakan Khilafah dan itu akan terwujud dengan dengan bersatunya umat sesuai tema acara it is time to be one ummah. </span>
<br /><br /><span style="font-size: 17px;">Event RSM yang dibawakan Muhammad Ridho tersebut berjalan sukses yang diakhiri dengan do'a dan photo bersama. Para peserta berkomitmen untuk melakukan perubahan atau bermetamorfosa.[]ar</span><br /><br /><br /><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240225_223236_725.sdocx--></div>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-33806762319261506122024-02-16T19:45:00.000-08:002024-02-16T19:46:26.687-08:00Benarkah Negara Serius dalam Mengelola Potensi Migas Raksasa?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitFsfj7IBSBsNQweWTY9fTtULu4dEdQznTinL0zUDleRFr8IqTHNC73JfTSd8DdOX0d7UkRCnLeRyoVCajni1ydKoU1xbP4L3SMAoom-svrPnMplUZ5C1x_-nbvkt4rrItuJW3Sd5TaVark8-Hf3mzxI0P2MhcON8ZzfaIAzwXVaxFMu13ej_HwjOuWKY/s1200/2022-11-18-waduh-raksasa-migas-dunia-hengkang-dari-indonesia-inilah-penyebabnya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="1200" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitFsfj7IBSBsNQweWTY9fTtULu4dEdQznTinL0zUDleRFr8IqTHNC73JfTSd8DdOX0d7UkRCnLeRyoVCajni1ydKoU1xbP4L3SMAoom-svrPnMplUZ5C1x_-nbvkt4rrItuJW3Sd5TaVark8-Hf3mzxI0P2MhcON8ZzfaIAzwXVaxFMu13ej_HwjOuWKY/s320/2022-11-18-waduh-raksasa-migas-dunia-hengkang-dari-indonesia-inilah-penyebabnya.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Oleh Rismayana (Aktivis Muslimah)</p><p><br /></p><p>Berbicara sumber kekayaan alam, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Hal ini dibuktikan dengan Indonesia merupakan produsen terbesar kedua untuk timah, terbesar untuk tembaga, kelima untuk produsen tambang nikel, dan ketujuh untuk tambang emas dan batu bara. Sebagai negara yang diklaim memiliki sumber daya alam yang melimpah, baru-baru ini dibuktikan kembali dengan adanya penemuan dua sumber gas besar ditahun 2023 (giant discovery).</p><p><br /></p><p>Dua penemuan gas besar ini disampaikan oleh Sekteraris Satuan Kerja Khusus (SKK) migas, pelaksana kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi Shinta Damayanti dalam keterangannya beliau menyampaikan dua sumber gas tersebut ditemukan di sekitar laut Kalimantan Timur dan sebelah utara Sumatera. Dua temuan tersebut merupakan sebuah kabar gembira dan merupakan rekor baru untuk penemuan giant discovery (media indonesia, 01/02/2024).</p><p><br /></p><p>Dengan negeri ini memiliki sangat banyak sumber daya alamnya, seperti tembaga, nikel, emas, perak, dan juga batu bara, dan ditambah lagi dengan adanya dua penemuan baru sumber gas alam, secara logika ini negeri akan bisa makmur dan sejahtera dengan hasil kekayaan tersebut. Namun, dalam kenyataannya Indonesia adalah negara dengan penduduknya terbilang masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.</p><p><br /></p><p>Tentu hal ini menjadi tanda tanya besar, mengapa negeri yang memiliki sumber kekayaan alam yang sangat besar tidak cukup untuk memakmurkan kehidupan rakyatnya. Lagi, inilah kesalahan pengelolaan sumber kekayaan alam negeri ini yang memilih sistem kapitalisme demokrasi sebagai sistem pemerintahan. Di mana sejak negeri ini merdeka hingga dimasa era reformasi kekayaan alam telah dijual kepada pihak asing dengan melalui berbagai produk undang-undang.</p><p><br /></p><p>Semua undang-undang ini yang memberi peranan besar kepada investor asing untuk lebih menguasai SDA yang ada. Terlebih adanya mindset bahwa negeri ini tenaga kerjanya memiliki keahlian dan keterampilan yang sangat rendah, hal ini bisa saja dijadikan penghalang dalam pengelolaannya. Semua undang-undang ini memberi peranan besar kepada kapitalisme asing dan swasta dengan disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sebagai fasilitator bagi investor.</p><p><br /></p><p>Dengan model pengelolaan SDA ala kapitalisme jelas negara akan rugi besar, karena seolah penguasaan atas SDA migas ada pada investor asing. Karena sistem pemerintahan negara ini menganut asas kapitalisme keseriusan negara dalam mengelola potensi migas yang ada sulit untuk diwujudkan. Karena sekali lagi negara hanya sebagai fasilitator saja. Padahal, dalam pandangan Islam ini jelas ini merupakan satu kemaksiatan. Karena pengelolaan tidak sesuai yang seperti yang sudah Allah tetapkan.</p><p><br /></p><p>Islam memiliki konsep kepemilikan yang menjadikan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai milik umum dan dalam pandangan Islam, hutan, air, dan energi adalah milik umum. Hal ini didasarkan kepada hadis Rasulullah yang artinya, “Kaum muslim berserikat dalam tiga hal, yaitu air, padang rumput, dan api.” (h.r. Abu Dawud, Ahmad, dan Ibnu Majjah).</p><p><br /></p><p>Maka, konsekuensi dalam pengelolaannya tidak boleh diserahkan kepada swasta, tetapi harus dikelola sepenuhnya oleh negara dan hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat dalam berbagai bentuk. Dalam pengelolaannya negara Islam akan menyiapkan sumber daya manusia (tenaga kerja) yang berkualitas untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dan sumber dan juga negara akan menyiapkan sumber dana yang besar untuk keberhasilan produksi baik migas maupun tambang.</p><p><br /></p><p>Semua itu disediakan oleh negara (Khalifah) melalui APBN (Baitul mal) dan dengan pengelolaan sumber daya alam yang sungguh-sungguh, maka hasil pengelolaannya menjadi sumber pemasukan bagi anggaran belanja negara dan Indonesia bisa menjadi negara yang makmur dan sejahtera hanya dengan kembali kepada Islam yang kafah.</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-73375056816788790852024-02-13T16:17:00.000-08:002024-02-13T16:18:11.185-08:00MOMENTUM ISRA' MI'RAJ 1445 H : IT IS TIME TO BE ONE UMMAH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI5bAdRpgV7TcBLgeG0i-zYsw9bzvR-YvgKBKjiBAG0trlUtrocJMV4jGKVYUOYM7I-YH7ztnmCIs282WadZOx8ililAh57rlTsP3X5-nmdFvCb_JkOT55cul_QOZ-bPKLgJngPWud8AlqafMt0Mh-v89fbm1rJ83ffOqyevmHZVw8Vhyphenhyphencst2p2yT_c5U/s1280/IMG-20240214-WA0048.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI5bAdRpgV7TcBLgeG0i-zYsw9bzvR-YvgKBKjiBAG0trlUtrocJMV4jGKVYUOYM7I-YH7ztnmCIs282WadZOx8ililAh57rlTsP3X5-nmdFvCb_JkOT55cul_QOZ-bPKLgJngPWud8AlqafMt0Mh-v89fbm1rJ83ffOqyevmHZVw8Vhyphenhyphencst2p2yT_c5U/s320/IMG-20240214-WA0048.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p><br /></p><p>Dakwahsumut.com, Tanjung Morawa,- Beberapa komunitas pemuda dan remaja muslim di Deli Serdang mengadakan acara peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad s.a.w 1445 H dengan tema IT IS TIME TO BE ONE UMMAH di Waterland Convention Hall, Tanjung Morawa (Ahad, 11/2/2024).</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwYYQR__MVr2JZjuf30NhqUPbsqRPH3bJ45YqW5QA89vsx0_1KonGZOz6Xjji8sw4YdbEPQBYbCG8FkJ6UT62KBhfJreHlMVy-dJcPR9xa7oDQQ1uCJOIjmAQvDI8I1ekFJ9tEVmLj1dsGpNXol9RBkdkS_xF0ABAzJdzA5rIFQkTKYlqO7A4kJpTvCmE/s1280/IMG-20240214-WA0050.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwYYQR__MVr2JZjuf30NhqUPbsqRPH3bJ45YqW5QA89vsx0_1KonGZOz6Xjji8sw4YdbEPQBYbCG8FkJ6UT62KBhfJreHlMVy-dJcPR9xa7oDQQ1uCJOIjmAQvDI8I1ekFJ9tEVmLj1dsGpNXol9RBkdkS_xF0ABAzJdzA5rIFQkTKYlqO7A4kJpTvCmE/s320/IMG-20240214-WA0050.jpg" width="180" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Selain diisi dengan penampilan para siswa SAT Al-Ahnaf dan aksi teatrikal oleh para santri Ponpes Ats-Tsaqofiy, acara yang diperuntukkan bagi Gen Z ini juga diisi dengan stand up dakwah oleh Ustadz Wandi.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic273ZCQLAH-gXiiSByZs15iDSQvjE5hUqpx7017S4zH3ZAfTPO8nD-s0SmOcn2n5ipO8Rr8YI9BfrnRQrJiLHBjZDgC-LNm5ZmHk9LS7bxSX_7L2_6wk__3C9cAwEwbeMaPJpKw7C9XGmKtOq0sQPTEnsJYGvKO4_xTnbpzOD5gQQYsu22DHmtrHqvmA/s1600/IMG-20240214-WA0058.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic273ZCQLAH-gXiiSByZs15iDSQvjE5hUqpx7017S4zH3ZAfTPO8nD-s0SmOcn2n5ipO8Rr8YI9BfrnRQrJiLHBjZDgC-LNm5ZmHk9LS7bxSX_7L2_6wk__3C9cAwEwbeMaPJpKw7C9XGmKtOq0sQPTEnsJYGvKO4_xTnbpzOD5gQQYsu22DHmtrHqvmA/s320/IMG-20240214-WA0058.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Ustadz Fatih Al-Malawy yang berkesempatan mengisi tausiyah para peserta bahwa bibit-bibit perpecahan telah sengaja dimasukkan ke dalam tubuh umat oleh kaum sekuler-liberal. Umat menganggap bahwa kontestasi perebutan kekuasaan di negeri ini adalah pertarungan haq dan bathil, padahal sejatinya hanyalah permusuhan fatamorgana. "Saat umat bermusuhan karena beda pilihan, yang di atas malah bermesraan", ujarnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOFNKbEqkTnJaMDKpYBXubLM0RE-k4_opkXbMdUp5VGEFMBF3hkXkxfaMUapa8l0pUr_V8QM_nbF1U27BPgQP82Bh-0ODZkAlh_LujwEJpeNGkhaA4fmz3l2esExr1KhLw7y4R2O7pkPBrbRgo8cC8HQNPjxj7d-lL00OeCX6CjJiW89ctxzIKM6X1BJE/s1600/IMG-20240214-WA0049.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="738" data-original-width="1600" height="148" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOFNKbEqkTnJaMDKpYBXubLM0RE-k4_opkXbMdUp5VGEFMBF3hkXkxfaMUapa8l0pUr_V8QM_nbF1U27BPgQP82Bh-0ODZkAlh_LujwEJpeNGkhaA4fmz3l2esExr1KhLw7y4R2O7pkPBrbRgo8cC8HQNPjxj7d-lL00OeCX6CjJiW89ctxzIKM6X1BJE/s320/IMG-20240214-WA0049.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Maka melalui momen isra' dan mi'raj Nabi Muhammad ini seharusnya umat kembali diingatkan agar kembali bersatu. "Jika perpecahan ini terjadi karena umat Islam dipaksa menerapkan kapitalisme, maka sudah saatnya umat kembali diingatkan agar menerapkan sistem Islam sehingga bisa menjadi umat yang satu", bebernya.</p><p><br /></p><p>"Lihatlah bagaimana sekarang generasi muda semakin rusak, tak tahu mana maksiat, tak tahu apa ikhtilat. Jadi kita sebagai muslim juga harus aktif berdakwah, ajak mereka ngaji, ajak mereka paham Islam, ketika mereka sudah paham Islam maka mereka akan menyadari bahwa it is time to be one ummah", pungkasnya.</p><p><br /></p><p>Sebagai penutup, acara yang dihadiri oleh lebih dari 400 orang peserta ini ditutup dengan penampilan dari MB Band yang mengusung genre Nasyid-Rap Akustik.[] </p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-77433739083116102082024-02-11T02:48:00.000-08:002024-02-11T02:48:39.824-08:00FGD Gema Pembebasan Sumut: It Is Time To Be One Ummah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJI58f_QdwlMLUwrFoIMslQepFE_Dzs3Z5ci04pPdYt5GYNPC7eNSpuAMi8S9StJo-rYOqXf60jxADBI5dcWAMv8wy6l3mJoL6ReOguD4BSS2MQlYpSvmzY8kVZdO0yTkVAXdFHCiTg6Go0qRlTUC5QidwPOo1GN7VpvezhWmKHWcVjkLWqhuPZF5yhlo/s1600/IMG-20240211-WA0102.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="721" data-original-width="1600" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJI58f_QdwlMLUwrFoIMslQepFE_Dzs3Z5ci04pPdYt5GYNPC7eNSpuAMi8S9StJo-rYOqXf60jxADBI5dcWAMv8wy6l3mJoL6ReOguD4BSS2MQlYpSvmzY8kVZdO0yTkVAXdFHCiTg6Go0qRlTUC5QidwPOo1GN7VpvezhWmKHWcVjkLWqhuPZF5yhlo/s320/IMG-20240211-WA0102.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dakwahsumut.com, Medan,- Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Sumut dan Youth Muslim Forum Sumut menggelar agenda Focus Group Discussion bersama, remaja, pemuda dan mahasiswa dalam rangka peringatan Isra' wal Mi'raj Nabi Muhammad dengan mengangkat tema "100 Tahun Umat Islam Tidak Bersatu, Sehingga Nestapa Melanda Kaum Muslimin, It's Time To Be One Ummah", yang bertempat di Aula Al-Fatih, Komp. Taman Alamanda Indah, Medan (08/02/2024).</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi564IroFXiwseoxW9XoEJFQJlIEgkhc41YdYbCLshRr_WhI59FH6Iswf6uYGyrx38MyN8q_hLos-vgvHTRUYafhMFGFr8rxlGvkeKSIAcm7vR8Vrm8dFNNTemldqIxfY8r_cqQ4HfbyPzeUhqc-shYfz3ctAdKJucyT0dhS_DIvIAZiU6nkiPNfbvKpZc/s1600/IMG-20240211-WA0108.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1600" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi564IroFXiwseoxW9XoEJFQJlIEgkhc41YdYbCLshRr_WhI59FH6Iswf6uYGyrx38MyN8q_hLos-vgvHTRUYafhMFGFr8rxlGvkeKSIAcm7vR8Vrm8dFNNTemldqIxfY8r_cqQ4HfbyPzeUhqc-shYfz3ctAdKJucyT0dhS_DIvIAZiU6nkiPNfbvKpZc/s320/IMG-20240211-WA0108.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Acara yang dihadiri terbatas oleh para remaja, pemuda dan mahasiswa dari berbagai sekolah, komunitas remaja dan pemuda serta kampus didaerah Sumut.</p><p><br /></p><p>Dalam kesempatan tersebut, Nara Sumber Pengantar, Rahmad Taher menyampaikan bahwa derita umat Islam di berbagai belahan dunia seolah tidak kunjung selesai, bahkan saat ini situasinya makin parah. "Penderitaan umat Islam yang sering mencuat ke permukaan adalah yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina, Uighur, Rohingya, dan sebagainya.", kata beliau.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7PYuumOMIYew-UUmo3ihSQIdCtMPxdMPs9rHzCK4RF7DlrCl_9V8H1gxVZS2sZOhawt7b_O3fWu6OZbSUsgJGMC0p2fdnvDZ5p51BY9wKql8lhEvaGlQJlNo7MyKMpeJRNPWhngXNwq67hs_VZ992jURt8Jm6xc7swqVvi_Bzr8YApBuUJji-ttR3irs/s1600/IMG-20240211-WA0105.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="721" data-original-width="1600" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7PYuumOMIYew-UUmo3ihSQIdCtMPxdMPs9rHzCK4RF7DlrCl_9V8H1gxVZS2sZOhawt7b_O3fWu6OZbSUsgJGMC0p2fdnvDZ5p51BY9wKql8lhEvaGlQJlNo7MyKMpeJRNPWhngXNwq67hs_VZ992jURt8Jm6xc7swqVvi_Bzr8YApBuUJji-ttR3irs/s320/IMG-20240211-WA0105.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Beliau memaparkan bahwa penderitaan yang menimpa kaum Muslimin di Palestina, Uighur, Rohingya dan lain-lain, disebabkan oleh tidak mau bersatu serta diamnya negeri-negeri Arab dan negeri kaum muslimin lainnya terhadap penjajahan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum kafir penjajah</p><p><br /></p><p>Rahmat Taher menjelaskan setidaknya ada tiga faktor penyebab diamnya dunia Arab terhadap pendudukan dan pembantaian yang dilakukan Zionis Yahudi di Palestina. Pertama, keberadaan entitas penjajah Yahudi itu untuk kepentingan negara-negara imperialis sejak awal yang kelahirannya dibidani Inggris. Kedua, wilayah Timur Tengah itu dipecah-pecah menjadi negara yang berbasis nation state atau negara bangsa. Ketiga, tugas dari negara-negara Arab adalah menjaga kepentingan besar Amerika serikat di Timur Tengah.</p><p><br /></p><p>Pada sesi Focus Group Discussion (FGD), salah seorang peserta Rakhmat Junaidi menjelaskan bahwa persatuan kaum Muslimin tidak tampak lagi sejak runtuhnya Khilafah Islam Turki Utsmani tepat 100 tahun yang lalu. "Tidak ada lagi institusi yang bisa menyatukan umat Islam dalam ikatan yang kuat, kokoh dan nyata. Terutama menghadapi serbuan musuh-musuh Islam yang menghendaki peradaban syahwat duniawi menguasai dunia", Jelasnya. </p><p><br /></p><p>Beliau juga menekankan pentingnya peran pemuda terutama generasi Z dan Alpha dalam perubahan kondisi kaum Muslimin menuju arah persatuan seluruh kaum Muslimin dengan turut bergabung dalam circle-circle kajian anak muda. </p><p>Menanggapi hal tersebut, Zulham peserta dari Majelis Islam Kaffah Sunggal mengimbau agar kaum Muslimin memahami pentingnya persatuan di dalam satu institusi kepemimpinan. "Umat Islam harus bersatu di bawah satu kepemimpinan, di bawah satu bendera Laa ilaaha illallaah Muhammadur Rasulullaah, di bawah satu komando. Itulah Khilafah Islam yang mengikuti minhaj kenabian. Khalifah yang akan menjadi pelindung bagi rakyatnya di mana pun mereka berada". Pungkasnya.</p><p>Acara berlangsung dengan baik dan cukup menarik, selain tanggapan yang dicantumkan diatas, banyak juga tanggapan dari peserta lain, kegiatan diakhiri dengan doa dan foto bersama serta ramah tamah antar peserta, panitia juga berencana akan membuat kegiatan seperti ini di kesempatan yang lain.[] Ariansyah/Roshin</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-5330821575989012532024-02-11T02:32:00.000-08:002024-02-11T02:32:27.676-08:00Keamanan Data Mungkinkah Terwujud Nyata?<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQOngWhRO8rJBqHptkps2mP8xPLbe8GoP31htIJWdJmDpnWoh-xXNH6-5_Fns8iCj_4hOSidXRaxNCFVU6sXidjfnY07o0ymHwmqD6f0WHnsUJv1pfLjygIUJ9V7bSeeaCnKwpG3TWHuiJoGi8QOQuFz1mwBeeWr0DrkQ6loAlpYmGJqgNYm6jeL-MsXo/s1000/pasted%20image%200.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="738" data-original-width="1000" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQOngWhRO8rJBqHptkps2mP8xPLbe8GoP31htIJWdJmDpnWoh-xXNH6-5_Fns8iCj_4hOSidXRaxNCFVU6sXidjfnY07o0ymHwmqD6f0WHnsUJv1pfLjygIUJ9V7bSeeaCnKwpG3TWHuiJoGi8QOQuFz1mwBeeWr0DrkQ6loAlpYmGJqgNYm6jeL-MsXo/s320/pasted%20image%200.png" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Oleh Rismayana (Aktivis Muslimah)</p><p><br /></p><p>Peraturan pemerintah tentang perlindungan data pribadi sudah disahkan setahun yang lalu. Namun, masih ada saja ditemukan kebocoran data yang terus terjadi. Padahal, pemerintah sudah menjamin perlindungan data pribadi tersebut dengan mensahkan undang-undang (UUD) nomor 27 tahun 2022. Mengapa hal ini masih terus terjadi?</p><p><br /></p><p>Kebocoran data ini makin mencuat karena adanya aduan dari lembaga studi dan advokasi masyarakat (ELSAM) lembaga ini mencatat ada dugaan ditemukannya pelanggaran hukum atas 668 kebocoran data pribadi masyarakat. Mencuatnya kebocoran data pribadi ini karena ditemukannya ada kebocoran pada data informasi daftar pemilih pada bulan November 2023 yang lalu dan dari sinilah makin terkuaklah kebocoran data pribadi dilembaga-lembaga yang lain.</p><p><br /></p><p>Seperti yang dicatat lembaga ELSAM, diduga ditemukan kebocoran data pada lembaga instansi pemerintah dan swasta. Seperti pada aplikasi My Pertaline diduga ada kebocoran 44 juta data pribadi pada bulan November, pada instansi perbankan juga ditemukan kebocoran 15 juta data pribadi nasabah, ini terjadi pada bank BSI dibulan Juni 2023 dan dari My Indihome juga ditemukan ada 35,9 juta kebocoran data pribadi.</p><p><br /></p><p>Dari Direktorat Jenderal Keimigrasian pada bulan Juli juga diduga ditemukan kebocoran 34,9 juta data pribadi dan kebocoran data pribadi juga merembet pada lembaga kementerian dalam negeri, diduga pada lembaga ini ditemukan 337 kebocoran data pribadi.</p><p><br /></p><p>Kebocoran data pribadi ini menurut lembaga studi dan advokasi masyarakat (ELSAM) institusi pemerintah selama ini hanya berupaya menekan inovasi untuk transformasi pelayanan, tetapi tidak dibarengi langkah-langkah pengamanan dalam pemrosesan (data.katadata, 28/01/2024).</p><p><br /></p><p>Kebocoran data yang terus terjadi di negeri meski UU perlindungan data sudah disahkan dari setahun yang lalu, negara masih tidak bisa menjamin keamanan data rakyatnya. Kebocoran data yang terus terjadi ini membuktikan betapa lemahnya SDM yang dimiliki negara yang berbasis kapitalisme. Negara yang berasas kapitalisme hanya menekankan pada perbaikan keahlian teknologi dan keterampilan yang baik, tanpa dibarengi dengan tanggung jawab (amanah) yang baik.</p><p><br /></p><p>Kebocoran sistem data hari ini yang terus berulang, ini menggambarkan betapa lemahnya SDM yang dimiliki oleh negara yang berasas kapitalisme, terutama yang bersumber pada pendidikan berbasis akidah. Ketika manusia lemah dalam akidahnya, sehebat apa pun teknologi dan keterampilan yang dimiliki, ketika akidah tidak tertanam dalam setiap pribadi individu, maka ia akan mudah tergelincir dalam mengemban tanggung jawab dalam menjaga keamanan data pribadi masyarakat.</p><p><br /></p><p>Hal inilah yang terjadi pada ahli teknologi atau para hakker yang jauh dari akidah. Mereka demi mencari keuntungan akan melakukan berbagai cara dalam membobol data yang ada di berbagai instansi, baik itu dipihak swasta maupun pemerintahan. Lagi-lagi inilah lemahnya negara yang sistem pendidikannya jauh dari akidah Islam. Ketika ia beraktivitas ia tidak mengedepankan sikap profesional dan amanah.</p><p><br /></p><p>Berbeda dengan Islam. Dalam Islam keamanan data merupakan tanggung jawab negara dalam menjaganya. Negara tidak membiarkan setiap individu maupun kelompok tertentu mengakses data pribadi seseorang tanpa seizin pemiliknya. Karena Islam mengajarkan umatnya untuk menghormati dan menjamin hak-hak hidup setiap individu, hal ini sesuai dengan perintah Allah Swt. dalam Al-Qur’an.</p><p><br /></p><p>Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:</p><p>يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰۤى اَهْلِهَا ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ</p><p>“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nur [24]: 27).</p><p><br /></p><p>Agar terlindunginya data dari kebocoran, sebagai bentuk perwujudan negara sebagai junnah bagi rakyatnya, negara akan mengerahkan segala macam kekuatannya untuk melindungi data rakyatnya, dengan salah satunya yaitu melalui sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam. Dengan sistem pendidikan Islam akan mampu menghasilkan SDM yang beriman, terampil, profesional dan berintegritas (bertanggungjawab) amanah. Sehingga kecil kemungkinan orang akan melakukan pencurian data, seperti yang sekarang banyak terjadi.</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-81219552079022278072024-02-11T00:09:00.000-08:002024-02-11T00:16:16.019-08:00Temu Tokoh Tanjungbalai : It Is Time To Be One Ummah<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizR_4g6V0VcCZE0fjq5hVf9iUBKwcXPpwOvZp3ERPXsHXUjYo3Zej8oLl3bvFHsPzBOeYFFu_3RZupjJjFD7U1VUq2whVt8cFY6HtN61sEDKBo3nMowhYaOgtd-6vjSS9KrPSVMauyiv2WpW3ZDx8uwqzwLogIdKuiESzE-tid5sF9K6ihl1MYZgF8Ubw/s1280/IMG-20240211-WA0082.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizR_4g6V0VcCZE0fjq5hVf9iUBKwcXPpwOvZp3ERPXsHXUjYo3Zej8oLl3bvFHsPzBOeYFFu_3RZupjJjFD7U1VUq2whVt8cFY6HtN61sEDKBo3nMowhYaOgtd-6vjSS9KrPSVMauyiv2WpW3ZDx8uwqzwLogIdKuiESzE-tid5sF9K6ihl1MYZgF8Ubw/s320/IMG-20240211-WA0082.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><span style="font-size: 17px;">Dakwahsumut,Tanjungbalai,- Dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad Saw. 1445 H Majelis Dakwah Islam(MDI) Tanjungbalai menggelar acara Rajab Spesial Momen berupa temu Tokoh dan Ulama pada hari sabtu(10/2). </span><br />
<span style="font-size: 17px;">Temu tokoh tersebut dihadiri para ulama, Mubalighah, guru , tokoh pemuda, intelektual dan lain sebagainya.</span>
<br /><br /><br /><span style="font-size: 17px;">Temu tokoh tersebut mengambil tema " Isra' Mi'raj Momentum Perubahan, It Is Time To Be One Ummah" dengan menghadirkan Pembicara Ustadz Muhammad Fatih Al Malawy Pimpinan Pondok Pesantren At- Tsaqofiy Tanjung Morawa. </span><br />
<span style="font-size: 17px;">Ustadz Fatih dalam paparannya menjelaskan makna dan hikmah peristiwa Isra' Mi'rajnya Rasulullah saw. dan pentingnya persatuan umat Islam. Menurut beliau kenapa umat Islam tidak bersatu karena tidak berpegang teguh pada Agama Allah.</span><div><span style="font-size: 17px;"></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjja0Q2Y_1cxgnXROkMl9Qv8q05grD6EkOVQ_ep9dGywdj_g_qb_7eR3NWr5GPH_TBCcgTKnHzJjJfIDdtqmVurYe-8remrQ5DB-s9PL74mZFctf0KhnG1UEoDGgxCyV8Ahi9IYYpaQ7WAr3WFAmUDwhh8n0KB3wdiBrUeq4UReyUxBxf2rWVhDFvWPndU/s1280/IMG-20240211-WA0083.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjja0Q2Y_1cxgnXROkMl9Qv8q05grD6EkOVQ_ep9dGywdj_g_qb_7eR3NWr5GPH_TBCcgTKnHzJjJfIDdtqmVurYe-8remrQ5DB-s9PL74mZFctf0KhnG1UEoDGgxCyV8Ahi9IYYpaQ7WAr3WFAmUDwhh8n0KB3wdiBrUeq4UReyUxBxf2rWVhDFvWPndU/s320/IMG-20240211-WA0083.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-size: 17px;"><br /></span><br /><span style="font-size: 17px;">" Kenapa kita berpecah belah karena kita tidak berpegang teguh pada tali/agama Allah. Dulu kita tidak berpecah belah namun sejak runtuhnya Khilafah tahun 1924 M Umat Islam terpecah belah lebih dari 50 negara sehingga kesengsaraan umat diberbagai negara tidak bisa ditolong karena tidak ada Khalifahya", ungkap beliau. </span>
<br /><br /><span style="font-size: 17px;">"Dahulu ketika satu orang Muslimah dihinakan orang kafir maka dia bertanya dimana khalifah mu'tasim billah? Kemudian khalifah Mu'tasim Billah langsug mengerahkan semua pasukannya untuk membela satu orang wanita muslimah yang ditarik kerudungnya oleh orang kafir, satu orang kaum muslimin diganggu langsung khalifah mengerahkan semua pasukannya, luar biasa..Takbir!", pekik beliau.</span>
<br /><br /><span style="font-size: 17px;">Temu tokoh yang dipandu oleh ustadz Chairul Marpaung tersebut berjalan lancar dan tertib. Para peserta diberikan kesempatan bertanya dan berdiskusi seputar tema yang dibahas. Para peserta temu tokoh tampak antusia mengikuti acara tersebut hingga selesai.Kemudian diakhir acara ditutup dengan do'a dan photo bersama. []ar</span><br /><br /><br /><br /><br /><!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_240211_145740_707.sdocx--><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRKn_lU5ERcqkhDyKygyJvaBNleQ2nV84KkLy7vAz7V1cgvxH8vFHaUsOmTRruyauurniriZiRFgNsY8Eub9Xp111pK8Dn03BxJqahYWHNwsyXDOMxV12JgzQDQGQGrN1V3WlydLlTiCJzfrX1IQDXiH2S_EBQoET0ZF_VlHElPAwFVoC8sZx40yoES40/s1280/IMG-20240211-WA0090.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRKn_lU5ERcqkhDyKygyJvaBNleQ2nV84KkLy7vAz7V1cgvxH8vFHaUsOmTRruyauurniriZiRFgNsY8Eub9Xp111pK8Dn03BxJqahYWHNwsyXDOMxV12JgzQDQGQGrN1V3WlydLlTiCJzfrX1IQDXiH2S_EBQoET0ZF_VlHElPAwFVoC8sZx40yoES40/s320/IMG-20240211-WA0090.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgXDbMj0AjOCxZPYG2SyopvDYEMoP3lbGr0nCqIWyrdYm25Gn-ecco7qx1Hbjs7ZvhJfe1Ta9aoTMX-OoZaPq-C0ouoVVkXPqPpbxR90wLuabbtGysbMroV4e4pwBBpUdAUKTW2p1EevSLJI84wnNAziODLz2EfopNtq29qbyMklAAvHz2vEqsxy6ries/s1280/IMG-20240211-WA0093.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgXDbMj0AjOCxZPYG2SyopvDYEMoP3lbGr0nCqIWyrdYm25Gn-ecco7qx1Hbjs7ZvhJfe1Ta9aoTMX-OoZaPq-C0ouoVVkXPqPpbxR90wLuabbtGysbMroV4e4pwBBpUdAUKTW2p1EevSLJI84wnNAziODLz2EfopNtq29qbyMklAAvHz2vEqsxy6ries/s320/IMG-20240211-WA0093.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-86890917436246186252024-02-05T20:35:00.000-08:002024-02-05T20:36:01.023-08:00Bus Listrik Medan Mogok<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcPLPE50hk_mUPOqxbbNeIDmTgw8n2xG9oXYhAPHDRlcRMdEjrIB3NofdGxZIZNwgh7QmlgP-LptnD8dQ2myI5mek8Qfmb0rmZ7xsWQ4gzW8ph8Q0guh1xLB-4h9l1nSpDvSHplDYu9jaHnPqdDK7CpvTrik3VIy03lnPOMaeWGlIiZFC733vIrwyNpJc/s678/images.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="678" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcPLPE50hk_mUPOqxbbNeIDmTgw8n2xG9oXYhAPHDRlcRMdEjrIB3NofdGxZIZNwgh7QmlgP-LptnD8dQ2myI5mek8Qfmb0rmZ7xsWQ4gzW8ph8Q0guh1xLB-4h9l1nSpDvSHplDYu9jaHnPqdDK7CpvTrik3VIy03lnPOMaeWGlIiZFC733vIrwyNpJc/s320/images.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Oleh Rismayana (Aktivis Muslimah)</p><p><br /></p><p>Baru-baru ini Pemko Medan meluncurkan 4 alat transportasi umum (bus) yang berbahan listrik. Namun, baru dua launcing ada salah satu bus yang mogok. Apa penyebab bus listrik tersebut mogok?</p><p><br /></p><p>Bus listrik yang baru dilauncing oleh Pemko Medan ini terlihat mogok di sekitar Jalan Jamin Ginting di area kawasan rumah sakit Siti Hajar. Pada saat mogok bus ini sedang membawa banyak penumpang. Menurut keterangan petugas parkir di area Jamin Ginting Imron, akibat dari mogoknya bus listrik tersebut sempat terjadi kemacetan yang cukup panjang dan penumpang yang ada di dalam bus yang mogok dipindahkan ke bus selanjutnya.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p>Mogoknya bus listrik tersebut menurut keterangan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis, mobil tersebut bukanlah mogok, hanya salah teknis saja. Iswar meminta masyarakat berpikir positif saja, lebih lanjut menjelaskan namanya penggunaannya masih baru, jadi biasa kalau ada kesalahan teknis ujar beliau (tribun medan, 06/01/2024).</p><p><br /></p><p>Mogoknya bus listrik yang baru dilauncing oleh Pemko Medan ini menjadi tanda tanya besar di benak masyarakat, apakah sebegitu urgennya alat transportasi berupa bus yang berbahan bakar listrik ini di kota Medan?</p><p><br /></p><p>Karena sebelumnya pemko Medan juga sudah mengoperasikan alat transportasi sejenis yaitu bus trans metro Deli. Karena kalau dilihat dari rute pelayanannya, bus yang sebelumnya yaitu Trans Metro Deli tidak seluruh rute dilalui. Bus ini hanya melayani distrik Belawan, Terminal Pinang Baris, Lapangan Merdeka, Terminal Amplas, dan Tembung. Begitu juga dengan bus listrik yang baru dilauncing oleh Pemko Medan.</p><p><br /></p><p>Bus yang berbahan bakar listrik, tentu tidak bisa menjangkau semua rute kendaraan. Karena ketersediaan sarana pengisian bahan bakar listrik yang belum memadai. Seharusnya ini bukan program prioritas yang urgen untuk didahulukan. Karena dilihat dari fakta Medan belum siap secara infrastruktur.</p><p><br /></p><p>Ditambah lagi kota Medan sudah terlalu banyak alat transportasi umum yang berseliweran hampir setiap menit di sepanjang jalan kota Medan. Jadi seharusnya pemerintah kota Medan tidak perlu memaksakan kehendak dengan bereksperimen dengan mengoperasikan bus yang berbahan bakar listrik. Ini jelas akan menambah beban anggaran belanja daerah.</p><p><br /></p><p>Seharusnya Pemko bisa mengoptimalkan anggaran ini ke masalah-masalah publik yang justru tidak mendapatkan perhatian serius. Seperti perbaikan taman kebun binatang yang ada di Simalingkar, memfokuskan keamanan masyarakat dari tindak kriminalitas yang sampai saat ini semakin merajalela. Belum lagi masalah banjir di kota Medan yang sampai saat ini juga belum terselesaikan.</p><p><br /></p><p>Seharusnya pemerintah lebih mengutamakan kesejahteraan dan keamanan masyarakatnya ketimbang mendahulukan program yang tidak semua masyarakat dapat menikmati fasilitasnya, tetapi lagi-lagi inilah wajah buruk dari kebijakan sistem kapitalisme, mereka para penguasa lebih mengutamakan polesan wajah Kota Medan agar lebih cantik, ketimbang memperhatikan isi yang sesungguhnya.</p><p><br /></p><p>Karena kapitalis memandang dengan canggihnya alat transportasi sesungguhnya suatu kota akan terlihat hebat dan maju dimata dunia tanpa mempertimbangkan baik atau buruk akibat dari program tersebut bagi masyarakat. Berbeda dengan kepemimpinan Islam. Dalam sistem Islam kebijakan yang dibuat harus untuk kemaslahatan rakyat. Bukan untuk anggar hebat, seperti meminta pengakuan di depan dunia bahwa negara tersebut memiliki kehebatan dalam memproduksi alat transportasi.</p><p><br /></p><p>Islam dalam hal ini (Khalifah) tidak akan gegabah dalam mengeluarkan kebijakan. Kebijakan yang dibuat akan diprioritaskan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk rakyat. Seperti halnya dalam kasus bus listrik. Khalifah tentu lebih mempertimbangkan bagaimana mengoptimalkan alat transportasi yang sudah ada agar bisa berjalan dengan baik, dan membantu agar angkutan tersebut berjalan sesuai dengan rute pengangkutan.</p><p><br /></p><p>Sehingga tidak terjadi perebutan dalam mencari sewa penumpang. Tidak seperti dalam sistem sekarang antara supir angkutan sering terjadi keributan dalam memperebutkan sewa penumpang, ditambah lagi dengan adanya kebijakan mengeluarkan angkutan baru yang berbentuk bus yang ini bisa menyerap penumpang bisa lebih banyak.</p><p><br /></p><p>Hal ini jelas bisa menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat, seakan ada yang dianaktirikan. Hal ini tidak akan terjadi dalam kepemimpinan sistem Islam, Islam dalam melakukan kebijakan akan selalu menyejahterakan rakyatnya. Hal inilah yang menjadi kehebatan kepemimpinan Islam bisa mencapai dua pertiga dunia, karena kepemimpinan Islam (Khalifah) dalam melaksanakan aturan hidup menjalankan syariat Islam secara menyeluruh.</p><p><br /></p><p>Hal ini sesuai dengan perintah Sang pemilik aturan hidup yaitu Allah Swt. Di dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:</p><p>يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ</p><p>“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208).</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-39736249991881937642024-01-29T05:51:00.000-08:002024-01-29T05:55:04.399-08:00DAKWAH PRIORITAS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4gyIpCPj0qxhmDMPf5jIS8JABf2xcqvKvkvXpaH38rkLZ_2fc4dOzyV6kOgshk2HMv0EeWwQwXWhyphenhyphenHsxv0zXn9NEJx1YeA1uTrNEkSreHAda8Hy97Mr108pp9cpQwJUM4aYAGbcHEAmHbiCrhG7jJ8XfAoTTte4DUfsQsF-XZ5osJrwex2Ly67vqAv20/s1280/IMG-20240129-WA0248.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4gyIpCPj0qxhmDMPf5jIS8JABf2xcqvKvkvXpaH38rkLZ_2fc4dOzyV6kOgshk2HMv0EeWwQwXWhyphenhyphenHsxv0zXn9NEJx1YeA1uTrNEkSreHAda8Hy97Mr108pp9cpQwJUM4aYAGbcHEAmHbiCrhG7jJ8XfAoTTte4DUfsQsF-XZ5osJrwex2Ly67vqAv20/s320/IMG-20240129-WA0248.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Abu Khalishah </p><p>Dakwahsumut.com,- Menjadikan dakwah sebagai skala prioritas dalam hidup ini memang berat dan sulit. Banyak tantangan dan ujian yang akan dihadapi. </p><p>Bagi seorang Ayah sebagai kepala rumah tangga yang punya tanggung jawab memenuhi kebutuhan keluargnya mulai dari memberi nafkah baik makanan, pakaian, tempat tinggal dan kebutuhan sehari-hari lainnya tentu akan membutuhkan waktu, pikiran dan tenaga yang banyak untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai kepala rumah tangga. </p><p>Jika seorang Ayah memiliki anak yang banyak tentunya akan lebih berat lagi tanggung jawabnya begitu juga istrinya sebagai pengurus rumah tangga yang memiliki banyak anak tentu juga punya tanggung jawab yang lebih berat bila dibandingkan dengan mereka yang belum punya anak apalagi yang masih jomblo. </p><p>Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya seorang Ayah dalam memenuhi kebutuhan keluarganya di zaman kapitalis saat ini yang serba mahal dengan pendapatan masyarakat yang rendah hingga mucul istilah pergi pagi pulang petang penghasilan pas-pasan. Terkadang harus menguras tenaga, pikiran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hinga pinjam sana pinjam sini hingga utangpun sudah sampai keliling pinggang istilah sekarang ini.</p><p>Begitu juga dengan seorang ibu yang mengurusi rumah tangga yang senantiasa menunggu suaminya apakah ada hasil yang dibawa pulang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sambil membereskan pekerjaan rumahnya mulai dari memasak, mencuci, mengasuh anak dan setumpuk pekerjaan rumah lainnya. </p><p>Sepertinya cerita tentang kesibukan tanggung jawab sebagai suami dan istri dalam mengurusi keluarganya saja tak kunjung selesai karena banyaknya kewajiban yang harus dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhannya dan belum lagi dengan kewajiban lainnya seperti berbuat baik kepada orang tua, membiayai pendidikan anaknya baik yang didalam kota maupujn diluar kota seperti anaknya yang di pesantren dan lain sebagainya. </p><p>Begitu juga dengan para Jomblo, anak-anak muda saat ini dengan berbagai godaan dunia baik pergaulan hidup bebas, pacaran, maraknya narkoba, begal, tauran dan dengan berbagai problematika rejama lainnya terutama ujian bagi para Gen Z. </p><p>Istiqomah disaat mudah juga berat sampai-sampai Allah menjanjikan akan memberikan naungan di hari kiamat bagi pemuda yang rajian beribadah. </p><p>Namun demikian apakah semua alasan itu bisa kita jadikan alasan untuk meninggalkan dakwah atau menjadikan kita akan berdakwah hanya diwaktu luang saja? </p><p>Sehingga seakan-akan kitalah yang paling sibuk diantara orang lain tidak ada waktu untuk berdakwah , tidak bisa datang agenda dakwah bahkan sepertinya mau mundur saja dari dakwah, na'uzubillah. </p><p>Hidup untuk Dakwah </p><p>Ketahuilah sungguh Allah menciptakan manusia tujuannya adalah untuk beribadah atau mengabdi kepadaNya.</p><p>Ibadah yang paling dicihtai Allah adalah dakwah maka jelaslah sudah bahwa Ibadah yang paling utama itu adalah berdakwah yakni mengajak orang ke jalan Islam sehingga mereka menjadi orang yang taat dalan menjalankan SyariatNya secara kaffah. </p><p>Rasulullah saw. bersabda:</p><p>… وَأَحَبُّ عِبَادَةِ عَبْدِي إِلَيَّ النَّصِيحَةُ…</p><p>Ibadah hambaku yang paling kucintai adalah Nasihat. (HR. At-Thabrani, al-Mu’jam al-Kabir: VII/251; Ibn Hajar, Fathul Bariy: XVIII/324) </p><p>Rasulullah saw. bersabda:</p><p>.. فَوَاللَّهِ ِلأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ</p><p>..Demi Allah, bila ada satu orang saja yang mendapat hidayah melalui perantaraan dirimu, maka itu lebih baik bagimu dari pada unta-unta merah (benda/kendaraan yang paling dibanggakan orang Arab). (HR. Al-Bukhari: 2787; 3425; 3888. & Muslim: 4423) </p><p>… ياَ عَلِي، ِلأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلىَ يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ..</p><p>Wahai ‘Ali, bila ada satu orang saja yang mendapat hidayah melalui perantaraan tanganmu, maka itu lebih baik bagimu dari pada terbitnya matahari. (HR. Al-Hakim: XV/199) </p><p>لأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلا خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ وَغَرَبَتْ</p><p>Demi Allah, bila ada satu orang saja yang mendapat hidayah Azza wa Jalla melalui perantaraan tanganmu, maka itu lebih baik bagimu dari pada terbit dan tenggelamnya matahari. (HR. At-Thabrani, al-Mu’jam al-Kabir: I/403) </p><p><br /></p><p>Maka oleh karena itulah tidak ada alasan untuk melalaikan apalagi meninggalkan dakwah hanya karena urusan dunia baik pekerjaan, keluarga dan bisnis untuk mendapatkam harta yang tidak akan dibawa mati kecuali jika diinfakkan dijalan Allah. </p><p>Mari kita raih pahala dakwah dengan sungguh-sungguh senantiasa menjalankan amanah dakwah yang diberikan. Teruslah menjadi orang-orang yang senantiasa memperbaiki diri dengan meningkatkan amal ibadah dengan ketaatan pada Allah dan RasulNya hingga kita meraih gelar taqwa karena inilah perbekalan kita sesungguhnya. </p><p>Dunia ini hanya sementara dan akhiratlah yang selamanya dan semua yang ada di dunia ini akan berakhir. Orang kaya mati, orang miskin mati, raja-raja mati, rakyat biasa juga akan mati dan semua pasti akan mati maka mari persiapkan kematian denga amal terbaik kita tentunya dengan dakwah dan amalan lainnya. </p><p>Di dalam Al-Quran Allah SWT. memerintahkan agar kita memperhatikan (nasib) di hari esok (akhirat), sebagaimana firman-Nya: </p><p>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ </p><p>"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr: 18) </p><p><br /></p><p>Allah SWT. juga memerintahkan agar kita mempersiapkan perbekalan sekaligus menunjukkan perbekalan yang paling baik dengan firman-Nya: </p><p>وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى </p><p><br /></p><p>"...Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa..." ( QS. Al-Baqarah: 197) </p><p>Semoga kita istiqomah dijalan Allah walau berat tapi IsnyaAllah dapat Surga seperti kata sebagian orang "Istiqomah itu berat tapi dapat Surga kalau mau ringan ya Istirahat saja cuma dapat kipas angin". </p><p><br /></p><p>Wallahu 'alam.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-71295185317200772472024-01-28T17:07:00.000-08:002024-01-28T17:08:06.244-08:00Islam Menjawab Dilema Greenflation<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXuHvcb22mvU9XiDKNmrpil0vYlx2sxjDCm5lVLcR2kWwB6qddMB5XnlfFIAOD2PL-mQD16W42WtCUKdhAXqylkw0Ww5DUNkmSywC40wU5jpUrtqGA4FKtMIFwJKERoLO8gFL_kBrY_Y1vWPI9hyphenhyphenI6knB8yT8kvZ41OO_aPzEIZG4PhNwcEM8B1Tp5VwU/s1280/IMG-20240126-WA0228.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXuHvcb22mvU9XiDKNmrpil0vYlx2sxjDCm5lVLcR2kWwB6qddMB5XnlfFIAOD2PL-mQD16W42WtCUKdhAXqylkw0Ww5DUNkmSywC40wU5jpUrtqGA4FKtMIFwJKERoLO8gFL_kBrY_Y1vWPI9hyphenhyphenI6knB8yT8kvZ41OO_aPzEIZG4PhNwcEM8B1Tp5VwU/s320/IMG-20240126-WA0228.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Ariansyah Pratama S.M.</p><p>(Aktivis GEMA Pembebasan Kota Medan) </p><p>Debat Capres-Cawapres peserta pilpres 2024 telah memasuki babak yang keempat. Debat yang diselenggarakan pada Ahad (21/1/2024) diikuti oleh ketiga kandidat cawapres mengusung tema "Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa".</p><p>Dalam sesi tanya jawab, cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menanyakan tentang Greenflation kepada cawapres nomor urut 03 Mahfud MD. "Bagaimana cara mengatasi Greenflation? Terimakasih", tanya Gibran singkat kepada Mahfud. </p><p>Pertanyaan ini sempat membingungkan lantaran memakai istilah yang cukup asing. Moderator debat mengingatkan agar terminologi asing ataupun singkatan harus dijelaskan terlebih dahulu. </p><p>Gibran menjelaskan Greenflation sebagai Inflasi Hijau, "se-simple itu", tukasnya sebelum mempersilakan Mahfud untuk menjawab. </p><p>Namun apa Greenflation itu sebenarnya? </p><p>Greenflation diambil dari dua kata, Green (hijau) + (in)flation (kenaikan harga). Sederhananya Greenflation adalah kenaikan harga barang dan komoditas secara umum dan terus menerus akibat peralihan menuju penggunaan energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT) </p><p>Selama ini sumber energi kita (listrik, BBM, gas, dll) diperoleh dari eksploitasi sumber daya alam yang tak terbarukan (fosil) seperti batubara dan migas yang juga sering di cap sebagai sumber energi 'kotor' sebab disinyalir dalam proses mendapatkan dan menggunakannya mengakibatkan kerusakan dan pencemaran lingkungan</p><p>Menyadari itu, banyak pihak baik itu negara maupun swasta berusaha untuk mengurangi dampak penggunaan sumber energi kotor tersebut dengan beralih kepada EBT seperti angin, air, surya, panas bumi, dll, yang dinilai lebih ramah lingkungan</p><p>Namun mengupayakan peralihan itu bukan perkara mudah dan murah. Jika dibandingkan dengan sumber energi fosil yang didapatkan dari proses ekstraksi kandungan bumi yang tak memerlukan banyak bantuan teknologi mutakhir, untuk memanfaatkan EBT masih memerlukan serangkaian penelitian dan pengembangan serta penerapan teknologi yang memerlukan biaya besar. </p><p>Sebagai perbandingan, menurut Laporan Statistik PLN, sampai akhir tahun 2022 rata-rata biaya pembangkitan listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia sebesar Rp1.034,52 per kilowatt-hour (kWh). Sementara, rata-rata biaya pembangkitan listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya menggunakan bahan bakar batu bara, hanya Rp737,52 per kWh.</p><p>Rata-rata biaya pembangkitan listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) lebih murah lagi, yakni hanya Rp143,97 per kWh. Padahal, PLTGU menggunakan sumber energi fosil, seperti solar industri atau gas bumi hasil kompresi. </p><p>Sementara pembangkit listrik EBT jenis lain, seperti tenaga air (PLTA) dan tenaga panas bumi (PLTP), kapasitas terpasangnya masih lebih kecil dibanding PLTU, PLTGU, dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang menggunakan energi fosil. </p><p>Selain biaya memperoleh EBT yang lebih mahal, demi mengurangi penggunaan energi fosil, korporasi juga dikenai biaya tambahan (pajak karbon) ketika mendayagunakan energi fosil tersebut sehingga hal ini mnyebabkan kenaikan harga bahan bakar. Kenaikan harga bahan bakar kemudian memicu terjadinya kenaikan harga berbagai komoditas secara umum</p><p>Disamping itu, peningkatan permintaan bahan baku utama untuk memperoleh EBT akibat pembatasan penggunaan energi fosil juga dapat memicu kenaikan harga komoditas strategis tertentu. </p><p>Selain masalah baru yang ditimbulkan oleh EBT, transisi kepada bioenergi seperti biofuel (Bahan Bakar Nabati) dan biomassa juga turut menghasilkan emisi yang lebih tinggi dari energi fosil jika dilihat dari rantai produksi secara keseluruhan. </p><p>Manajer Portofolio Bioenergi Trend Asia Amalya Okta mengemukakan, salah satu program pengembangan bioenergi, yakni co-firing atau pembakaran bersama biomassa pelet kayu dan batubara, dapat menimbulkan deforestasi besar-besaran. Sebab, sebanyak 8 juta ton dari total kebutuhan 10,2 juta ton biomassa untuk co-firing tersebut berasal dari hutan tanaman energi (HTE).</p><p>Potensi deforestasi dari pengembangan bioenergi ini juga telah ditunjukkan melalui hasil kajian Trend Asia tentang co-firing biomassa khusus dari kayu terhadap 52 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) eksisting dari 2021-Mei 2022. Trend Asia menemukan bahwa risiko terjadi deforestasi dan permintaan batubara akan tetap meningkat meski telah ada program co-firing.</p><p>Di sisi lain, peningkatan kebutuhan lahan perkebunan sawit untuk pengembangan bioenergi ini berpotensi menimbulkan konflik. Sebab, program B50 yang merupakan pencampuran solar dengan 50 persen bahan bakar nabati yang dicanangkan untuk 2025 akan membutuhkan tambahan lahan seluas 9,29 juta hektar.</p><p>Alih-alih mengatasi masalah lingkungan, meningkatnya deforestasi di berbagai wilayah untuk pengembangan bioenergi akan berimplikasi pada kenaikan emisi karbon. Implikasi lain dari deforestasi ini, yaitu hilangnya biodiversitas, sumber air, dan pangan, serta bertambahnya eskalasi bencana.</p><p>Sejak program B30 diluncurkan pada 2018 hingga 2021, permintaan Crude Palm Oil (CPO) untuk sektor energi meningkat sebesar 14% per tahun. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) menunjukkan konsumsi CPO untuk biofuel naik dari 5,83 juta ton pada 2019 menjadi 7,23 juta ton pada 2020. </p><p>Di samping itu, pangsa CPO untuk industri makanan malah turun dari 9,86 juta ton pada 2019 menjadi 8,42 juta ton pada 2020. Hal ini tentu berdampak pada stabilitas harga pangan. Kompetisi antara lahan untuk energi dan pangan, akhirnya menyebabkan kenaikan harga pangan yang membuat pemenuhan pangan yang baik semakin tidak terjangkau.</p><p>Hal ini yang kemudian memicu terjadinya inflasi yang disebabkan oleh peralihan kepada penggunaan energi hijau (EBT) sehingga disebut greenflation</p><p>Greenflation ini telah menjadi dilema yang cukup serius antara mengutamakan efisiensi ekonomi atau tanggung jawab terhadap alam dan lingkungan</p><p>Namun benarkah satu-satunya solusi menyelamatkan lingkungan dan alam hanya dengan beralih kepada penggunaan EBT dan bionergi yang tak efisien dan menimbulkan masalah baru tersebut? </p><p>Kerusakan lingkungan dan alam banyak diakibatkan oleh kegiatan eksploitasi yang dilakukan manusia demi memenuhi kebutuhan hidupnya. </p><p>Kegiatan eksploitasi sumber energi fosil telah menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan dari hulu hingga hilir. </p><p>Sistem Kapitalisme yang berjalan di negara ini telah memberikan kebebasan (liberalisasi) pada individu swasta untuk melakukan eksploitasi sumber daya energi demi memenuhi kepentingan bisnis semata. Hal ini menyebabkan eksploitasi terjadi semakin massif dan tak terkendali. </p><p>Liberalisasi sumber daya energi tampak pada penyerahan blok-blok migas potensial kpada swasta. Sebagai contoh, dari 137 wilayah tambang migas nasional yang dikelola SKK Migas, kontraktor asing (swasta) masih mendominasi. </p><p>Peralihan dari energi fosil ke EBT juga ternyata tidak memberi solusi nyata tetapi justru menambah permasalahan baru</p><p>Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menyebut proyek bioenergi dalam bentuk biodiesel telah merusak Pertamina sebagai perusahaan migas. Menurut Daeng, proyek ini akan membuat Pertamina sangat tergantung pada segelintir konglomerat sawit, sebab Pertamina tidak punya kebun sawit sebagai pemasok CPO</p><p>Megaproyek ini telah menyandera APBN untuk mensubsidi para konglomerat sawit dalam jumlah yang sangat besar. Program ini juga telah menyedot keuangan negara dari iuran sawit kembali kepada perusahaan para konglomerat.</p><p>Megaproyek ini juga telah menyandera Pertamina karena harus membeli minyak sawit dengan sangat mahal. Daeng menilai, harga minyak sawit sekarang mencapai 5200 ringgit per ton. Dan sebanyak 10 juta ton minyak sawit untuk mencampur solar harus dibeli Pertamina dengan sangat mahal. Bisa mencapai 170 triliun rupiah lebih.</p><p>Solarisasi sawit Pertamina tersebut, menurut Daeng, terkesan mengikuti agenda para bandar sawit besar. Hal itu tampak sebagaimana diketahui, sawit dipandang sebagai faktor penyebab kehancuran hutan tropis di Indonesia dan Malaysia yang sekaligus sebagai produsen sawit terbesar dunia.</p><p>Bahkan Eropa melalui duta besarnya baru-baru ini mengatakan, solarisasi sawit semacam yang dilakukan Indonesia bukan merupakan agenda transisi energi.</p><p>Kesimpulan</p><p>Peralihan dari yang tadinya menggunakan energi fosil yang tidak ramah lingkungan ke EBT yang lebih ramah lingkungan merupakan hal yang sangat dibutuhkan saat ini, mengingat kerusakan alam dan lingkungan sudah terjadi sedemikian massif. Misalnya saja beralih kepada sumber energi nuklir. </p><p>Dalam proses pembangkitan energinya, energi nuklir tidak menghasilkan gas rumah kaca maupun polusi udara ke lingkungan seperti pembangkit berbahan bakar fosil. Akan tetapi, kerap diasosiasikan dengan persenjataan dan bahaya radiasi, pemanfaatan energi nuklir masih penuh dengan kontroversi. Untuk itu sepertinya pemanfaatan nuklir belum menjadi alternatif yang bisa direalisasikan dalam waktu dekat. </p><p>Demi mengurangi dampak kerusakan lingkungan, sepatutnya kegiatan eksploitasi sumber daya energi tidak boleh diserahkan sepenuhnya kepada swasta. Melainkan harus dikelola oleh negara dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan rakyat. </p><p>Prinsip pengelolaan sumber daya energi untuk melayani kepentingan rakyat hanya dapat dilaksanakan bila sistem ekonomi Kapitalisme yang berjalan di negeri ini diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menyerahkan hak kepemilikan sumber daya energi kepada seluruh rakyat, sebagaimana termaktub dalam hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah yang berbunyi : "Kaum Muslim (rakyat) berserikat dalam tiga hal : air, padang rumput dan api (energi) dan harganya adalah haram".</p><p>Dengan begitu, kegiatan eksploitasi secara besar-besaran dan serampangan yg mengakibatkan kerusakan lingkungan akan perlahan berkurang, sebab paradigma pemanfaatan sumber daya energi adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat, bukan untuk mengejar keuntungan bisnis. </p><p>Sehingga tidak perlu repot-repot melakukan peralihan kepada EBT dalam waktu dekat bila ternyata belum efisien dan dapat menyebabkan kerugian (inflasi) ekonomis. </p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-23555168915666781402024-01-22T15:28:00.000-08:002024-01-22T15:28:49.434-08:00 KEKUASAAN TANPA ISLAM TIDAK MEWUJUDKAN RAHMATAN LIL 'ALAMIN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghh8Jc-F_tM_do20_6H_qEn6cD7xcwGwLG7DX93dyBnMd-FGxy_B3Nlsh5C1TcTfcTu_16WUSfxw2haRHvKXVpqr8Ef8SEZepvaG4pWpKG8t_qJpr8CGOlnbHG1rDzSjlA-TlwBJCaOAyUSqlvi49FdXK37rMH-Mb8wTw-B8pHbT9t-9g8n2sdzMNz4mM/s1280/IMG-20240122-WA0073.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghh8Jc-F_tM_do20_6H_qEn6cD7xcwGwLG7DX93dyBnMd-FGxy_B3Nlsh5C1TcTfcTu_16WUSfxw2haRHvKXVpqr8Ef8SEZepvaG4pWpKG8t_qJpr8CGOlnbHG1rDzSjlA-TlwBJCaOAyUSqlvi49FdXK37rMH-Mb8wTw-B8pHbT9t-9g8n2sdzMNz4mM/s320/IMG-20240122-WA0073.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Pemilihan pemimpin setiap 5 tahun sekali yang terjadi di Indonesia membuat masyarakat terfokus kepada perhelatan tersebut. Mayoritas penduduk muslim di Negeri ini juga ikut hiruk pikuk tersebut demi meraih kekuasaan yang semu.</p><p>Menanggapi kondisi tersebut Ulama Kota Medan Buya H. Azwir Ibnu Aziz menyatakan sebuah kekuasaan tanpa diterapkan islam maka tidak terwujud rahmatan Lil 'alamin (rahmat untuk seluruh alam).</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP2si5PjsslOFdf1VwwFC0-z-BRyC5htW4PYy9bJOgu25bud1qWz1Oaf-tA23dGCm547bZdrJh3G5mx_N3YAs5RankrkKjhJ6qdKCSHLbXBFFySTGOXU-Rnn_NJ7KMfTLrckjwDzFDnPXKbRXxtNZGhTl-gblk43UAbm2p1hTMXvdFmoCTXcbUzvI3NmY/s1599/IMG-20240122-WA0077.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1066" data-original-width="1599" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP2si5PjsslOFdf1VwwFC0-z-BRyC5htW4PYy9bJOgu25bud1qWz1Oaf-tA23dGCm547bZdrJh3G5mx_N3YAs5RankrkKjhJ6qdKCSHLbXBFFySTGOXU-Rnn_NJ7KMfTLrckjwDzFDnPXKbRXxtNZGhTl-gblk43UAbm2p1hTMXvdFmoCTXcbUzvI3NmY/s320/IMG-20240122-WA0077.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>"Allah menyampaikan islam itu agama yang sempurna, kekuasaan tanpa islam gak bisa menjadikan rahmatan Lil 'alamin," ujarnya kepada Dakwahsumut.com dalam dialog tokoh bertema 'Jika bukan untuk islam buat apa berburu kekuasaan', Ahad (21/01/2024), Medan.</p><p>Acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Muslim Johor (KMJ) ini, Buya Azwir menambahkan bahwa agama itu sebagai asasnya sedangkan kekuasaan itu sebagai penjaga agama. "Agama sebagai asas, kekuasaan itu sebagai penjaga agama," jelasnya kepada puluhan tokoh masyarakat yang hadir.</p><p><br /></p><p>Bahkan, Buya Azwir menuturkan juga bahwasannya manusia tidak dapat untuk mengatur (mengurusi urusan) manusia sendiri. </p><p>"Manusia tidak bisa mengurusi manusia. Yang berhak mengurusi manusia ya yang menciptakan manusia itu yaitu Allah swt," tambahnya.</p><p><br /></p><p>Ulama berusia 73 tahun ini pun menambahkan bahwa islam dan kekuasaan ibarat seperti dua sisi mata uang. "Kekuasaan tanpa didasari agama (islam) akan jadi keprihatinan seperti korupsi, kriminalitas tinggi sama halnya keluarga tanpa didasari agama maka akan hancur," tandasnya.</p><p>Tidak Mengikuti Al Quran dan Sunnah</p><p>Melihat kondisi dunia saat ini sudah tidak lagi mengikuti aturan Al Quran dan juga Sunnah Rasulullah ﷺ. "Hari ini ummat mengikuti sistem demokrasi. Dalam demokrasi yang membuat hukum manusia padahal yang berhak membuat hukum hanya Allah swt," jelasnya. </p><p><br /></p><p>Begitu juga, Buya Azwir mengutip ayat Al Quran bahwasannya Allah sudah memperingatkan Rasulullah ﷺ jika ingin menjalankan kehidupan islam secara sempurna maka mintalah dengan Allah. "Maka ada perintah Hijrah ke Kota Madinah. Setelah di Madinah Rasul mendapat mandat menjadi pemimpin umat islam. Kalau kalian mau selamat maka ikuti Sunnah-Ku dan khulafa arrasyidin (Penguasa kaum muslimin)," tambahnya.</p><p>Menjadi Musyrik (Kafir)</p><p>Mengingat tanggal 14 Februari nanti, menurut Buya Azwir menyatakan seluruh rakyat Indonesia akan menjadi musyrik. "Menjadi musyrik karena dipaksa untuk memilih anggota DPR untuk membuat hukum sendiri. Inilah praktik syirik karena menduakan Allah," tuturnya.</p><p>Menurutnya, Rasulullah pernah mengatakan nanti akan ada pemimpin yang bodoh (yang tidak mau menjalankan sistem Al quran dan Sunnah). "Maka siapa yang mengikutinya (pemimpin bodoh) maka dia bukan termasuk golonganku," tegasnya.</p><p><br /></p><p>"Bahkan siapa saja yang terbetik di dalam hatinya meyakini ada sistem atau hukum yang lebih baik dari Al quran dan Sunnah maka batal syahadatnya," pungkasnya.</p><p><br /></p><p>Pada acara tersebut hadir peserta dialog yang sangat antusias dari berbagai wilayah dari kalangan tokoh masyarakat, praktisi, akademisi, pengurus kemakmuran masjid. Acara ditutup dengan doa dan makan siang bersama. []Amar.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-56487089622966573112024-01-12T21:01:00.000-08:002024-01-12T21:02:26.442-08:00Permasalahan Lingkungan Hidup, Penyebab Penderitaan Rakyat<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFiSXWsohPMS-4fBqqmeioC5lQEOxvmSvgzNLX7pcz9cbLcRZMV_Tv4GhJJVJDBmUo3anRvPPOBmPNYeco7U2wQygvYKhDr2bBgqv79W2o0TMvpO25NG2PUYWJX2QO9q1q3zaIS4iJsji2t9opw8aXMKC1zEp3Uvn4sDAJAr9ZlvH78wFMlkni0_7mneA/s1200/Pasar-Pringgan-medan-today.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="712" data-original-width="1200" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFiSXWsohPMS-4fBqqmeioC5lQEOxvmSvgzNLX7pcz9cbLcRZMV_Tv4GhJJVJDBmUo3anRvPPOBmPNYeco7U2wQygvYKhDr2bBgqv79W2o0TMvpO25NG2PUYWJX2QO9q1q3zaIS4iJsji2t9opw8aXMKC1zEp3Uvn4sDAJAr9ZlvH78wFMlkni0_7mneA/s320/Pasar-Pringgan-medan-today.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Oleh: Halizah Hafaz Hts S.Pd (Aktivis Dakwah dan Praktisi Pendidikan)</p><p>Isu lingkungan hidup selalu menjadi permasalahan yang serius di sepanjang tahun 2023. Pemerintah belum memberikan perhatian yang serius pada isu ini. Sehingga bencana alam, pencemaran, kerusakan alam, dan investasi yang tidak ramah lingkungan masih terus terjadi. Isu ini pun di ungkap dalam diskusi Catatan Akhir Tahun 2023 Darurat Krisis Ekologi yang di gelar Green Justice Indonesia (GJI), Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara (Walhi Sumut), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) yang diselenggarakan di Taman Budaya Kota Medan, Rabu (27/12/2023). Hal-hal yang di bahas dalam diskusi tersebut adalah kasus konflik agraria, pencemaran lingkungan, bencana ekologis, kebakaran hutan dan peluang korupsi sumber daya alam oleh para oligarki yang sangat besar dengan adanya UU Cipta Kerja. (Analisadaily.com, 28 Desember 2023)</p><p>Seiring dengan adanya isu lingkungan hidup ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution akan memberlakukan Penerapan Perda No. 6 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sampah mulai 1 Januari 2024. Dalam pasal 57 ayat 1 disebutkan tentang Larangan Buang Sampah di Sungai. Bagi warga yang melanggarnya, maka sanksi tegas berupa denda Rp 10 juta atau kurungan selama 3 bulan pun akan diberlakukan. Hal ini ia sampaikan dalam program Gotong Royong Bersih Sungai Deli. Bobby Nasution pun memerintahkan seluruh camat dan lurah untuk segera meningkatkan pengawasan, terutama pada titik-titik yang selama ini menjadi lokasi pembuangan sampah.</p><p>Upaya ini dilakukan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan agar mencegah terjadinya banjir di wilayah Medan. Namun sayang, upaya ini tidak bisa berjalan sendiri jika fungsi ekologi hutan telah hilang. Fungsi ini hilang diakibatkan karena deforestasi yang masif dilakukan. Akhirnya bencana alam gampang terjadi seperti banjir yang mengakibatkan penderitaan jutaan orang. Keberpihakan pemerintah pada kepentingan pemodal semakin memasifkan perizinan pembukaan hutan di Indonesia. Tidak hanya itu, pemerintah bahkan telah di atur oleh kepentingan segelintir pengusaha untuk melahirkan kebijakan yang memudahkan bisnis mereka. </p><p>Hubungan romantis antara penguasa dan segelintir pengusaha telah melahirkan politik oligarki. Politik oligarki ini telah membuat persoalan perampasan lahan tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara pragmatis, kecuali dengan perubahan mendasar yaitu dengan adanya negara. Inilah bukti buruknya sistem kehidupan kapitalis-sekuler yang menaungi masyarakat di negeri ini. Rakyat membutuhkan kepemimpinan yang bisa melindungi tanah sekaligus ruang hidup mereka dari bahaya yang datang dari kerusakan lingkungan. Dan Islam mempunyai konsep bernegara dengan kepemimpinan yang berfungsi sebagai pelindung. Sebab kekuasaan di dalam Islam adalah untuk menjalankan syariat sesuai Al-Qur’an dan Sunah. Sehingga seorang pemimpin diwajibkan menjadi pelindung (junnah) bagi rakyatnya menurut syariat Islam.</p><p>Rasulullah saw. bersabda dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim bahwa, “Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Ia akan dijadikan perisai yang orang-orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika ia memerintahkan bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan adil, maka dengannya ia akan mendapatkan pahala. Akan tetapi, jika ia memerintahkan yang lain, ia juga yang akan mendapatkan dosa/azab karenanya.”</p><p>Untuk menjadi pemimpin yang berkarakteristik pelindung (junnah) bagi umat Islam khususnya dan rakyat umumnya, meniscayakan seorang pemimpin harus kuat, berani, dan terdepan. Kekuatan tersebut tidak hanya pada pribadinya, tetapi juga pada institusi negaranya yaitu dengan landasan akidah Islam. Dalam melindungi rakyat dari potensi bencana, maka khalifah wajib mengikuti ketentuan syariat sebagaimana hadis Rasulullah saw., “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (HR Ibnu Majah).</p><p>Kebijakan mitigasi yang terkait dengan konservasi (penjagaan hutan) harus dilakukan untuk menghindari bahaya ekologi akibat kerusakan alam. Pada dasarnya hutan punya fungsi menyerap air, mengeluarkan oksigen dalam jumlah besar, dan menahan tanah. Oleh karena itu, negara harus mempunyai program konservasi alam, khususnya hutan. Agar seluruh manusia memiliki hak untuk memanfaatkan dan mengelola alam. Malangnya, keserakahan dan perlakuan buruk manusia malah merusak alam yang pada akhirnya membuat kesengsaraan bagi manusia berupa berbagai bencana.</p><p>Kemudian, pembangunan infrastruktur dalam Islam dilakukan semata untuk kepentingan rakyat. Pembangunan akan dilakukan dengan perencanaan matang dan itqan (profesional) karena kebijakan negara akan melahirkan konsekuensi serius terhadap tatanan masyarakat. Negara akan mengendalikan proyek pembangunan agar tidak diserahkan langsung kepada pihak swasta atau asing. Selanjutnya dalam menyelesaikan permasalahan sampah, Islam melibatkan individu, masyarakat sampai negara sebagai penanggung jawab utamanya. Edukasi untuk hidup hemat, bersih dan menjaga lingkungan juga disampaikan kepada individu dan masyarakat. </p><p>Negara akan menyediakan tempat pembuangan yang memadai, sarana pengangkutan yang cukup dan melakukan pengelolaan sampah terbaik bagi masyarakat dengan mendorong para ilmuwan untuk menciptakan teknologi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Dengan demikian, permasalahan lingkungan hidup akan mampu diselesaikan oleh Islam dengan menerapkan aturan di seluruh aspek kehidupan. Wallahu'alam bisshawab</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-10311172859244246722024-01-05T03:13:00.000-08:002024-01-05T03:14:01.589-08:00Ulasan Kritis Debat Capres-Cawapres Babak ke-Dua<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_LqVsGfP-0zLpTjvcX1XdvozzOPOQcnetwyFwvp95wy78oB15LB0EKZwQswEZRLf1MIjpa0St_iwaIIHqzQ1Oh1g522vF0p02wYRpsoHntVR5ZQe8Y_1PgDOBJ9kOwzzXPctE1jXeTBFpzOQ5nleROw9nSsur71rsZ3WtG5tXWSIKF-MBltv9yI99Y1s/s1280/IMG-20240104-WA0028.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_LqVsGfP-0zLpTjvcX1XdvozzOPOQcnetwyFwvp95wy78oB15LB0EKZwQswEZRLf1MIjpa0St_iwaIIHqzQ1Oh1g522vF0p02wYRpsoHntVR5ZQe8Y_1PgDOBJ9kOwzzXPctE1jXeTBFpzOQ5nleROw9nSsur71rsZ3WtG5tXWSIKF-MBltv9yI99Y1s/s320/IMG-20240104-WA0028.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Oleh : Ariansyah Pratama S.M.</p><p>Aktivis GEMA Pembebasan Kota Medan</p><p>Debat capres-cawapres peserta pemilu 2024 sudah memasuki babak ke-dua. Tiga calon wakil presiden (cawapres) yang berkontestasi dalam Pilpres 2024 beradu gagasan dalam debat yang digelar di Jakarta Convention Centre, Jumat (22/12) malam. Debat yang diselenggarakan oleh KPU ini mempertemukan tiga calon wakil presiden yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.</p><p>Tema debat kali ini adalah ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.</p><p>Janji-janji para cawapres terlihat membutuhkan biaya yang sangat besar untuk merealisasikannya, sementara tidak ada gagasan terbaru mengenai dari mana sumber biaya itu didapatkan, bila hanya mengandalkan dari pajak dan utang luar negeri, tentunya akan sangat memberatkan rakyat. </p><p>Para cawapres seharusnya bisa membahas secara lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan penerimaan baru. </p><p>Menurut Gibran Rakabuming Raka, cawapres nomor urut 02, pekerjaan rumah pemerintah saat ini adalah menambah penerimaan negara. Untuk itu, mereka akan membentuk badan penerimaan negara yang dikomandoi oleh presiden sehingga koordinasi antar-kementerian lebih luwes.</p><p>Gibran juga menyebut akan menaikkan rasio pajak sehingga penerimaan negara bisa digunakan untuk pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. "DJP dan Bea Cukai akan dilebur jadi satu dan akan mengurusi penerimaan negara saja tidak lagi pengeluaran. kita harus melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi. Untuk usaha yang omsetnya di bawah 500 jt pajaknya 0%". Pungkasnya</p><p>Baru-baru ini, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyoroti kebocoran pengeluaran dan pemasukan pajak di Indonesia.</p><p>Kasus subsidi BBM, subsidi listrik, dan lain-lain, menurutnya, semua ini luar biasa sekali dampaknya terhadap masyarakat, yaitu kemiskinan itu di era Jokowi ini hanya turun 1,35 persen atau 1,39 persen. Jadi ini menunjukkan kegagalan di dalam kebijakan fiskal, khususnya adalah menangani penerimaan pajak.</p><p>Seharusnya pajak tidak menjadi satu-satunya opsi yang dapat ditawarkan untuk menambah pendapatan negara. Tanpa pungutan pajak, negara pemilik sumber daya alam seperti Indonesia harusnya mampu untuk mengusahakan sumber penerimaan baru. Kuncinya adalah bagaimana memaksimalkan sumber daya yang ada untuk dikelola dan hasilnya dikembalikan kepada rakyat. </p><p>Skema pengelolaan sumber daya alam yang baik dan benar tidak mungkin dapat terlaksana tanpa menerapkan sistem ekonomi Islam beserta paradigma APBN syariah yang akan menjadikan sumber utama pendapatan negara berasal dari pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pungutan lain yang tentu saja tidak memberatkan. </p><p>Terkait dengan hilirisasi yang kompak diusung paslon nomor urut 02 dan 03. Gibran menjelaskan bahwa nantinya Indonesia harus mampu keluar dari middle income trap - keadaan ketika suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah tetapi tidak bisa keluar dari tingkatan menjadi negara maju -. Untuk itu maka upaya yang harus dilakukan adalah menaikkan nilai tambah dalam negeri melalui berbagai skema hilirisasi dan industrialisasi, tidak hanya tambang, tetapi juga pertanian, perikanan dan digital. </p><p>Namun, pelaksanaannya tidak selalu sebaik seperti yang diharapkan dalam teori apalagi janji. Bahan baku berasal dari Indonesia, tetapi hasil produksi berupa barang modal seperti besi dan baja sebagian besar diekspor ke Cina untuk diolah lebih lanjut. Sementara itu, industri turunan smelter di Indonesia tidak berkembang dengan baik.</p><p>Banyak tenaga kerja di perusahaan-perusahaan smelter justru berasal dari Cina, sementara tenaga kerja lokal sering kali mendapatkan upah yang lebih rendah. Hilirisasi juga seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar wilayah pertambangan. Selain itu, penerimaan negara tidak sebanding dengan dampak yang diharapkan, karena perusahaan smelter mendapatkan insentif besar dari pemerintah. Seperti tax holiday (cuti pajak) hingga 20 tahun, sehingga penerimaan negara menjadi terbatas.</p><p>Adapun terkait dengan redistribusi lahan yang diangkat oleh cawapres nomor urut 03, Mahfud MD, ia menjelaskan bahwa saat ini, 1% penduduk menguasai 75% lahan, sementara 99% penduduk berebut mengelola 25% sisanya. Maka dari itu tambahnya, "Upaya pemerataan harus terus dilakukan, caranya dengan penertiban kepemilikan lahan antara rakyat dengan negara. Lakukan redistribusi tanah, adakan pembagian tanah untuk rakyat, lalu adakan sejuta sertifikat untuk mereka yg memang sudah nenempati tanah itu, lahan lain yg masih terbengkalai akan kita urus nanti bagaimana", tegas Mahfud. </p><p>Sebenarnya penyebab utama konflik pertanahan atau agraria di Indonesia adalah sistem dan administrasi pertanahan yang amburadul</p><p>Belum lagi fakta bahwa keberpihakan pemerintah kepada pengusaha yang tampak pada pemberian hak guna usaha (HGU) yang sangat luas dan kadang-kadang mencakup hak masyarakat adat dan petani telah menambah daftar penyebab konflik agraria. </p><p>Akibatnya, ketimpangan kepemilikan tanah di Indonesia menjadi sangat menganga. Jutaan petani tidak memiliki tanah, sementara puluhan juta hektare dikuasai oleh segelintir pengusaha. Meskipun kenyataannya, banyak lahan-lahan tersebut dibiarkan terbengkalai selama bertahun-tahun, sehingga tidak produktif. Celakanya, data pemegang HGU tersebut tidak dibuka ke publik sehingga menjadi pemicu terjadinya konflik agraria antara korporasi dengan rakyat.</p><p>IKN menjadi pembahasan yang cukup panas dalam debat kali ini, cawapres nomor urut 02 dan 03 kompak mendukung keberlanjutan proyek IKN, Gibran bahkan dengan percaya diri menyebut IKN sebagai simbol pemerataan dan transformasi pembangunan di Indonesia. Menurutnya, pembangunan IKN yang berkelanjutan akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru, akses dan juga konektivitas sekaligus lapangan kerja. Selain itu, Gibran juga berpendapat bahwa IKN yang dibangun di luar pulau Jawa menyiratkan pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawasentris. </p><p>Direktur Indonesia Justice Monitor, Agung Wisnuwardana justru menilai pernyataan IKN sebagai simbol pemerataan telah batal secara argumentasi. “Alasan yang disampaikan bahwa ini demi pemerataan, ini semua sudah batal secara argumentasi,” tuturnya. </p><p>Hal yang terpenting dari konteks pembangunan IKN ini adalah pembiayaan. Gibran sendiri mengamini bahwa pembangunan IKN tidak sepenuhnya ditanggung APBN, “Banyak yang gagal paham. Tidak 100 persen pembangunan IKN menggunakan APBN. Yang digunakan hanya 20 persen, sisanya investasi dari swasta dan investasi dari luar negeri,” ujarnya. </p><p>Investasi luar negeri yang dimaksud disini tentu adalah utang, atau bisa juga negara melalui UU IKN mengobral HGU kepada swasta selama 95 tahun dan bisa diperpanjang lagi dengan jangka waktu yang sama. Lalu kedaulatan negara ini mau dibawa ke mana bila membiayai Ibu Kota Negara dengan utang luar negeri dan tanahnya diobral kepada swasta? </p><p>Dalam kesempatan itu pula, cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar - akrab disapa Cak Imin - menjelaskan "Yang ingin kita wujudkan adalah pertumbuhan yg berkualitas dan inklusif, memiliki dampak langsung dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan percepatan pemerataan pembangunan". Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,5 - 6% untuk memitigasi utang luar negeri. Menurutnya, target pertumbuhan 7% tidak realistis dan bila dipaksakan dapat membebani APBN. </p><p>Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini belum bisa diikuti oleh pemerataan. Dengan kata lain masih ada ketimpangan, yakni pertumbuhan ekonomi tidak merata dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat</p><p>Bambang menyebutkan setidaknya ada empat hal yang mendorong terjadinya ketimpangan. Keempat hal itu adalah timpangnya akses layanan dasar, kualitas pekerjaan, pendapatan dan aset, serta rendahnya jaring pengaman.</p><p>Dalam debat kali ini, Gibran sempat melontarkan pertanyaan yang cukup membingungkan kepada Cak Imin, yakni tentang State of the Global Islamic Economy (SGIE). SGIE adalah laporan tahunan yang mendokumentasikan kondisi ekonomi halal di seluruh dunia. Laporan ini disusun dan dipublikasikan oleh Dinar Standard, perusahaan riset strategi pertumbuhan dan manajemen eksekusi yang memiliki fokus pada inovasi pemerintah, ekonomi halal/etis global, dan dampak sosial.</p><p>Penulis secara pribadi cukup mengapresiasi perihal SGIE ini diangkat dalam debat cawapres, namun sayang pembahasan dalam SGIE masih berkutat terkait dengan makanan, pakaian dan industri halal semata, belum menyentuh permasalahan ekonomi Islam secara fundamental dan komprehensif. </p><p><br /></p><p>Tercium Bau Oligarki</p><p>Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menduga siapa pun pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bertarung pada pilpres 2024, ada oligarki di belakangnya.</p><p>Ia berargumen, oligarki memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap siapa yang akan menjadi presiden, karena itu akan menentukan nasib bisnisnya. Ia menambahkan, oligarki juga bertujuan agar bisnisnya berkembang besar dan menggurita dengan dukungan kekuasaan. Di sisi lain, ucapnya, politisi membutuhkan dana yang sangat besar untuk memenangkan kontestasi politik.</p><p><br /></p><p>Pragmatisme Politik</p><p>Sistem demokrasi-sekuler rentan melahirkan politik pragmatis, bukan idealis apalagi ideologis. Pragmatisme politik ini sulit dihindari karena semua keputusan politik di dalam sistem demokrasi merupakan hasil kompromi berbagai kepentingan elite politik. </p><p>Meski seseorang memiliki kapabilitas dan integritas yang baik, memiliki gagasan yang cemerlang, tetapi jika tidak ada dalam radar survei jangan berharap bisa dicalonkan oleh partai politik.</p><p>Sementara itu, alih-alih menawarkan syariah Islam, partai Islam malah terjebak dalam kubangan sekularisme yang semakin menjauhkan umat dari Islam.</p><p>Karena itu, sudah saatnya umat Islam sadar bahwa sistem politik sekuler selain bertentangan dengan Islam sejatinya telah banyak merugikan kaum Muslim.</p><p>Ini hanya contoh dari banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh sistem dan kebijakan ekonomi yang berlandaskan kapitalisme. Penerapan sistem tersebut tidak hanya menyebabkan kerusakan, tetapi yang paling esensial adalah diabaikannya hukum-hukum Allah SWT dan Rasul-Nya dalam pengelolaan negara, termasuk dalam aspek ekonomi.</p><p><br /></p><p>Kesimpulan </p><p>Oleh karena itu, agenda utama umat Islam dan rakyat Indonesia di tahun 2024 bukanlah memenangkan salah satu paslon yang bila terpilih belum tentu melayani kepentingan umat, melainkan harus mengganti sistem ekonomi kapitalisme dengan sistem Islam untuk menuju Indonesia yang baik dan diridhai Allah SWT. </p><p>Tetapi perlu diingat, untuk mencapai itu diperlukan perjuangan total dengan mendakwahkan Islam secara politik kepada segenap umat. Maknanya, menyampaikan bahwa agama Islam diturunkan tidak hanya mengatur urusan ibadah ritual saja, tetapi seluruh aspek kehidupan. </p><p><br /></p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-75163082819649257722024-01-01T15:07:00.000-08:002024-01-01T15:08:15.634-08:00Marak Aborsi, Buah Busuk Sekulerisme dan Liberalisme<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie-vICgsRRz7RMGUkwWfdoVEef9cEDS0wRRpRR7aio_nqWtSwUDkZ2tusnU5qK9M2hoENsVjcWO_Xy0iK1ctSxqS1tQohcqVkBgo9H4yYSn8Tgml_skNzSmnwcpxyzWtRqCWYq6qtLmOPwN4Er_EAuwbuE-NlU0L8vUlTSQRlK-C7Fl0_IgthJW25Sxro/s578/1bb04792f23532cd7ebd75bf802813e2.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="578" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEie-vICgsRRz7RMGUkwWfdoVEef9cEDS0wRRpRR7aio_nqWtSwUDkZ2tusnU5qK9M2hoENsVjcWO_Xy0iK1ctSxqS1tQohcqVkBgo9H4yYSn8Tgml_skNzSmnwcpxyzWtRqCWYq6qtLmOPwN4Er_EAuwbuE-NlU0L8vUlTSQRlK-C7Fl0_IgthJW25Sxro/s320/1bb04792f23532cd7ebd75bf802813e2.jpeg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Oleh Rismayana (Aktivis Muslimah)</p><p><br /></p><p>Kasus aborsi ilegal kembali mencuat ke permukaan dengan ditemukannya janin bayi yang dibuang ke septic tank di daerah Jakarta Utara, yang berlokasi di sebuah apartemen kelapa gading. Penemuan adanya janin bayi yang dibuang ke septic tank langsung diselidiki oleh pihak kepolisian kelapa Gading Jakarta Utara. Menurut Kapolsek Kelapa Gading Maulana Mukarom setelah diselidiki oleh pihaknya ternyata di lokasi Apartemen kelapa Gading ditemukan adanya klinik aborsi ilegal.</p><p><br /></p><p>Penemuan tersebut ketika penggerebekan ada ditemukan janin bayi lagi dan ditangkapnya lima orang pelaku. Dua di antaranya bertindak sebagai dokter gadungan yang berinisial D (49) dan QIS (42). Kelima pelaku langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dimintai keterangan (med.com.id, 20/12/2023).</p><p><br /></p><p>Maraknya kembali kasus aborsi di tengah-tengah masyarakat ini merupakan fenomena sosial yang sangat memprihatinkan. Kasus aborsi yang terus terulang kembali di tengah- tengah masyarakat, sebenarnya ini adalah buah yang ditanam dari sistem sekulerisme liberalisme. Sekulerisme liberalisme yang memisahkan agama dari kehidupan yang membebaskan setiap individu dalam berbuat tanpa adanya campur tangan negara dalam mengawasi.</p><p><br /></p><p>Karena tanpa adanya aturan yang tegas inilah yang memberi celah di tengah-tengah masyarakat terjadinya perilaku pergaulan bebas. Ditambah faktor tingkat sosial ekonominya kurang dari kata memadai(miskin) dan juga tidak memiliki penghasilan yang tetap dan cukup, baik itu sebagai buruh (karyawan pabrik) pedagang maupun pekerja serabutan (tidak tetap) ditambah lagi tingkat pendidikan yang juga rendah ini juga faktor yang menyulitkan mendapatkan pekerjaan yang memadai dan gaji yang besar.</p><p><br /></p><p>Karena faktor kemiskinan inilah banyak anak remaja mudah terkontaminasi pergaulan bebas, karena kurangnya pengawasan kedua orang tuanya. Karena ekonomi keluarga yang kurang berkecukupan, orang tua sibuk mencari nafkah. Sehingga pergaulan anak tidak ada yang mengawasi.</p><p><br /></p><p>Ditambah lagi minimnya ilmu agama dan tingkat pendidikan yang rendah akibat putus sekolah (ekonomi rendah) dan diperparah lagi dengan penyalahgunaan layanan internet yang banyak menyuguhkan tontonan yang tidak layak, karena minimnya ilmu agama para remaja yang terjerumus budaya pacaran akan mudah terjerumus dengan yang namanya seks bebas.</p><p><br /></p><p>Seks bebas inilah yang bisa mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Akibatkan kehamilan yang tidak diinginkan banyak pelaku melakukan tindakan aborsi. Inilah wajah buruk dari penerapan sistem kapitalis sekulerisme. Tidak adanya aturan yang menghilangkan aturan bagi pelaku aborsi. Setiap tindakan yang menghilangkan satu nyawa dihukumi khusus bagi pelaku aborsi, dan dosa pun hanya berlaku bagi pelaku aborsi saja. Karena negara Dalam sistem kapitalis sekuler pemimpin tidak bertanggung jawab dalam urusan kemaslahatan umat.</p><p><br /></p><p>Makin maraknya tindakan aborsi ini didukung dari pernyataan pegiat gender, di mana para pegiat gender ini menyiratkan bahwa aborsi itu boleh dilakukan apa bila ada tempat layanan aborsi yang aman. Ini seakan-akan aborsi itu boleh-boleh saja dilakukan apabila standar keselamatan terjamin. Inilah akar masalah dari maraknya aborsi yang terus berulang, karena tidak adanya aturan yang tegas, sehingga memberi celah terjadinya aborsi.</p><p><br /></p><p>Kebalikannya dengan sistem Islam, dalam aborsi sangat dilarang. Karena ketika aborsi seseorang itu berarti sudah berencana menghilangkan satu nyawa dan ini jelas-jelas bertentangan dengan syariat Islam. Islam sangat menghormati dan menjaga nyawa-nyawa sejak dalam kandungan. Bahkan, menjadikan penjagaan atas nyawa adalah salah satu magashid syariah yang ditetapkan Islam.</p><p><br /></p><p>Syariat ditetapkan sebagai dasar hukum oleh pemerintah (Khalifah) secara otomatis tindakan aborsi tidak akan pernah terjadi, apalagi tindakan aborsi itu akibat dari sistem pergaulan bebas ini jelas tidak akan dibenarkan. Islam akan menangkal dengan mekanisme peraturan yang mampu mencegah terjadinya aborsi (akibat kehamilan yang tidak diinginkan) dengan menerapkan peraturan pergaulan dalam Islam.</p><p><br /></p><p>Dengan diterapkannya sistem pergaulan dalam Islam hal ini mengonter pemikiran liberalisme yang meracuni umat Islam, sehingga umat Islam bisa terjaga dari perbuatan buruk dan keji. Seperti yang dipergiatkan Allah Swt. dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 32 yang berbunyi, “Jangalah kalian mendekati zina, karena zina itu tindakan keji dan jalan yang amat buruk.”</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-24063519358963018962023-12-27T05:59:00.000-08:002023-12-27T06:00:25.097-08:00Stop Bullying Tidak Bisa dilakukan dengan Sistem Saat ini!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD76qElpzkB-TjK9hANBB3r1XfrJ27Y_w9KeXaPl3jXnK9P_020ZAwQuzBnbgpL8JKv2WCAzwh76KhlkF_2EJTfcIB6vVgLzoDkLMJEbuNu6iYEvxNLzT6izQq57VeaxxlTcXPtbcQqwZ0NTV5y8iacwJI66wJZARlwCofTWsaPbU_qb4S9q5-fM5QetU/s300/stop-bullying-3-aspek-ini-harus-jadi-perhatian-penting-X0am36Dl3T.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="300" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD76qElpzkB-TjK9hANBB3r1XfrJ27Y_w9KeXaPl3jXnK9P_020ZAwQuzBnbgpL8JKv2WCAzwh76KhlkF_2EJTfcIB6vVgLzoDkLMJEbuNu6iYEvxNLzT6izQq57VeaxxlTcXPtbcQqwZ0NTV5y8iacwJI66wJZARlwCofTWsaPbU_qb4S9q5-fM5QetU/s1600/stop-bullying-3-aspek-ini-harus-jadi-perhatian-penting-X0am36Dl3T.jpg" width="300" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Oleh Sindi Laras Wari (Aktivis Muslimah) </p><p><br /></p><p>Bullying kian merebak terjadi di tengah-tengah masyarakat saat ini. Anehnya lagi kasus tersebut juga terjadi pada Madrasah Aliyah, hal ini menjadi bukti bahwa cara menyelesaikan permasalahan tidak cukup hanya dari sekolah walaupun berlabel Islam. Penyelesaian masalah hanya bisa dilakukan dengan Islam, sebab Islamlah yang mampu menyolusikan segala problem yang ada. </p><p><br /></p><p>Siswa MAN 1 Medan dengan inisial MH yang berusia 14 tahun, telah dianiaya teman dan seniornya hingga mengalami traumatik serta luka fisik. Akhirnya MH takut untuk keluar dari rumahnya yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan dan beliau juga enggan untuk pergi bersekolah (detik.com, 26/11/2023). </p><p><br /></p><p>Madrasah Aliyah Negeri merupakan tempat pendidikan yang setara dengan sekolah menengah atas, hanya saja pada Madrasah Aliyah terdapat porsi yang lebih besar terhadap pendidikan agama Islam. Berbeda dengan sekolah menengah atas negeri pada umumnya tidak membahas pendidikan agama sama besarnya seperti Madrasah Aliyah. Pengelolaan Madrasah Aliyah dilakukan oleh Kementerian Agama. </p><p><br /></p><p>Madrasah Aliyah lebih banyak membahas pendidikan agama Islam, seperti Fiqih, Akidah, Akhlak, Al-Qur’an, Hadist, Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam. Seharusnya dengan latar belakang pendidikan yang bagus dapat menghasilkan bibit manusia yang unggul dan enggan berbuat maksiat. Namun, apa bisa dikata karena faktanya di Madrasah Aliyah Negeri pun terdapat tindakan yang tidak baik yakni membuly. </p><p><br /></p><p>Demikianlah hidup dalam potret kapitalis sekularis, di mana terdapat pemisahan agama di dalam kehidupan manusia sehingga manusia memiliki kebebasan dalam mengekspresikan dirinya tanpa peduli apakah hal tersebut melanggar hukum Allah. Sebab hukum Allah yang sesuai dengan agama hanya boleh digunakan ketika dalam hal beribadah saja. </p><p><br /></p><p>Adanya problem yang terjadi di Madrasah Aliyah menjadi bukti bahwa permasalahan tidak mampu diatasi hanya dengan institusi pendidikan saja, sebab pendidikan pada hari ini seperti hanya mentransfer ilmu kepada peserta didik. Terkadang terdapat guru yang tidak peduli dan tidak tahu bahwa anak didiknya tidak memahami apa yang telah disampaikannya. Beliau hanya bertanggung jawab dalam hal menyampaikan materi saja, tidak sampai anak didik paham apa yang disampaikan oleh gurunya. </p><p><br /></p><p>Tidak hanya sampai di situ ternyata hal tersebut bisa terjadi karena kompleksnya permasalahan di negeri ini. Bagaimana guru bisa bersungguh-sungguh dalam mengajar anak didiknya, sedangkan untuk hari esok saja dia bingung mau makan dengan apa. Pasalnya masih banyak guru yang digaji tidak sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya.</p><p><br /></p><p>Terkadang anak didik yang pernah diajarnya sudah mampu menjadi orang yang sukses dan memiliki kendaraan bermotor, akan tetapi sang guru sampai usia tuanya juga mengajar menggunakan sepeda dan sepeda motor tuanya. Bagaimana pendidikan bisa bagus di negeri ini apabila yang mendidik masih pusing dengan urusan makannya. Alhasil permasalahan yang terjadi didunia pendidikan hingga kini terus terjadi karena hidup menggunakan sistem kapitalis sekularis. </p><p><br /></p><p>Sangat berbanding terbalik dengan sistem pendidikan Islam. Anak didik akan diberikan pemahaman akidah Islam, ketika akidahnya sudah kuat dia akan merasa takut dalam melakukan kemaksiatan. Ketika kemaksiatan tidak terjadi maka kehidupan dunia juga akan terasa aman damai dan tenteram. </p><p><br /></p><p>Dan sistem pendidikan di dalam Islam tidak hanya sekedar mentransfer ilmu, akan tetapi mereka juga diajak untuk berpikir. Karena dari pemikiran tersebut akan menghasilkan sebuah perilaku, maka dari itu untuk membentuk suatu perilaku yang benar dan kuat para anak didik diajak untuk berpikir yang pastinya tidak keluar dari akidah Islam. </p><p><br /></p><p>Seorang guru di dalam Islam juga sangat dihargai, karena dari beliau jugalah akan menghasilkan generasi pencetak peradaban. Pada masa kekhalifahan Umar, seorang guru yang mendidik anak-anak digaji sebesar 15 Dinar, 1 Dinar setara dengan 4,25 gram emas. Sungguh negara Islam sangat peduli dan memperhatikan guru dengan memberikan gaji yang layak. Hal ini menjadikan guru fokus dalam mendidik, sebab sang guru juga difasilitasi sarana dan prasarana yang memadai untuk mencetak generasi yang unggul dalam mewujudkan peradaban. </p><p><br /></p><p>Hanya dengan menerapkan Islam secara kafah dengan praktis yakni melalui sebuah negara Islam, maka semua problematika yang ada saat ini mampu terselesaikan dan kita hidup dengan sejahtera. Seperti yang telah terjadi bahwa Negara Islam mampu berdiri dan menyejahterakan rakyatnya selama 13 aba lamanya, karena Islam rahmat bagi seluruh alam. </p><p><br /></p><p>Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: </p><p>وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ</p><p>“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107).</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-78494685935022535262023-12-26T07:53:00.000-08:002023-12-26T07:53:40.952-08:00Anak di Medan Putus Sekolah, Jangan Biarkan Merajalela!<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxIfXTNdCOpvZcVSSfJRbD4hsRI__7Bxnt9U_0MmUIDtktySak9jr37odFimGUKtgFRX7lTyDwqSp6iXuOvnnA5Pl_jMKsW0svtHOuS35QEs4Z4Q2i3-PcqYwdC_DPnkul_Mi1rpzzpZ1yrtIr_MChN-cAm1K97K8LLDNTDdtbehqtXmf_j3iZSMyIHS4/s660/ilustrasi-anak-putus-sekolah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="331" data-original-width="660" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxIfXTNdCOpvZcVSSfJRbD4hsRI__7Bxnt9U_0MmUIDtktySak9jr37odFimGUKtgFRX7lTyDwqSp6iXuOvnnA5Pl_jMKsW0svtHOuS35QEs4Z4Q2i3-PcqYwdC_DPnkul_Mi1rpzzpZ1yrtIr_MChN-cAm1K97K8LLDNTDdtbehqtXmf_j3iZSMyIHS4/s320/ilustrasi-anak-putus-sekolah.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Oleh Muzaidah (Aktivis Dakwah Muslimah)</p><p><br /></p><p>Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan mencatat anak putus sekolah tingkat SD dan SMP di Medan telah mencapai seribuan orang. Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Disdik Medan 1.350 anak yang putus sekolah. Kepala Disdikbud Kota Medan Benny Sinomba Siregar mengatakan, akan memberikan pendidikan gratis untuk anak putus sekolah dan diberi bantuan senilai Rp1.500.000 per orang dalam satu tahun (medan.tribunnews.com, 06/12/2023).</p><p><br /></p><p>Sepanjang tahun di Kota Medan anak yang putus sekolah tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah secara merata, konon katanya ingin memberikan pendidikan gratis yang merupakan wacana dari tahun ke tahun yang tidak pernah terealisasikan secara adil dan merata, sementara anak yang putus sekolah masih banyak yang berkeinginan merasakan pendidikan layak.</p><p><br /></p><p>Pemerintah harus memperhatikan kondisi setiap wilayah yang berada di Kota Medan, tidak semua memiliki perekonomian yang baik sehingga ketika perencanaan yang dibuat tidak didapatkan secara merata, setiap anak tetap akan kesulitan mendapatkan pendidikan, dan diharapkan mampu menuntaskan setiap permasalahan masyarakat agar tidak berada pada permasalahan yang sama.</p><p><br /></p><p>Bantuan yang diberikan tidak bisa sebatas ‘pereda nyeri’ saja, jika bantuan sudah diberikan pada kenyataannya kedua orang tua masih sulit menanggung selama pendidikan berlangsung, tetap banyak anak yang putus sekolah, sebab faktor utamanya disebabkan sulitnya ekonomi atau mendapatkan pekerjaan.</p><p><br /></p><p>Ketika anak sudah putus sekolah maka banyak tindakan kejahatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, fakta lapangan, tidak sedikit anak yang putus sekolah melakukan kejahatan yang dapat merugikan masyarakat. Pemerintah tidak memberikan pekerjaan secara merata kepada orang tua, sehingga orang tua sulit membayar biaya sekolah.</p><p><br /></p><p>Kondisi ini sangat menyedihkan, di tengah meningkatnya anggaran pendidikan, anak yang putus sekolah juga meningkat, pemerintah tidak memprioritaskan untuk membangun pendidikan, mengapa ini terus terjadi? Mengapa sistem demokrasi kapitalis seakan gagal dalam menjamin hak masyarakat, termasuk pada anak.</p><p><br /></p><p>Untuk itu, Islam memberikan jawaban dan solusi tuntas dalam permasalahan anak putus sekolah, di dalam Islam bahwa setiap generasi berhak mendapatkan pendidikan yang layak untuk dijadikan teladan dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Atas dasar ini Allah memberikan seperangkat aturan yang membuat anak mendapatkan hak yang sama tanpa penyaluran yang salah, seperti memberikan pendidikan gratis yang tidak hanya didapatkan oleh anak yang tidak mampu, akan tetapi kepada siapa pun akan diberikan sebagai wujud keadilan yang ditanggung negara.</p><p><br /></p><p>Tentunya hal ini tidak terlepas dengan perannya orang tua dalam membangun taraf berpikir anak bukan hanya cemerlang perkara dunia, tetapi mampu tunduk pada aturan Tuhannya. Sehingga arah pendidikan yang dibangun di dalam Islam semata-mata mencapai rida dan pahala dari Allah. Pengasuhan sejak dini menunjukkan tumbuh kembang anak berjalan dengan baik, harapan untuk setiap anak mampu memahami aturan dari Allah yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan.</p><p><br /></p><p>Negara dalam hal ini berperan penting memfasilitasi generasi secara adil dengan pemenuhan hak yang sama dan dilayani dengan baik, sehingga sulit ditemukannya tindakan kejahatan yang berada di Kota Medan, karena sistem yang diterapkan berasal dari Islam yang tidak pernah anak putus sekolah sampai merajalela, dan setiap anak nantinya akan mampu mewujudkan kreativitas yang tinggi, bukan hanya membanggakan negara, tetapi untuk kedua orang tua.</p><p><br /></p><p>Inilah cerminan terterapnya sistem Islam yang sangat berbanding terbalik dengan kinerja pemerintah dalam era demokrasi kapitalis, setiap tahun banyak ditemukan anak yang putus sekolah, berbeda dengan Islam yang sangat adil dan terselesaikan dengan baik.</p><p><br /></p><p>Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:</p><p>يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ</p><p>“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 208).</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-26199622080177534852023-12-26T07:08:00.000-08:002023-12-26T07:08:30.358-08:00TEMU TOKOH DELI SERDANG : REFLEKSI AKHIR TAHUN<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL5LpKFm5EKqcuWfJRmexm2zTafetBopsuOX8PyEzZQyDdpEyXkQWVx0Gbpq9CoO2xEh8cPd5Uvfbv406DLrJndKv2GxcINv4SUWll0AXUoHcm-qkD0aYjZX757S5zdRMl8w62pGTBvbMOFNIyTBwhn45xSKPLys2-OZyado2WjrZLFonnaDUTIQcIsoE/s1280/IMG-20231226-WA0104.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL5LpKFm5EKqcuWfJRmexm2zTafetBopsuOX8PyEzZQyDdpEyXkQWVx0Gbpq9CoO2xEh8cPd5Uvfbv406DLrJndKv2GxcINv4SUWll0AXUoHcm-qkD0aYjZX757S5zdRMl8w62pGTBvbMOFNIyTBwhn45xSKPLys2-OZyado2WjrZLFonnaDUTIQcIsoE/s320/IMG-20231226-WA0104.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dakwahsumut.com, Deli Serdang,- FUSDI (Forum Ukhuwah Studi dan Diskusi Islam) menggelar acara diskusi keummatan bertema Refleksi Akhir Tahun yang bertempat di Ma'had Ats-Tsaqofiy, Tanjung Morawa (24/12/2023).</p><p><br /></p><p>Acara yang dihadiri oleh puluhan tokoh masyarakat Deli Serdang tersebut menghadirkan Ustaz Marwan Rangkuti sebagai pemateri dan Ustaz Nabhan Husein sebagai moderator.</p><p><br /></p><p>Dalam kesempatan tersebut, pemateri yang juga merupakan Khadim Ma'had Sabiilul Mustanir ini menyampaikan bahwa ada begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh umat Islam di Indonesia akibat dari penerapan hukum sekuler. "Kebijakan ala sekularisme yang dilakukan oleh Negara membuat persoalan semakin runyam, sehingga di penghujung tahun 2023 ini pemerintah layak dapat rapor merah", kata beliau.</p><p><br /></p><p>Beliau memaparkan bahwa setidaknya terdapat tujuh bidang yang kerusakannya begitu nyata terjadi, mulai dari persoalan Politik, Hukum, Pemberantasan Korupsi, Ekonomi, Sosial, Ideologi, hingga Dunia Islam.</p><p><br /></p><p>"Ini semua adalah kerusakan sistemik, sehingga solusi yang harus diterapkan adalah solusi yang menyentuh akar permasalahan. Oleh sebab itu penerapan syari'ah secara kaffah dalam bingkai Khilafah adalah suatu hal mendesak yang harus segera diwujudkan", pungkasnya.[ZRS]</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-42284953113356354512023-12-14T23:02:00.000-08:002023-12-14T23:02:35.135-08:00Emang Boleh Semerdeka Itu? <p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7P73Q3ZNBI_6CbdcJiw7KyVTP1VNkbade7gtm4Xvq7ykIWTi9XtQJBM6AUGWPmXrgxu8wA9Brj3PiUA-L6lm1jJpXJkgoWQnoiVhxMKP-_RktD_ul-L0UVLWrBjFmlOLLPRo0MDYcCZWsdIc2g5bMJNQPdPNK2pqxrJECS8eU_60mf_qwqLsv1qAO2L8/s800/1596118812_1660726801.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="451" data-original-width="800" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7P73Q3ZNBI_6CbdcJiw7KyVTP1VNkbade7gtm4Xvq7ykIWTi9XtQJBM6AUGWPmXrgxu8wA9Brj3PiUA-L6lm1jJpXJkgoWQnoiVhxMKP-_RktD_ul-L0UVLWrBjFmlOLLPRo0MDYcCZWsdIc2g5bMJNQPdPNK2pqxrJECS8eU_60mf_qwqLsv1qAO2L8/s320/1596118812_1660726801.webp" width="320" /></a></div><br /><p></p><p><br /></p><p>Oleh Sindi Laras Wari (Aktivis Muslimah)</p><p><br /></p><p>“Sungguh enak makan pepaya</p><p>Dicampur dengan buah semangka</p><p>Diriku ini selalu bertanya</p><p>Mengapa ada kurikulum merdeka” </p><p><br /></p><p>Pantun tersebut menggambarkan isi dari pemikiran sebagian orang yang bertanya mengapa kurikulum dalam sistem pendidikan di Indonesia selalu berubah. Ternyata perubahan yang dilakukan bermaksud untuk meningkatkan kualitas. Namun, apakah hal tersebut mampu terwujud? </p><p><br /></p><p>Senin 27 November 2023, di SMA Negeri 8 menggelar upacara untuk memperingati Hari Guru Nasional (HGN) mengusung tema “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar” yang dilaksanakan dengan penuh haru dan suka cita (medanbismisdaily.com, 27/11/2023). </p><p><br /></p><p>Dalam hal mengusung merdeka belajar terdapat sekolah yang optimis mewujudkan kurikulum tersebut, dengan tujuan adanya merdeka belajar mampu meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia. Karena para murid lebih merasa ringan dengan beban pelajaran pendalaman materi yang harusnya ia pikul apabila mengikuti kurikulum sebelumnya dan guru merasa bebas untuk mengolah kreativitasnya dalam menyampaikan pembelajaran. </p><p><br /></p><p>Dengan demikian kurikulum sebelumnya membuktikan bahwa sistem pendidikan di Indonesia terlalu banyak membebani muridnya. Hingga akhirnya muncullah kurikulum merdeka belajar yang menurut sebagian orang sebagai wajah baru dalam sistem pendidikan di Indonesia karena hal baru yang dibawakan oleh kurikulum tersebut. </p><p><br /></p><p>Setelah terkonfirmasi sistem pendidikan sebelum kurikulum merdeka belajar terlalu membebani murid, muncullah persoalan baru dalam kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka belajar menegaskan secara langsung bahwa tujuan pendidikan hari ini berorientasi pada jenjang karier, di mana para pelajar dididik dan dicetak sebagai orang yang siap kerja atau bersaing dalam lapangan kehidupan. </p><p><br /></p><p>Hal ini menyebabkan persiapan para anak didik yang berkualitas dicetak sesuai dengan kebutuhan korporasi yang berlaku saat ini. Mengedepankan urusan kepentingan dunia, agar mampu bersaing dalam kancah kehidupan yang mendongkrak nilai pendapatan. Semua ini disebabkan karena sistem pendidikan yang berlandaskan kepada sekulerisme kapitalisme. </p><p><br /></p><p>Pendidikan yang berlandaskan pada sekuler kapitalis tidak mampu menghasilkan generasi yang mulia, hal ini dikarenakan sistem pemisahan antara agama dengan kehidupan. Sehingga manusia yang terlahir dari sistem pendidikan seperti itu hanya berorientasi pada kesenangan hidup didunia tanpa memikirkan kehidupan yang selanjutnya. </p><p><br /></p><p>Tak ayal dengan bergantinya kurikulum yang terus menerus terjadi, tidak memberikan efek yang signifikan terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan. Semakin kesini yang terjadi adalah kerusakan dan amburadul pada setiap jiwa manusianya. Sebab sangat sedikit manusia yang mengikuti perintah agamanya, menjalankan kehidupan sesuai kehendaknya. </p><p><br /></p><p>Sangat berbanding terbalik dengan sistem pendidikan dalam Islam, Islam mampu mencetak generasi yang mulia. Sebagai bukti dunia saat ini mampu membaca biografi generasi Islam yang cemerlang, di mana Islam mampu berdiri tegak selama 13 abad lamanya. </p><p><br /></p><p>Sebagai contoh Imam As-Syafi’i tidak hanya seorang mujtahid yang ilmunya hingga hari ini banyak digunakan dan dipelajari umat, akan tetapi beliau juga seorang panglima perang. Dalam Islam sendiri gelar sebagai mujtahid ataupun mujahid merupakan gelar yang sangat mulia. Gelar yang hanya bisa diraih oleh orang yang memiliki keimanan yang tinggi dan cara berpikir yang tinggi. </p><p><br /></p><p>Dimasa berdirinya negara Islam banyak ditemukan orang-yang seperti Imam Syafi’i, hal ini menunjukkan keberhasilan pendidikan Islam dalam melahirkan generasi pencetak peradaban yang mulia. Keberhasilan ini pasti ditopang dengan sistem pendidikan yang matang, jelas dan sahih. Dalam pendidikan di negara Islam baik tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, mereka harus membentuk para pelajar yang berkepribadian Islam. </p><p><br /></p><p>Tolok ukur dari memiliki kepribadian Islam yakni apabila seseorang tersebut memiliki pola pikir dan pola sikap yang Islam. Pembentukan kepribadian Islam tentu tidak dapat dibentuk dengan mudah dan secara instan. Maka dari itu sistem pendidikan Islam harus menunjang agar umat mampu memiliki kepribadian yang Islam. Sehingga para pelajar akan peka terhadap permasalahan umat dan Islam. </p><p><br /></p><p>Pada sistem pendidikan Islam, tidak hanya bertumpu kepada negara tetapi juga bersifat menyeluruh. Islam juga mewajibkan para orang tua untuk mendidik anak-anak dengan akidah dan syariat Islam dari sejak dini. Serta masyarakat juga dituntut menjadi tempat pembelajaran yang nyata dan mengamati penerapan syariat Islam. </p><p><br /></p><p>Islam juga mensyariatkan amar makruf nahi munkar serta tolong menolong agar menjadi budaya ditengah-tengah masyarakat. Sehingga antar negara keluarga serta masyarakat saling bekerja sama dalam mewujudkan Islam yang mulia di tengah kehidupan. Hanya dengan menerapkan sistem Islamlah kita mampu menjadi negara yang sejahtera sebab Islam Rahmatan lil alamin. </p><p><br /></p><p>Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: </p><p><br /></p><p>وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ</p><p>“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107).</p><p><br /></p><p>Wallahualam bissawab.</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-6018322055878500032023-12-06T18:25:00.000-08:002023-12-06T18:25:53.202-08:00Solusi Penyelesaian Tragedi Palestina, Hanya Dengan Jihad Dan Khilafah<p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjN_k_nnagRhCqSvgUHbXWFS8QDlocqkc6LpmSo1EJXoihhrY4QUUfseu4LUuHl2WoK7OC9INmqidNtH0ePT_ycAumyqL-OQhSn5NNUwwDxJ5Bj4IxlvAZszY0GzU_6hngffOlt9lHrPg7mx-bYYMl1BfzVZsUsxVljEzg2Y1NCblWLfvFdpyK_7RxepI/s1280/IMG-20231207-WA0044.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1280" height="144" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjN_k_nnagRhCqSvgUHbXWFS8QDlocqkc6LpmSo1EJXoihhrY4QUUfseu4LUuHl2WoK7OC9INmqidNtH0ePT_ycAumyqL-OQhSn5NNUwwDxJ5Bj4IxlvAZszY0GzU_6hngffOlt9lHrPg7mx-bYYMl1BfzVZsUsxVljEzg2Y1NCblWLfvFdpyK_7RxepI/s320/IMG-20231207-WA0044.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Dakwahsumut.com, Deli Serdang ,- Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan Nonton Bareng Dan Diskusi Terkait Duka Palestina di jalan Sidomulyo pasar 9 Tembung GG Semangka 29 kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang Sumatera Utara, pada Senin 04 Desember 2023 pukul 20.45- 22.15 WIB. Dari acara ini, muncul kesimpulan jika Solusi Penyelesaian Tragedi Palestina Hanya Dengan Jihad Dan Khilafah. Acara ini diselenggarakan oleh STM Semangka 29 sebagai pelaksana dan Majelis Kajian Islam Kaffah Percut Sei Tuan sebagai fasilitator.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0J_7f7RuGr6rM3UCTqRaMuPU0Z9ZzA5YCKvFqdNrrUJgKaktGVmzeDXICAD51-A01uPXrXVU-lgHFZusvh1TIyxv8ocUM-jjgdzJDmnAsIiDn3Ql9-A5ud7V9_jEqNjwmMpfK2e3ZVaQaHIwV6b16cHubYZF7NIn9OwCURSUZkINQca5nV4ZYYXlTOw/s1600/IMG-20231207-WA0041.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1204" data-original-width="1600" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjx0J_7f7RuGr6rM3UCTqRaMuPU0Z9ZzA5YCKvFqdNrrUJgKaktGVmzeDXICAD51-A01uPXrXVU-lgHFZusvh1TIyxv8ocUM-jjgdzJDmnAsIiDn3Ql9-A5ud7V9_jEqNjwmMpfK2e3ZVaQaHIwV6b16cHubYZF7NIn9OwCURSUZkINQca5nV4ZYYXlTOw/s320/IMG-20231207-WA0041.jpg" width="320" /></a></div><br /><p><br /></p><p>Event itu berlangsung sangat menarik. Sekitar 30 orang, peserta terdiri dari berbagai kalangan, ada ibu rumah tangga, karyawan swasta, pengusaha dll. Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara Rahmad Taher, lalu nonton bareng video Derita Warga Palestina tentang banyaknya yang tewas dan bangunan runtuh serta kurangnya pasokan kebutuhan mereka karena perang. Dilanjutkan Ustadz Muhammad Yusran Ramli dari Majelis Kajian Islam Kaffah Percut Sei Tuan (MKIK PS Tuan) menyampaikan materi tentang solusi tuntas untuk kaum muslimin Palestina. Solusinya adalah dengan Jihad dan Khilafah, karena Zionis Yahudi Israel mencaplok tanah Palestina dengan senjata serta melakukan genosida kepada warga Palestina. Kekuatan militer zionis yahudi ini harus dilawan juga dengan Jihad atau perang. Namun, kondisi penguasa kaum muslimin saat ini mengkhianati umat muslim dengan tidak menurunkan tentara untuk membebaskan Palestina, maka Khilafahlah solusi hakiki yang akan mempersatukan kaum muslimin dan menurunkan tentara untuk membebaskan Palestina.</p><p><br /></p><p>Selanjutnya kembali dilaksanakan nonton bareng dengan video solusi tuntas pembebasan Palestina yang pada intinya harus dengan Khilafah, sebab ketika ada Khilafah dahulu, Palestina terus dilindungi dari rongrongan Zionis Yahudi. Namun, ketika tiada Khilafah, maka akhirnya Palestina dijajah oleh Zionis Yahudi. </p><p><br /></p><p>Setelah itu terselenggaralah diskusi antara peserta dan pemateri. Ada yang bertanya terkait kenapa penguasa kaum muslimin tidak mau membebaskan Palestina dengan tentaranya. Ustadz Yusran menjawab hal itu dikarenakan mereka sudah menderita penyakit wahn: cinta dunia dan takut mati sesuai hadits Rasul SAW disebabkan ketergantungan mereka dengan AS dan negara kafir barat lainnya, maka solusi memang harus ada Khilafah.</p><p><br /></p><p>Setelah terlaksananya diskusi, maka ditayangkan video selanjutnya berupa keajaiban jasad pejuang Palestina yang wangi, sementara jasad tentara Zionis Yahudi membusuk, lalu video terakhir tentang wajibnya kita terlibat dalam solusi tuntas pembebasan Palestina, karena banyak sanad keilmuan ulama' asal Palestina yang kita kecap di Indonesia. </p><p><br /></p><p>Acara diakhiri dengan foto bersama peserta dan fasilitator sambil menunjukkan spanduk seruan agar penguasa kaum muslimin segera membebaskan Palestina. Ketua panitia kegiatan bapak Sugenk Hariyadi yang mewakili STM Semangka 29, mengatakan kalau acara seperti ini sangat baik dilakukan, agar kaum muslimin bisa memahami solusi hakiki untuk membebaskan Palestina, yang saat ini masih banyak umat muslim yang belum paham, kalau Jihad dan Khilafahlah solusinya, maka kami berterima kasih kepada Majelis Kajian Islam Kaffah (MKIK) Percut Sei Tuan yang telah menjadi fasilitator acara ini dan membuka tabir solusi tersebut. [] Roshin</p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-2742977568982032554.post-32585931400773257402023-11-29T18:12:00.000-08:002023-11-29T18:12:50.358-08:00Sayembara Tangkap Maling Berhadiah, Keamanan Beli Sendiri?<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQffkfNyaKpGX0PZ_iwHDgdVYhhDLes9PNwRdr5q6XwOYWFTreu0Q6HlXA1h3uSZjwjjX_kaFalDaLFIgIVFVH9vbCku_fWbwH2XPmu4G1883MDBeMfPVpA70RKYPTKGiPLSXtRqW9AQhJhqbT9tScDtvk3XTptlUl6KaUgfS6ARe94w9YlEZSMSiGtj0/s718/20201119_200552.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="615" data-original-width="718" height="274" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQffkfNyaKpGX0PZ_iwHDgdVYhhDLes9PNwRdr5q6XwOYWFTreu0Q6HlXA1h3uSZjwjjX_kaFalDaLFIgIVFVH9vbCku_fWbwH2XPmu4G1883MDBeMfPVpA70RKYPTKGiPLSXtRqW9AQhJhqbT9tScDtvk3XTptlUl6KaUgfS6ARe94w9YlEZSMSiGtj0/s320/20201119_200552.jpg" width="320" /></a></div><br /><p></p><p>Penulis: Widya Hartanti, S. S. (Aktivis Musllimah)</p><p><br /></p><p>Warga yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, dibuat kesal. Aksi pencurian kerap terjadi di lingkungan mereka. Hal ini dikeluhkan masyarakat karena hampir setiap hari kehilangan barang-barang milik mereka. Mulai dari meteran air, laptop, handphone, gerenda hingga mesin las. Tak hanya rumah, masjid pun menjadi sasaran pencurian. Hal inilah yang menjadikan sayembara menangkap maling berhadiah sebagai ide untuk menekan aksi pencurian tersebut. </p><p> Adapun hadiah yang akan diberikan berupa uang tunai Rp 500 ribu bagi siapa saja yang berhasil menangkap maling di malam hari dan Rp 300 ribu rupiah bila berhasil menangkap maling di siang hari. Warga menuturkan bahwa uang hadiah adalah patungan dari warga setempat. Oleh pres, spanduk sayembara tersebut telah dipasang di pintu masuk Gang M. Yamin, Desa Kampung Lalang.</p><p>(Strateginews.id, 02-11-2023).</p><p>Tak Hanya di Sunggal</p><p>Apa yang dilakukan masyarakat Sunggal menjadi bukti tingginya tingkat keresahan masyarakat. Boleh jadi juga menunjukkan sikap keapatisan masyarakat pada kemampuan pihak kepolisian dalam menangani aksi pencurian yang marak dan merata di berbagai wilayah, tak hanya di kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.</p><p>Pada Juli 2023, sayembara serupa juga pernah dilakukan oleh masyarakat di Kampung Sempu Gedang, Kota Serang. Hadiah yang diberikan berupa uang tunai sebesar Rp 3 juta. Begitu pula warga perumahan Puri Dewata, Kelurahan Poris Plawad Utara, kec. Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. Mereka menghadiahi Rp 2,5 juta bagi warga yang berhasil menangkap maling. Sejumlah sayembara tersebut dilakukan dengan harapan akan meningkatkan kepedulian masyarakat dan menurunkan aksi pencurian di daerahnya. Tak pelak, masyarakat harus merogoh kantongnya untuk membeli keamanan bagi diri dan lingkungannya.</p><p>Sistem Islam Menjamin Keamanan</p><p>Islam memandang keamanan merupakan kebutuhan dasar publik yang harus diberikan negara kepada warganya. Oleh sebab itu, negara tidak akan menyepelekan segala tindakan yang akan memberi peluang terjadinya tindak kejahatan. Apalagi sampai kategori merajalela. Meskipun sering kali ‘diabaikan ‘ sebagai negara modern, nyatanya Kekhilafahan Islam telah menerapkan sistem pemerintahan modern secara lengkap dan sempurna.</p><p>Pencurian (sariqah) merupakan tindak kejahatan atau disebut jarima. Dalam buku Hadist Ahkam oleh Fuad Thohari disebutkan bahwa suatu perilaku bisa digolongkan sebagai pencurian jika ia mengambil apa yang bukan miliknya, mengambil sesuatu secara diam-diam, dan mengambil sesuatu yang disimpan di sebuah tempat khusus. Dan tentu saja, perilaku ini akan menimbulkan keresahan di dalam masyarakat. </p><p>Oleh sebab itu, dalam negara khilafah Islam akan didapati satu departemen yang dinamakan Departemen Dalam Negeri. Di dalam kitab Struktur Negara Khilafah telah dijelaskan bahwa departemen ini bertugas menjaga keamanan dalam negeri bagi negara. Hal ini bisa berupa murtadnya seseorang, bughat (keluar melepaskan diri dari negara), perompakan atau pembegalan di jalan, juga perbuatan yang mengganggu keamanan dalam negeri seperti pencurian, perampasan, penggelapan, pemukulan, pembunuhan serta gangguan teerhadap kehormatan melalui publikasi keburukan dan tuduhan berzina. Hal ini dilakukan oleh satuan kepolisian atau syurthah. </p><p>Polisi berperan sebagai kekuatan implementatif yang dibutuhkan oleh penguasa untuk menerapkan syariah, menjaga sistem, melindungi keamanan, termasuk melakukan kegiatan patroli. Kegiatan patroli adalah kegiatan berkeliling pada malam hari untuk mengawasi dan mengejar pencuri serta mencari orang yang berbuat kerusakan dan kejahatan. </p><p>Hal ini menunjukkan kekeliruan atas apa yang telah dipraktikkan belakangan ini. Saat para pemilik toko mengupah satpam untuk menjaga toko dan rumah mereka, atau negara mengangkat penjaga dengan upah dari para pemilik toko, serta masyarakat yang mengadakan sayembara menangkap pencuri dengan biaya sendiri. Sebab hal itu termasuk aktivitas patroli adalah tugas polisi dan menjadi kewajiban negara untuk menyelenggarakannya. Dan masyarakat tidak boleh dibebani untuk membiayainya.</p><p>Sebagai sebuah tindak kejahatan tentu saja akan ada pemberlakuan sanksi bagi para pelaku. Hal ini akan disesuaikan dengan hukum negara yang diadopsi dari Islam. Pemberlakuan sanksi merupakan hal yang tak bisa ditawar untuk dilakukan. Namun, sebelum memberlakukan sanksi kepada para pelaku kejahatan negara juga memiliki kewajiban untuk membina Aqidah warga negara, meningkatkan keterampilan, memudahkan akses pendidikan, meluaskan lapangan pekerjaan dan mewujudkan kesejahteraan di masyarakat. Hal ini merupakan tindakan preventif yang mampu mencegah terjadinya aksi pencurian.</p><p>Alhasil, memiliki kehidupan yang aman dan tentram adalah Impian setiap orang. Hidup tanpa diliputi kekhawatiran atas hilangnya barang-barang milik pribadi. Namun, jika masyarakat harus ‘membeli’ sendiri rasa aman tersebut, lantas dimana tanggung jawab negara?</p><p><br /></p><p><br /></p>Reporter Dakwah Sumuthttp://www.blogger.com/profile/01872949124733283951noreply@blogger.com